itu, semua butir soal yang valid saja yang akan digunakan dalam penelitian ini.
b. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik, Suharsimi 2006:178. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya
juga. Untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
One Shot . One Shot atau pengukuran sekali, artinya pengukuran hanya
dilakukan sekali, kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan, Ghozali 2006:42. Uji
reabilitas dalam penelitian ini berbantuan SPSS for windows release Versi 16.0
dengan uji statistik Cronbach Alpha. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha 0,60, Nunnally dalam Ghozali 2007:42.
Dari hasil uji reliabilitas instrumen yang dilakukan pada 30 responden diluar sampel penelitian, yaitu guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di
Kabupaten Pekalongan, dengan menggunakan program SPSS release versi 16.0
dapat disimpulkan bahwa perhitungan reliabilitas menggunakan rumus alpha
untuk variabel supervisi kepala sekolah diperoleh Cronbach Alpha 0,9570,60. variabel motivasi kerja guru diperoleh Cronbach Alpha
0,9100,60, dan variabel kinerja guru diperoleh Cronbach Alpha 0,9220,60.
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Adapun analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase
Metode analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan masing- masing indikator dalam setiap variabel, yaitu supervisi kepala sekolah dan
motivasi kerja guru terhadap kinerja guru. Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah dalam memahaminya. Metode ini digunakan untuk mengkaji variabel
supervisi kepala sekolah, motivasi kerja guru, dan kinerja guru. Dalam analisis ini semua skor dari masing-masing variabel maupun dari setiap sub variabelnya
dijumlahkan dan dibandingkan dengan skor idealnya sehingga akan diperoleh presentase skor. Dari deskriptif presentase inilah selanjutnya dibandingkan
dengan kriteria yang digunakan dan diketahui tingkatannya. Rumus yang digunakan untuk mendeskripsikan nilai variabel adalah sebagai berikut:
= 100
Keterangan: = Persentase
n = Nilai yang diperoleh N = Jumlah total responden
Ali 1994:104 Masing-masing variabel dimana pengumpulannya dengan menggunakan
angket dapat diketahui apabila setiap indikator dari data yang dikumpulkan terlebih dahulu diklasifikasikan dan diberi skor yaitu:
1. Jika memilih jawaban Selalu SL diberi skor 5
2. Jika memilih jawaban Sering SR diberi skor 4
3. Jika memilih jawaban Kadang - kadang KD diberi skor 3
4. Jika memilih jawaban Jarang JR diberi skor 2
5. Jika memilih jawaban Tidak Pernah TP diberi skor 1
Karena skor tertinggi masing-masing item adalah 5 dan skor terendahnya 1, maka menurut Sudjana 2005:47 untuk menentukan kategori Deskriptif
Persentase DP yang diperoleh, maka dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut:
a. Persentase maksimal = x 100
= 100 b.
Persentase minimal = x 100
= 20 c.
Rentang persetase = 100 - 20
= 80 d.
Interval kelas persentase = = 16
e. Menetapkan jenjang kriteria
Dengan interval kelas presentase 16 dan presentase minimal 20, maka susunan tabel kriteria masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Persentase Variabel Motivasi Kerja Guru
No Interval Persentase
Kriteria
1 84
≤ 100 Sangat Tinggi
2 68
≤ 84 Tinggi
3 52
≤ 68 Sedang
4 36
≤ 52 Rendah
5 20
≤ ≤ 36 Sangat Rendah
Tabel 3.3 Kriteria Persentase Variabel Supervisi Kepala Sekolah
dan Kinerja Guru No Interval
Persentase Kriteria
1 84
≤ 100 Sangat Baik
2 68
≤ 84 Baik
3 52
≤ 68 Cukup Baik
4 36
≤ 52 Kurang Baik
5 20
≤ ≤ 36 Tidak Baik
Pada statistik deskriptif ini juga akan dikemukakan dalam penyajian data dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi
disusun bila jumlah data yang disajikan cukup banyak sehingga jika disajikan dalam tabel biasa menjadi tidak efisien dan kurang komunikatif Sugiyono,2007:
32. Tabel distribusi yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengungkap data yaitu tabel distribusi frekuensi relatif. Dimana dalam tabel distribusi
frekuensi penyajian data lebih mudah dipahami bila dinyatakan dalam persen Sugiyono,2007:39.
3.6.2 Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan sebagai kelanjutan atau pengembangan dari proses statistik deskriptif karena pada metode ini dilakukan
berbagai perkiraan berdasarkan data-data yang terkumpul serta melakukan pengujian hipotesis.
Model analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru ekonomi-akuntansi
adalah model regresi linier berganda. Analisis data dilakukan dengan bantuan dari program SPSS for Windows release versi 16.0 sebagai alat untuk
meregresikan model yang telah dirumuskan. Pengujian hipotesis dapat dilakukan setelah model regresi telah memenuhi prasyarat analisis regresi dan terbebas dari
gejala asumsi klasik.
a. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel supervisi kepala sekolah, motivasi kerja guru, dan kinerja guru
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau melihat
histogram residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Ghozali 2007:112. Uji normalitas data, juga bisa menggunakan uji statistik
Kolmogrov-Smirnov K-S dengan bantuan SPSS for windows relese Versi
16.0 . Jika nilai signifikansi 0,05 maka data dalam penelitian berdistribusi
normal.
4. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifik model yang digunakan sudah benar atau tidak. Dengan uji linearitas akan diperoleh
informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat, atau kubik Ghozali 2007:115. Jika nilai signifikansi pada tabel ANOVA 0,05 maka model
sebaiknya berbentuk linear. Jika data berbentuk linear maka penggunaan analisis regresi pada pengujian hipotesis dapat dipertanggungjawabkan,
namun jika tidak linear maka harus digunakan analisis non linear.
b. Uji Asumsi Klasik