pekerjaan siswa sambil membimbing siswa jika siswa mengalami kesulitan, 9 guru menyuruh siswa siswa mencurahkan gagasan sesuai urutan gambar dan
dituangkan dalam bentuk naskah penulisannya, 10 siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi hasil pembelajaran.
2.2.6 Kriteria Penilaian Dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama
Sistem penilaian yang digunakan dalam pembelajaran menulis naskah drama ini adalah penilaian proses dan hasil. Hal ini diharapkan dapat menciptakan
pembelajaran dengan hasil yang memuaskan atau berkualitas. Sesuai dengan pendapat Mulyasa 2002:102 yang menyatakan berkualitas dalam suatu
pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan hasil. Dari segi proses, pembelajaran diakatakan berhasil dan berkualitas apabila selurunya atau setidak-
tidaknya sebagian besar 75 peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental atau sosial dalam proses pemebelajaran, di samping menunjukkan kegairahan
yang tinggi semangat yang besar, dan rasa percaya diri. Dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil jika terjadi perubahan perilaku positif pada diri
peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75 lebih lanjut pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas jika masukan merata,
menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi, sesuai dengan kebutuhan atau perkembangan masyarakat dan pembangunan.
Penilaian proses dilakukan dengan menilai perilaku siswa pada saat pembelajaran berlangsung, yang dapat diambil melalui data observasi, jurnal, dan
wawancara. Penilaian hasil dilakukan dengan menilai naskah drama yang ditulis
oleh siswa dengan menitikberatkan pada aspek tema, latarsetting, alur, penokohan dan bahasa.
2.2.7 Kerangka Berfikir
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting dan diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan menulis merupakan salah
satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis membantu seseorang untuk mengungkapkan ide,
pendapat, atau gagasannya secara tertulis. Keterampilan menulis naskah drama adalah kemampuan mengungkapkan
gagasan, pendapat dan perasaan ke pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis yang bersifat literer Depdiknas 2003: 8. Menulis puisi juga merupakan kegiatan
mengabdikan apa yang dilihat, dirasakan dan dipikirkannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa menulis naskah drama adalah kemampuan mengungkapkan
gagasan, pendapat, dan perasaan tentang apa yang dilihat, dirasakan dan dipikirkannya ke pihak lain atau pembaca dengan menggunakan bahasa tulis yang
bersifat literer. Keterampilan menulis naskah drama pada siswa kelas VIII SMP N 2
Kramat Kabupaten Tegal masih rendah dan belum maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan kurang mampunya siswa dalam menentukan alur, latar, dan penokohan
adalah kurang mampunya siswa dalam menyesuaikan isi dengan tema. Selain itu menulis naskah drama dianggap sebagai bakat oleh siswa, sehingga siswa yang
tidak mempunyai bakat cenderung bemalas-malasan. Hal ini menghambat para siswa untuk aktif dan kreatif menulis naskah drama.
Upaya untuk mengatasi masalah tersebut, guru dalam pembelajaran menulis naskah drama harus mempunyai strategi pembelajaran yang dapat
membuat siswa tertarik dan termotivasi. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan menulis naskah drama adalah menggunakan media gambar berseri
dengan teknik Pengandaian Diri.
2.2.8 Hipotesis Tindakan