menulis naskah drama melalui gambar berseri dengan menggunakan teknik pengandaian diri untuk meningkatkan ketrampilan menulis naskah drama.
2.2 Landasan Teoritis
Kegiatan penelitian tidak terlepas dari teori-teori yang mendukung penelitian tersebut. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup
1 Hakikat drama, 2 Hakikat menulis, 3 hakikat media, 4 gambar berseri, 5 teknik pengandaian diri.
2.2.1 Hakikat Drama
2.2.1.1 Pengertian Drama
Kata drama berasal dari Yunani yaitu draomai yang berarti berbuat atau bertindak. Dalam pengertian umum kemudian, istilah drama diartikan perbuatan
ataau gerak dalam fungsingya untuk menyatakan perbuatan manusia. Disamping drama, di kenal pula istilah sandiwara. Istilah tersebut berasal dari bahasa Jawa,
sandi artinya rahasia dan warah artinya pelajaran. Drama adalah karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog-
dialog para tokohnya. Drama sebagai karya sastra sebenarnya hanya bersifat sementara, sebab naskah drama ditulis sebagai dasar untuk dipentaskan. Dengan
demikian, tujuan utama drama bukanlah untuk dibaca seperti orang membaca novel atau puisi. Drama yang sebenarnya adalah jika naskah sastra tadi telah
dipentaskan. Pokok drama adalah cerita yang membawakan tema tertentu, diungkapkan oleh dialog dan perbuatan para pelakunya Sumardjo dan Saini,
1988:31
Drama dimaksudkan untuk dipentaskan. Pemetasan itu memberikan kepada drama sebuah penafsiran kedua. Menurut Hasanuddin 1996: 2 meskipun
sebuah naskah drama ditulis untuk dipentaskan, tidaklah berarti bahwa semua karya sastra yang ditulis pengarang hasruslah dipentaskan. Tanpa dipentaskan
drama tetap dapat dipahami, dimengerti dan dinikmati lebih sebagai ciri genre sastra, dan bahkan bukan sebagai karya seni lakon.
Drama adalah salah satu genre sastra yang hidup dalam dua dunia, yaitu seni sastra dan seni pertunjukan atau teater. Orang yang menanggap drama
sebagai karya sastra ada juga yang menyebutnya dengan istilah’sastra lakon’ akan menfokuskan perhatiannya pada naskah drama yang merupakan wujud seni
bahasa tulis. Sebaliknya, orang yang menganggap drama sebagai seni pertunjukan akan membuang focus itu sebab perhatiannya akan terbagi rata dengan unsur
lainnya Mulyana, dkk 1998: 144 Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa drama
mencakup dua pengertian yaitu drama dengan tujuan untuk dipentaskan. Drama hanya sebagai naskah yang dimaksudkan adalah salah satu jenis karya sastra yang
ditulis dalam bentuk dialog yang didasarkan atas konflik batin manusia yang cara menikmatinya tidak perlu dipentaskan cukup hanya dengan membacanya saja.
Drama dengan tujuan untuk dipentaskan yang dimaskudkan adalah salah satu jenis karya sastra yang melukiskan sifat dan sikap manusia serta melahirkannya
harus dengan cara dipentaskan.
2.2.1.2 Pengertian Naskah Drama