Gambar Berseri Hakikat Media

Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk lambang-lambang auditif, baik verbal maupun nonverbal. Ada beberapa jenis media audio antara lain, radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, dan laboratorium bahasa. 3. Media Proyeksi Diam Media proyeksi diam hampir sama dengan media grafik, tetapi dalam media proyeks diam, pesan yang hendak disampaikan harus diproyeksikan dengan menggunakan proyektor agar dapat diterima oleh penerima pesan. Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain film bingkai slide, film rangkai film strip, media transparasioverhead proyektor OHP, proyektor tak tembus pandang, mikrofis, film, film gelang, televisi, video, serta permainan dan simulasi.

2.2.3.2 Gambar Berseri

Sadiman 2002: 29 mengemukakan bahwa gambar adalah media yang paling umum dipakai dan merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana serta gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Gambar berseri adalah rangkaian gambar yang terdiri atas dua gambar atau lebih yang merupakan satu kesatuan cerita. Suatu gambar atau seri gambar dapat dijadikan bahan menyusun paragraf. Gambar atau seri gambar pada hakikatnya mengekspresikan suatu hal. Bentuk ekspresi tersebut dalam fakta gambar bukan dalam bentuk bahasa. Pesan yang tersirat dalam gambar tersebut dapat dinyatakan kembali dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Penerjemahan pesan dari bentuk visual ke dalam bentuk kata-kata atau kalimat sangat tergantung pada kemampuan imajinasi siswa. Hasil ekspresi anak yang cerdas akanlebih lengkap dan mungkin mendekati ketepatan, tetapi gambaran anak yang sedang kecerdasannya munkin hasilnya tidak begitu lengkap, sedangkan pelukisan kembali oleh anak yang kurang cerdas pastilah kurang lengkap dan bahkan mungkin tidak relevan atau menyimpang. Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa gambar berseri adalah gambar yang mempunyai urutan kejadian yang memiliki satu kesatuan cerita. Gambar berseri juga dapat membuat siswa untuk melatih dan mempertajam imajinasi yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. Semakin tajam daya imajinasi siswa, akan semakin berkembang pula siswa dalam melihat membahasakan sebuah gambar. Dilihat dari semantiknya gambar berseri berasal dari kata gambar dan seri. Gambar berarti tiruan barang yang berupa orang, binatang, tumbuhan dan sebagainya. Sedangkan seri berarti rangkaian cerita yang berturut-turut. Jadi gambar berseri berarti gambar yang berturut-turut. Media ini biasanya terbuat dari kertas manila berukuran lebar yang berisi beberapa buah gambar. Gambar tersebut berhubungan satu sama lainnya sehingga merupakan rangkaian cerita atau peristiwa. Setiap gambar seri diberi nomor urut sesuai dengan urutan ceritannya. Baiknya gambar berseri, jika ditinjau dari berbagai segi antara lain : 1. Segi karakteristiknnya, jika dari segi gambar seri memiliki satu karakteristik 2. Segi abstrak dan konkret, media gambar berseri dari segi konkretnya dalam menyampaikan informasi berdasarkan kerucut pengalaman menduduki peringkat delapan 3. Segi efisiensi, ditinjau dari biaya yang dikeluarkan, media gambar seri sangat murah disbanding media elektronik Soeparno 1988 : 18 Dapat disimpulkan bahwa gambar seri disini adalah gambar yang dapat dipahami siswa, cara penyampaianya mudah serta tidak membutuhkan biaya yang mahal. Media yang digunakan dalam pembelajaran menulis naskah drama adalah gambar berseri. Gambar berseri berfungsi sebagai pencipta suasana sugestif, stimulus dan sekaligus jembatan bagi siswa untuk membayangkan atau menciptakan gambaran dan kejadian atau peristiwa berdasarkan tema gambar berseri yang ditperlihatkan. Respon yang diharapkan muncul dari para siswa berupa kemampuan melihat gambaran-gambaran kejadian tersebut dengan imajinasi-imanjinasi dan logika yang dimiliki, lalu mengungkapkan kembali dalam bentuk tulisan yaitu naskah drama.

2.2.4 Teknik Pengandaian Diri

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK MELALUI MEDIA KARTU GAMBAR DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 KEDUNGWUNI

2 11 244

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN TEKNIK PICTURE AND PICTURE MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VIII B MTs MANBAUL ILMIN NAFI GUNUNG MULYO KECAMATAN SARANG KABUPATEN

2 37 214

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Satu Babak Melalui Pendekatan Keterampilan Proses dengan Media Tokoh Wayang Kertas pada Siswa Kelas VIIIC SMP N 3 Singorojo

3 45 219

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL Peningkatan Kemampuan Menulis Kreatif Naskah Drama Satu Babak Dengan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas Viii Rkbi Smp Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2012/201

0 2 14

Pengembangan Media Photo Story dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama Satu Babak pada Siswa Kelas VIII SMP.

1 2 4

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VIII F SMP 2 PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VIII F SMP 2 PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG.

3 22 122

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Menggunakan Strategi Sinektik dengan Media Gambar Komik pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Nalumsari Jepara.

0 0 186

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIIIC SMP NEGERI 3 REMBANG DENGAN MEDIA KARTU GAMBAR MELALUI TEKNIK PICTURE AND PICTURE.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN TEKNIK QUANTUM WRITING SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 3 SEWON.

0 10 310