Berdasarkan uraian analisis data wawancara dapat dijadikan dasar agar pada siklus berikutnya. Siswa yang mengalami kendala dalam aspek bercerita seperti,
percaya diri, intonasi, gerak tubuh atau gestur dapat lebih baik lagi sehingga dapat menimbulkan minat dan kesenangan siswa terhadap kegiatan bercerita dan mampu
lebih baik lagi sesuai dengan harapan peneliti.
4.1.1.3.3 Hasil Jurnal
Skripsi ini menggunakan empat pedoman pengambilan data nontes yaitu, pedoman observasi, pedoman wawancara, pedoman jurnal, dan dokumentasi.
Pedoman observasi dan wawancara sudah dianalisis sebelumnya, setelah observasi dan wawancara berikut peneliti menganalisis hasil jurnal yang terdiri atas jurnal siswa
dan jurnal guru. Jurnal siswa berisi kesan siswa terhadap pembelajaran, kesan siswa terhadap
cara guru mengajar, kesan siswa terhadap media film kartun dan metode talking stick, kesulitan siswa, dan pesan yang ingin disampaikan terhadap pembelajaran.
Sedangkan jurnal guru berisi, kesiapan siswa ketika pembelajaran, tingkah laku siswa ketika proses pembelajaran berlangsung, keaktifan siswa dalam pembelajaran,
suasana kelas saat menyaksikan film kartun dan bermain talking stick, respon siswa terhadap pembelajaran dan tindak lanjut guru saat pembelajaran. Berikut paparan
jurnal siswa dan jurnal guru dari masing-masing isi jurnal.
4.1.1.3.3.1 Jurnal Siswa
Jurnal siswa merupakan jurnal yang diisi oleh siswa. Berdasarkan hasil jurnal siswa pada siklus I diketahui 35 siswa atau 89,74 siswa merasa senang ketika
mengikuti pembelajaran bercerita menggunakan media film kartun dan metode talking stick. Pembelajaran menggunakan media film kartun dan metode talking stick
merupakan suatu hal yang baru bagi mereka. Selanjutnya pertanyaan kedua yaitu mengenai kesan siswa terhadap cara guru mengajar, sebagian banyak siswa
menuliskan baik dan mudah dipahami, seperti jawaban R35 “Cepat mengerti apa yang diajarkan dan dijelaskan, dan cukup simpel”. Selanjutnya jawaban dari isi jurnal
mengenai kesan siswa terhadap pembelajaran, siswa menjawab seru dan lucu, jawaban siswa tersebut berdasarkan media yang digunakan yaitu media film kartun
yang dianggap lucu bagi mereka dan seru karena menggunakan metode permainan yaitu metode talking stick.
Isi jurnal mengenai kesulitan siswa saat bercerita di depan kelas, banyak siswa yang menjawab tegang dan tidak merasa percaya diri. Hal tersebut dikarenakan
siswa masih baru mengenal media dan metode yang digunakan guru dan belum terbiasa belajar dengan guru dalam hal ini adalah peneliti. Isi jurnal kelima yaitu
mengenai pesan siswa yang ingin disampaikan terhadap pembelajaran, siswa menjawab bervariasi yang merupakan sebuah saran ada juga yang menjawab sebuah
harapan, yaitu seperti siswa R7 yang menjawab “Semoga di tahun yang akan datang ada seperti ini lagi”, kemudian R30 yang menjawab berupa saran “Musiknya diganti”,
yang dimaksud adalah music yang digunakan bermain metode talking stick, tidak menggunakan musik tersebut.
4.1.1.3.3.2 Jurnal Guru
Jurnal guru merupakan hasil pengamatan guru terhadap suasana kelas dan proses pembelajaran yang berlangsung. Dalam jurnal guru memuat beberapa hal yang
menjadi bahan pengamatan guru, diantaranya ialah pengamatan guru terhadap kesiapan siswa saat pembelajaran, tingkah laku siswa saat proses pembelajaran
berlangsung, keaktifan siswa dalam pembelajaran, suasana kelas saat menyaksikan film kartun, respon siswa saat bermain talking stick, respon siswa terhadap
pembelajaran, dan rencana tindak lanjut guru berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Berdasarkan pengamatan guru saat pembelajaran mengenai kesiapan siswa, siswa masih belum siap mengikuti pembelajaran, hal ini dikarenakan siswa masih
belum terbiasa belajar bersama peneliti, kemudian mengenai tingkah laku selama pembelajaran, siswa cukup tertib memperhatikan penjelasan guru. Keaktifan siswa di
kelas juga diamati oleh guru, namun keaktifan siswa pada siklus I masih belum terlihat, siswa masih merasa malu-malu dan canggung untuk memberanikan diri
berbicara atau bertanya jawab dengan peneliti. Suasana saat menyaksikan tayangan film kartun, terlihat ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan dan mengobrol
sendiri. Meskipun begitu, siswa merespon dengan baik permainan talking stick yang
digunakan sebagai metode pembelajaran oleh peneliti. Respon siswa terhadap keseluruhan pembelajaran yaitu siswa merasa senang terhadap pembelajaran yang
berlangsung, karena menurut mereka pembelajaran menggunakan media film kartun dan metode talking stick masih baru dan menjadi pengalaman pertama bagi siswa.
Berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I, siswa masih belum maksimal belajar bercerita terutama mengenai keaktifan siswa selama
pembelajaran yang masih kurang. Oleh karena itu, guru mempunyai tindak lanjut berupa pemberian motivasi kepada siswa bertujuan mengakrabkan peneliti dengan
siswa dan mengubah sedikit rencana pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya. Hal tersebut bertujuan supaya di pertemuan berikutnya siswa lebih baik lagi dalam
bercerita sesuai dengan yang diharapkan oleh guru.
4.1.1.3.4 Hasil Dokumentasi