Diri yang materinya masih sama dengan siklus I, namun diupayakan dapat memperbaiki masalah kekurangan-kekurangan pada siklus I. Perbaikan yang
dilakukan yaitu guru membuat rencana perbaikan menulis naskah drama melalui media gambar berseri dengan teknik Pengandaian Diri, 2 menyiapkan lembar
wawancara, lembar observasi, lembar jurnal siswa dan dokumentasi berupa foto untuk memperoleh data nontes siklus II, 3 menyiapkan soal yang akan diujikan
kepada siswa melalui lembar soal.
3.1.2.2 Tindakan
Tindakan pada siklus II adalah menyempurnakan tindakan pada siklus I. Pada tahap ini guru menjelaskan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada
penulisan naskah drama yang telah ditulis siswa. Kemudian siswa diberi bimbingan dan arahan supaya dalam pelaksanaan kegiatan menulis naskah drama
pada siklus II menjadi lebih baik. Guru juga memotivasi siswa agar berpartisipasi lebih aktif dan bersungguh-sungguh dalam menulis naskah drama. Kegiatan
dalam siklus II adalah apersepsi, proses pembelajaran, dan evaluasi. Pada tahap apersepsi, siswa dikondisikan siap mengikuti proses
pembelajaran. Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai tujuan, manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran,
dan memotivasi siswa untuk lebih baik dalam menulis naskah drama. Guru menjelaskan kesalahan-kesalahan yang telah siswa lakukan dan memberi
penjelasan tentang cara memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.
Setelah siswa siap mengikuti pembelajaran menulis naskah drama dilaksanakan. Guru menjelaskan pembelajaran menulis naskah drama melalui
media gambar berseri dengan teknik Pengandaian Diri. Guru memberikan kesempatan pada siswa yang belum paham untuk bertanya tentang pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Tahap selanjutnya adalah siswa menulis naskah drama melalui gambar
berseri dengan tema yang sama. Siswa menuliskan kata kunci yang sesuai tema di kertas kosong dengan menggunakan pensil yang berwarna-warni. Guru juga
memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa yang belum paham. Guru memberikan waktu yang sedikit lebih panjang untuk siswa menuliskan kata kunci
dan asosiasinya. Tahap terakhir dalam proses pembelajaran ini, yaitu siswa menuliskan ide-ide
tentang ceritanya berdasarkan kata-kata yang telah dikelompokkan. Siswa menulis dengan cepat tanpa memperhatikan kesalahan. Akan tetapi, siswa diminta untuk
meminimalkan kesalahannya. Setelah siswa mampu membuat draf kasar, kemudian siswa melakukan perbaikan terhadap hasil tulisannya tersebut. Siswa
menggunakan kata-kata
memperagakan seperti
aslinya bukan
hanya memberitahukannya saja. Siswa yang mendapat nilai terbaik, diminta untuk
memajang hasil karyanya di mading sekolah.
3.1.2.3 Observasi