Teknik Dasar Tenis Landasan Teori .1 Olahraga Tenis

17 variari dalam pembebanan sehingga perlu dirancang hari latihan berat, hari latihan ringan, dan hari latihan sedang. Setelah itu model dan metode latihan yang monoton akan mengakibatkan kebosanan sehingga sasaran latihan tidak dapat dicapai, untuk itu perlu dirancang berbagai model dan metode latihan yang beraneka ragam, dengan tetap mengacu pada sasaran latihan Dwi Hatmisari Ambarukmi, dkk, 2007:14.

2.1.4 Teknik Dasar Tenis

Teknik dasar dalam permainan tennis merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam menguasai permainan. Ada 4 empat teknik dasar dalam permainan tenis, seperti dikatakan Scharff 1981:24 bahwa “empat teknik dasar yang harus dikuasai dalam tenis lapangan yaitu : service, forehand drive, backhand drive dan volley. Sedangkan menurut Handono 2002:20 mengatakan bahwa dalam permainan tenis lapangan dikenal ada 8 teknik dasar yaitu : forehand, backhand, approachshot, volley, serve, return serve, dropshot, lob. 2.1.4.1 Service Serve, seperti telah lebih dulu dikatakan, menurut Handono 2002:39 serve adalah awal dari permainan, tetapi bagi pemain top dunia, serve bisa menjadi senjata yang mematikan. Saat ini pemain-pemain berusaha untuk melakukan serve sekeras-kerasnya, seperti yang dilakukan mark philippoussis, pete sampras. Karena bagi mereka serve bisa langsung mendapatkan poin, melalui ace serve. Sekarang ini service keras merupakan usaha yang sangat menguntungkan. Menurut Borwn 2001:53 service merupakan bagian yang sangat penting khususnya dalam bermain tenis, karena angka tidak akan diperoleh tanpa melakukan service terlebih dahulu. Bahkan sebuah serve yang 18 efektif menjadi kunci kemenangan, dikarenakan apabila service lemah maka lawan akan mempunyai kesempatan untuk menyerang dan mendapatkan angka dari setiap serangan, sedangkan pendapat lain mengatakan service adalah pukulan yang mengawali setiap permainan. Menurut Handono Murti 2002:39, tidak mudah memang untuk memiliki serve yang keras, selain harus berlatih keras dan teratur, pemain-pemain yang memiliki servis keras juga harus memiliki tinggi badan yang cukup. Minimal 1,8 meter 180 cm. Untuk dapat melakukan serve yang keras pemain harus tahu bagaimana cara menimbulkan tenaga dan cara menggunakan gerak pecut snapping, seperti yang mereka lakukan. Menurut Handono Murti 2002:41 ada beberapa macam teknik melakunan serve, yaitu kick serve, slice serve, twist serve. 2.1.4.2 Forehand drive Menurut Magethi B 1990:13, forehand drive merupakan suatu jenis pukulan dimana raket digerakan ke belakang melalui samping badan, kemudian diayunkan ke depan untuk memukul. Drive adalah suatu pukulan yang biasanya dilakukan dari belakang lapangan dan setelah bola memantul. Drive termasuk golongan groundstroke. Menurut Brown 2001:31 groundstroke adalah pukulan setelah bola memantul ke lapangan. Konsep dasar dari gerakan groundstroke adalah mengayun swing. Ada beberapa drive dalam permainan tenis, yaitu forehand drive dan backhand drive. Forehand drive biasanya paling sering digunakan pada saat permainan. Sebagian besar dari permainan dan pertandingan tenis, pukulan forehand rata-rata lebih banyak digunakan dari pada pukulan lain. 19 Menurut Handono Murti 2002:21 mengatakan bahwa “pukulan ini biasanya selalu digunakan sebagai senjata utama pemain karena pukulan forehand biasanya lebih keras dari pada pukulan backhand. Pendapat ini sebenarnya kurang tepat, karena kalau kita lihat pemain-pemain top dunia, maka akan terlihat bahwa kedua pukulan, baik forehand maupun backhand, dapat dilakukan sama kerasnya dan sama cepatnya. 2.1.4.3 Backhand drive Menurut Handono Murti 2002:25, mengatakan bahwa backhand sama halnya dengan forehand, setiap pemain harus memiliki backhand yang baik dan solid. Perbedaan utama terletak pada posisi pukulanya saja, tetapi caranya sama. Kalau forehand anda memukul dengan bagian depan tangan face of the hand. sedangkan backhand anda memukul dengan bagian belakang tangan back of the hand. Menurut Handono Murti 2002:27 perhatikan perbedaan backswing antara drive dan topspin. Drive dilakukan sebatas pinggang atau lebih tinggi sedikit, tetapi topspin dilakukan dari posisi lebih ke bawah. Pada drive ini paling baik kalau anda menjemput bola. Artinya, pukul bolanya waktu memantul ke atas on the rise atau pukul bolanya saat mencapai puncak pantulan on the top. 2.1.4.4 Volley Menurut Magethi B 1990:17, bahwa volley merupakan pemukulan bola sebelum menyentuh net, ada beberapa pukulan voley diantaranya half voley, lob volley, stop volley, volley drive. Voley dilakukan di dekat net, sehingga jarak pemukul dan lawan berada pada posisi yang dekat. Keadaan ini memaksa pemukul beraksi dengan cepat. 20 kecepatan bola yang keras maka tak ada kesempatan untuk backswing. Bola sebaliknya dipukul di depan badan dan lebih dekat dengan net dibanding pukulan drive, volley dilakukan sebelum bola menyentuh tanah. Magethi B 1990:17 volley adalah pemukulan bola sebelum bola menyentuh ke tanah. Sedangkan volley drive adalah pukulan yang dilakukan dengan mengayunkan raket jauh ke belakang, kemudian diayunkan ke muka memukul bola dengan daun raket tertutup, untuk memberi topspin pada bola yang dipukul agar tidak out. Pegangan raket dengan grip yang biasa digunakan untuk pukulan groundstroke drive. Konsep dasar dari gerakan volley adalah mengeblok. Sama dengan grounstroke, teknik volley juga terdiri dari forehand dan backhand. Grip yang digunakan umumnya continental. Jenis-jenis teknik volley antara lain: volley attack hit volley, volley counter attack, volley block, touch volley, volley folow through. 2.1.4.5 Approachshot Handono Murti 2002:30 mengatakan bahwa pukulan approachshot juga bisa disebut pukulan serangan. Karena approachshot biasanya menekankan pada penempatan bola dengan tujuan untuk mempersulit lawan dan diakhiri dengan volley. Pemain-pemain yang bertipe serve and volley akan banyak melakukan approachshot ini. Terutama sesudah melakukan return serve. Demikian juga dengan pemain pemain speed and power game. Meskipun demikian pada pemain jenis ke dua tidak selalu diikuti dengan maju ke depan untuk melakukan volley, tetapi melakukan pukulan menyerang kemudian kembali ke belakang. Pukulan approachshot selalu diikuti dengan gerakan maju ke depat net, 21 sedangkan pukulan menyerang belum tentu diikuti dengan maju ke depan net. Pukulan menyerang adalah pukulan grounstroke biasa, hanya saja mereka melakukannya dengan tenaga penuh dan kecepatan pukulan on the top. Tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan mengambil bola selanjutnya. 2.1.4.6 Return serve Return serve menurut Handono Murti 2002:43 adalah pukulan yang sama dengan pukulan groundstroke biasa. Hanya bedanya tekanan yang terjadi pada return service lebih besar. Karena apabila return service gagal, artinya permainan tidak mungkin berlangsung. Kegagalan para pemain, mereka tidak bisa membedakan antara groundstroke dan return service. Mereka pikir, kalau sudah memiliki groundstroke yang baik dapat juga melakukan return serve dengan baik pula. Mereka lupa bahwa, meskipun tindakannya sama antara return serve dan groundstroke, tetapi pada retrun serve mereka menghadapi kecepatan bola yang lebih cepat. Karena pada permainan yang melakukan serve tenaga pukul yang dilontarkan jauh lebih besar dari ada pemain yang melakukan pukulan groundstroke biasa. Pemain tenis sebenarnya diawali oleh dua macam pukulan. Yang pertama return, bagi pemain yang memulai permainan dan return serve bagi yang mengembalikan pukulan. 2.1.4.7 Dropshot Salah satu senjata yang saling berguna setelah melakukan rally-rally panjang dalam permainan tenis adalah dropshot. Meskipun jenis pukulan ini baik, tetapi jangan terlalu sering dilakukan. Karena jika pelaksanaanya tidak sempurna akan berakibat fatal. Handono Murti 2002:45 dropshot yang baik adalah jika pantulan bolanya tidak tinggi dan jatuhnya didaerah servis tidak terlalu jauh dari net. 22 Pukulan backhand drive merupakan pukulan yang paling lemah. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor, seperti dikemukakan oleh B Yudiprasetio 1981:80-84 bahwa sebab-sebab hasil backhand tidak memuaskan diantaranya yaitu : 1 bahu kanan tidak terarah ke jaring, 2 badan tidak diputar kekiri sebelum backswing dimulai, dan tidak diputar lagi ke kanan pada saat melakukan forward swing, 3 bola tidak di samping pelajar, sehingga forward swing tidak dapat dipaksakan sebagai mana mestinya, 4 kaki kanan tidak dimuka, 5 backswing dimulai terlambat, sehingga pukulan dilakukan dengan tergesa-gesa, 6 pelaksanaan forward swing tidak dimulai dengan memutar bahu kanan, namun dengan mengayunkan lengan saja, 7 follow through tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya, namun merupakan lanjutan dari forward swing. Berdasarkan uraian di atas mengenai masih lemahnya pukulan backhand drive dibandingkan pukulan yang lain, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai metode latihan yang dapat meningkatkan penguasaan teknik backhand drive yaitu dengan metode bertahap ke belakang dan metode bertahap ke samping terhadap kemampuan melakukan backhan drive.

2.1.5 Macam-macam Pukulan Tenis

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN LATIHAN BACKHAND DRIVE TENIS MENGGUNAKAN FIXED TARGET DAN MOVING TARGET TERHADAP KEMAMPUAN BACKHAND DRIVE

0 11 94

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE BALL SENSE APLLICATION DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PEMULA KLUB TENIS

0 2 95

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BACKHAND DRIVE MELALUI METODE PEMBERIAN GROUNDSTROKES BACKHAND KE DINDING PADA ATLET PUTRI SEKOLAH TENIS PROGRES UNIMED TAHUN 2012.

0 5 21

Perbedaan Latihan Forehand Drive Menggunakan Sasaran Menjauh dan Menyamping Sasaran Terhadap Kemampuan Forehand Drive pada Petenis Umur 14-16 Tahun Walet Tenis Klub Kabupaten Kebumen Tahun 2012.

0 0 97

Pengaruh Latihan Forehand Drive Dengan Metode Three Ball Groundstroke dan Forehand Only Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Pemain Tenis Klub Phapros Semarang Tahun 2012.

0 0 99

(ABSTRAK) PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE BALL SENSE APLLICATION DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PEMULA KLUB TENIS YUNIOR BLORA TAHUN 2010.

0 0 2

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 2

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

PENGEMBANGAN BASE-NET UNTUK SARANA LATIHAN PUKULAN FOREHAND DRIVE DAN BACKHAND DRIVE PADA PEMAIN TENIS KLUB PHAPROS SEMARANG -

0 1 31