13
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian mengenai pembelajaran menulis naskah drama telah banyak dilakukan oleh mahasiswa dalam penulisan skripsi. Penelitian tersebut belum
semuanya sempurna dan masih memerlukan penelitian lanjutan untuk melengkapi dan menyempurnakan penelitian tersebut. Beberapa hasil penelitian terdahulu
yang berhubungan dengan topik penelitian ini yaitu penelitian tentang menulis
naskah drama yang dijadikan sebagai kajian pustaka dalam penelitian.
Romadhasari 2009 melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Ketrampilan Menulis Naskah Drama Satu Babak Siswa Kelas VIII C SMP Negeri
3 Rembang dengan Media Kartu Gambar Melalui Teknik Picture and Picture”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan teknik picture and
picture, ketrampilan siswa dalam menulis naskah drama mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik pada saat mengikuti pembelajaran menulis naskah drama.
Penelitian yang dilakukan oleh Yuka Mandiri 2010 dengan judul ”Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi dengan Pemanfaatan Media Gambar
Berseri pada Siswa Kelas VIID SMP Negeri 2 Sawit tahun Ajaran 20092010. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran dapat
dilaksanakan dengan baik. Hal ini ditunjukkan pada evaluasi berdasarkan tindakan kelas, yaitu pembelajaran yang biasa saja menjadi pembelajaran yang menarik
sehingga peserta didik menjadi aktif dna terjadi interaksi antar peserta didik. Pembelajaran dengan metode gambar berseri mampu meningkatkan kemampuan
siswa dalam menuntaskan belajar siswa di kelas. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas siswa pada kondisi awal diperoleh nilai rata-rata sebesar 69.03,
pada siklus pertama meningkat menjadi 70,69 dan pada siklus kedua meningkat menjadi 73,51.
Setiasih 2007 melakukan penelitian dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul “Peningkatan Ketrampilan Menulis Naskah Drama Satu Babak Dengan
Teknik Pelatihan Terbimbing dan Media VCD Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 3 Ungaran”. Hasil yang diperoleh setelah penelitian dilaksanakan cukup
memuaskan. Secara umum siswa dapat dikatakan sudah mengalami peningkatan dalam pembelajaran menulis naskah drama. Pada siklus I nilai rata-rata kelas
terbesar 56,17, sedangkan nilai rata-rata pada siklus II sebesar 64,88 dibulatkan menjadi 65. Hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 8,71 atau 15,51 .
Lestari 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Ketrampilan Menulis Naskah Drama dengan Tekniki Meneruskan Cerita dari
Komik Strip siswa kelas VII A Mts Subulus Salam Sumberagung Grobogan Tahun Ajaran 2008 2009” menunjukkan bahwa dengan teknik meneruskan cerita
dari komik strip dapat meningkatkan kemampuan menulis drama siswa kelas VII A Mts Subulus Salam Sumberagung Grobogan. Pada siklus I diperoleh nilai rata-
rata klasikal 65, 03 dan siklus II sebesar 78, 10. Hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 13,07 atau 20,09 . Nilai klasikal yang diperoleh pada siklus II ini sudah
memenuhi batas ketuntasan yang ditentukan, yaitu 70. Relevansi penelitian Lestari dengan penelitian ini adalah analis peningkatan ketrampilan menulis
naskah drama, sedangkan perbedaannya terletak pada media dan teknik penelitian yang digunakan.
Arlina 2008 dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Ketrampilan Menulis Naskah Drama Dengan Metode Peta Pikiran Siswa Kelas VIII C SMP
Negeri 4 Pemalang”. Dalam penelitianya, Arlina menyimpulkan bahwa dengan metode peta pikiran dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah drama. Pada
pratindakan, nilai rata-rata klasikal diperoleh sebesar 48,03. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 70,84 atau meningkat sebesar 47,49 dari rata-
rata pratindakan, sedangkan pada siklus II meningkat sebesar 11,18 dari rata- rata siklus I menjadi 78,76. Aspek penelitian yang digunakan pada penelitian
Arlina dan penelitian ini adalah peningkatan ketrampilan menulis naskah drama, sedangkan perbedaannya terletak pada media dan teknik penelitian yang
digunakan. Rosidah 2007 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan
Ketrampilan Menulis Naskah Drama Melalui Media Film Bisu Siswa Kelas VIII C SMP Negeri Pecangaan Jepara”, memperoleh hasil pada prasiklus nilai rata-rata
sebesar 55. Pada siklus I, diperoleh nilai rata-rat- 71 atau meningkat 16 dari rata-rata prasiklus. Pada siklus II meningkat sebesar 8 dari rata-rata siklus I
yaitu menjadi 79. Susparni 2007 dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan
Ketrampilan Menulis Naskah Drama Melalui Teknik Pemberian Tugas Dengan Media Teks Lagu Siswa Kelas VIII A SMP
Negeri 1 Bumijawa Tegal”, menyimpulkan bahwa peningkatan ketrampilan menulis naskah drama dengan
teks lagu melalui teknik pemberian tugas mengalami peningkatan itu dapat dilihat dari hasil rata-rata tes menulis naskah drama pada siklus I sebesar 7,23 dan pada
siklus II meningkat 0,62 menjadi 7,85. Keterkaitan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu sama-sama meneliti ketrampilan menulis
naskah drama, perbedaannya terletak pada media dan teknik yang digunakan. Yuliana 2006 melakukan penelitian tindakan kelas mengenai penggunaan
media gambar berseri dengan judul “Peningkatan Ketrampilan Menulis Naskah Drama Dengan Media Gambar Berseri Berdasarkan Gambar Nyata Pada Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 1 Madukara Banjarnegara”, menyimpulkan bahwa peningkatan ketrampilan menulis naskah drama dengan media gambar berseri
berdasarkan gambar nyata. Besarnya peningakatan itu dapat dilihat dari hasil rata- rata tes menulis naskah drama pada siklus I sebesar 62,56 dan pada siklus II
meningkat 11,44 menjadi 73,12. Keterkaitan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu sama-sama meneliti ketrampilan menulis naskah
drama, perbedaannya terletak pada teknik yang digunakan. Penelitian yang dilakukan Rahmawati 2010 dengan judul ”Peningkatan
Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas X SMA Al
– Islam 3 Surakarta Tahun Ajaran 20092010”. Hasil penelitian menunjukkan minat dan motivasi dalam mengajukan pertanyaan pada
siklus pertama 27, siklus kedua 34. Minat dan motivasi dalam menjawab pertanyaan pada siklus pertma 20, siklus kedua 32, sedangkan minat dan
motivasi dalam memberikan tanggapan dalam siklus pertama belum ada, siklus kedua 20. Minat dan motivasi siswa dalam menyiapkan penulisan cerpen pada
siklus pertama 37, silus kedua 68. Kemampuan menulis cerpen pada siklus pertama 45, siklus kedua 68. Hal ini dapat disimpulkan bahwa antara siklus
pertama ke siklus kedua mengalami peningkatan dalam meningkatkan keterampilan menulis cerpen.
Penelitian yang berjudul The Playwright’s Guidebook: An Insightful
Primer On The Art Dramatic Writing, yang dimuat pada Theatre Journal, Vol. 56, Edisi 1, March 2004 Struart 2004. Penelitian ini membahas tentang penulisan
drama secara lebih mendalam dengan mempertimbangkan struktur alat drama menjadi tindakan, konflik, dan peristiwa. Peneliti menekankan perlunya setiap
karakter memiliki tindakan. Ini termasuk latihan kelas yang sangat baik bagi siswa untuk mengembangkan gagasan tentang karakter yang diinginkan. Siswa juga
disarankan untuk merujuk pada perubahan, pengakuan, dan klimaks. Efek dimaksud tidak menggunakan istilah yang lebih umum dippahami seperti krisis,
komplikasi, dan bencana agar menemukan puncak sukses untuk drama. Berdasarkan dari beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut,
penelitian tentang menulis naskah drama satu babak sudah dilakukan, namun penelitian tersebut menggunakan teknik picture and picture, sedangkan menulis
naskah drama melalui gambar beseri dengan menggunakan teknik pengandaian diri belum pernah dilakukan. Sekilas dapat diketahui bahwa ketrampilan menulis
naskah drama siswa dapat ditingkatkan melalui media gambar berseri dengan menggunakan teknik pengandaian diri agar lebih memudahkan siswa dalam
menulis naskah drama. Peneliti tertarik melakukan penelitian tentang ketrampilan
menulis naskah drama melalui gambar berseri dengan menggunakan teknik pengandaian diri untuk meningkatkan ketrampilan menulis naskah drama.
2.2 Landasan Teoritis