Supervisi Kepala Sekolah PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU EKONOMI AKUNTANSI SMA MA SMK DI KOTA PEKALONGAN

b. Supervisi Kepala Sekolah

Pada variabel deskriptif supervisi kepala sekolah, penilaian dilakukan dengan 9 indikator, diantaranya adalah kunjungan kelas, pemberian semangat kerja guru, rapat-rapat pembinaan, pemahaman tentang kurikulum, pengembangan metode pengajaran, pengembangan bahan ajar, potensi pembelajaran, evaluasi pendidikan, dan kegiatan diluar mengajar. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata supervisi kepala sekolah secara keseluruhan termasuk dalam kategori baikyaitu sebesar 71,89. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini: Tabel 4.22 Distribusi Variabel Supervisi Kepala Sekolah No. Interval Frekuensi Persentase Kriteria Rata- rata 1 84 ≤ 100 4 8,16 Sangat Baik 71,89 2 68 ≤ 84 26 53,06 Baik 3 52 ≤ 68 19 38,78 Cukup Baik 4 36 ≤ 52 0 0 Kurang Baik 5 20 ≤ ≤ 36 0 0 Tidak Baik JUMLAH 49 100 Baik Sumber: Data Penelitian, diolah 2012 Lampiran 10,hal 203 Berdasarkan tabel 4.22 di atas diperoleh keterangan bahwa kepala sekolah telah memiliki tingkat supervisi kepala sekolah yang baik. Hal ini dapat diartikan juga bahwa kepala sekolah mempunyai kemampuan yang baik dan telah memenuhi berbagai aspek dari supervisi kepala sekolah, dimana aspek-aspek tersebut dianggap sangat penting untuk membentuk suatu kinerja guru agar lebih optimal. Secara lebih rinci gambaran mengenai variabel supervisi kepala sekolah ditinjau dari tiap item dan tiap indikator adalah sebagai berikut: 1 Kunjungan Kelas Data mengenai indikator kunjungan kelas yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 2 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti tabel 4.23 berikut: Tabel 4.23 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Kunjungan Kelas No Item Pernyataan Jawaban Pilihan Terbanyak Jumlah F 1 Kepala sekolah melakukan kunjungan kelas untuk mengamati seorang guru yang sedang mengajar Selalu SL 29 59,18 2 Kunjungan kelas oleh kepala sekolah dapat membantu memperbaiki cara mengajar Selalu SL 18 36,73 Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 10, hal 203 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 1 mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 29 guru atau sebesar 59,18. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai kemampuan kepala sekolah saat melakukan kunjungan kelas untuk mengamati seorang guru yang sedang mengajar. Guru menyatakan kepala sekolah selalu melakukan kunjungan kelas untuk mengamati seorang guru mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah telah mempunyai kemampuan yang baik untuk melakukan kunjungan kelas sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator kunjungan kelas secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 81,63. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini: Tabel 4.24 Distribusi Indikator Kunjungan Kelas No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata- rata 1 84 ≤ 100 Sangat Baik 21 42,86 81,63 2 68 ≤ 84 Baik 21 42,86 3 52 ≤ 68 Cukup Baik 6 12,24 4 36 ≤ 52 Kurang Baik 1 2,04 5 20 ≤ ≤ 36 Tidak Baik JUMLAH 49 100 Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 16, hal 209 Berdasarkan tabel 4.24 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah telah memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan kunjungan kelas dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah. Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain melakukan kunjungan kelas untuk mengamati seorang guru mengajar dan memperbaiki cara mengajar guru. Aspek yang dimiliki kepala sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang kinerja guru sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. 2 Pemberian Semangat Kerja Guru Data mengenai indikator pemberian semangat kerja guru yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil tabel 4.25 berikut: Tabel 4.25 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Pemberian Semangat Kerja Guru No Item Pernyataan Jawaban Pilihan Terbanyak Jumlah F 3 Kepala sekolah memberikan semangat kerja terhadap tugas pada guru yang mengalami kesulitan dalam pekerjaan Selalu SL 21 42,86 4 Kepala sekolah membantu masalah yang dihadapi guru dalam pertemuan pribadi Selalu SL 23 46,94 5 Kepala sekolah mengadakan kontak dengan guru untuk pertemuan pribadi Selalu SL 17 34,69 Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 10, hal 203 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 4 mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 23 guru atau sebesar 46,94. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai kemampuan kepala sekolah saat memberikan semangat kerja guru dalam membantu masalah yang dihadapi guru terutama terkait dengan tugas mengajar pada sebuah pertemuan pribadi. Guru menyatakan kepala sekolah selalu membantu masalah yang dihadapi guru dalam pertemuan pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah telah mempunyai kemampuan yang baik untuk membantu masalah guru sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator pemberian semangat kerja guru secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 78,10. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini: Tabel 4.26 Distribusi Indikator Pemberian Semangat Kerja Guru No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata- rata 1 84 ≤ 100 Sangat Baik 18 36,73 78,10 2 68 ≤ 84 Baik 16 32,65 3 52 ≤ 68 Cukup Baik 12 24,49 4 36 ≤ 52 Kurang Baik 3 6,12 5 20 ≤ ≤ 36 Tidak Baik 0 0 JUMLAH 49 100 Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 16, hal 209 Berdasarkan tabel 4.26 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah telah memiliki kemampuan yang baik dalam memberikan semangat kerja guru dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah. Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain memberikan semangat kerja pada guru yang mengalami kendala dalam bertugas, membantu masalah yang dihadapi guru serta mengadakan kontak untuk melakukan pertemuan pribadi terkait tugas. Aspek yang dimiliki kepala sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang kinerja guru sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. 3 Rapat-Rapat Pembinaan Data mengenai indikator rapat-rapat pembinaan yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 2 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti tabel 4.27 berikut: Tabel 4.27 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Rapat-Rapat Pembinaan No Item Pernyataan Jawaban Pilihan Terbanyak Jumlah F 6 Kepala sekolah mengadakan rapat koordinasi dengan para guru Selalu SL 22 44,90 7 Kepala sekolah rutin mengadakan rapat meeting secara periodik dengan guru- guru berkaitan dengan KBM di sekolah. Kadang- kadang KD 15 30,61 Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 10, hal 203 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 6 mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 22 guru atau sebesar 44,90. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai kemampuan kepala sekolah saat melakukan rapat-rapat pembinaan melalui rapat koordinasi dengan para guru. Guru menyatakan kepala sekolah selalu mengadakan rapat koordinasi dengan para guru. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah telah mempunyai kemampuan yang baik untuk mengadakan rapat koordinasi dengan para guru terkait tugas sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator rapat-rapat pembinaan secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 75,92. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini: Tabel 4.28 Distribusi Indikator Rapat-Rapat Pembinaan No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata- rata 1 84 ≤ 100 Sangat Baik 12 24,49 75,92 2 68 ≤ 84 Baik 24 48,98 3 52 ≤ 68 Cukup Baik 8 16,33 4 36 ≤ 52 Kurang Baik 5 10,20 5 20 ≤ ≤ 36 Tidak Baik 0 0 JUMLAH 49 100 Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 16, hal 209 Berdasarkan tabel 4.28 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah telah memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan rapat-rapat pembinaan dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah. Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain mengadakan rapat koordinasi dengan para guru dan secara rutin periodik mengadakan rapat berkaitan KBM di sekolah. Aspek yang dimiliki kepala sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang kinerja guru sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. 4 Pemahaman Tentang Kurikulum Data mengenai indikator pemahaman tentang kurikulum yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 2 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti tabel 4.29 berikut: Tabel 4.29 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Pemahaman Tentang Kurikulum No Item Pernyataan Jawaban Pilihan Terbanyak Jumlah F 8 Kepala sekolah melakukan peninjauan rencana pembelajaran BapakIbu guru Selalu SL 20 40,82 9 Kepala sekolah membantu memberikan pengarahan tentang pemahaman kurikulum terhadap guru Selalu SL 20 40,82 Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 10, hal 203 Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa kedua item diatas yaitu sejumlah 20 guru atau sebesar 40,82 mengungkapkan mengenai kemampuan kepala sekolah dalam memberikan pemahaman tentang kurikulum yang dinyatakan selalu oleh para guru dalam hal peninjauan rencana pembelajaran dan kepala sekolah membantu memberikan pengarahan tentang pemahaman kurikulum. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah telah mempunyai kemampuan memberikan pemahaman kurikulum pada guru sehingga guru dapat memahami kurikulum dengan optimal dan dapat meningkatkan kinerja guru. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator pemahaman tentang kurikulum secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 76,12. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini: Tabel 4.30 Distribusi Indikator Pemahaman Tentang Kurikulum No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata- rata 1 84 ≤ 100 Sangat Baik 16 32,65 76,12 2 68 ≤ 84 Baik 17 34,69 3 52 ≤ 68 Cukup Baik 10 20,41 4 36 ≤ 52 Kurang Baik 4 8,16 5 20 ≤ ≤ 36 Tidak Baik 2 4,08 JUMLAH 49 100 Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 16, hal 209 Berdasarkan tabel 4.30 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah telah memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan pemahaman tentang kurikulum dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah. Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain melakukan peninjauan rencana pembelajaran dan membantu memberikan pengarahan tentang pemahaman kurikulum pada para guru. Aspek yang dimiliki kepala sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang kinerja guru sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. 5 Pengembangan Metode Pengajaran Data mengenai indikator pengembangan metode pengajaran yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 2 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti tabel 4.31 berikut: Tabel 4.31 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Pengembangan Metode Pengajaran No Item Pernyataan Jawaban Pilihan Terbanyak Jumlah F 10 Kepala sekolah mensupervisi tentang pengembangan metode pembelajaran Selalu SL 20 40,82 11 Kepala sekolah melakukan peninjauan terhadap kesesuaian metode pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran Kadang KD 15 30,61 Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 10, hal 203 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 10 mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 20 guru atau sebesar 40,82. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai kemampuan kepala sekolah saat melakukan supervisi pengembangan metode pernbelajaran. Guru menyatakan kepala sekolah selalu mengadakan supervisi tentang pengembangan metode pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah telah mempunyai kemampuan yang baik untuk mengadakan supervisi terkait pengembangan metode pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator pengembangan metode pembelajaran secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 70,20. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini: Tabel 4.32 Distribusi Indikator Pengembangan Metode Pengajaran No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata- rata 1 84 ≤ 100 Sangat Baik 9 18,37 70,20 2 68 ≤ 84 Baik 24 48,98 3 52 ≤ 68 Cukup Baik 8 16,33 4 36 ≤ 52 Kurang Baik 6 12,24 5 20 ≤ ≤ 36 Tidak Baik 2 4,08 JUMLAH 49 100 Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 16, hal 209 Berdasarkan tabel 4.32 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah telah memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan pengembangan metode pengajaran dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah. Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain mengadakan supervisi terkait pengembangan metode pembelajaran dan melakukan peninjauan terhadap kesesuaian pengembangan metode pembelajaran dengan pelaksanaannya. Aspek yang dimiliki kepala sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang kinerja guru sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. 6 Pengembangan Bahan Ajar Data mengenai indikator pengembangan bahan ajar yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti tabel 4.33 berikut: Tabel 4.33 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Pengembangan Bahan Ajar No Item Pernyataan Jawaban Pilihan Terbanyak Jumlah F 12 Kepala sekolah mensupervisi tentang pengembangan bahan ajar Kadang- Kadang KD 23 46,94 13 Kepala sekolah mensupervisi guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran dalam pengembangan bahan ajar Kadang- Kadang KD 16 32,65 14 Kepala sekolah melakukan peninjauan terhadap kesesuaian pengembangan bahan ajar dengan pelaksanaan pembelajaran Sering SR 17 34,69 Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 10, hal 203 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 12 mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 23 guru atau sebesar 46,94. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai kemampuan kepala sekolah saat melakukan supervisi pengembangan bahan ajar. Guru menyatakan kepala sekolah kadang-kadang mengadakan supervisi tentang pengembangan bahan ajar. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah telah mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengadakan supervisi terkait pengembangan bahan ajar sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator pengembangan bahan ajar secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik yaitu sebesar 67,89. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini: Tabel 4.34 Distribusi Indikator Pengembangan Bahan Ajar No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata- rata 1 84 ≤ 100 Sangat Baik 8 16,33 67,89 2 68 ≤ 84 Baik 10 20,41 3 52 ≤ 68 Cukup Baik 27 55,10 4 36 ≤ 52 Kurang Baik 4 8,16 5 20 ≤ ≤ 36 Tidak Baik 0 0 JUMLAH 49 100 Cukup Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 16, hal 209 Berdasarkan tabel 4.34 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah telah memiliki kemampuan cukup baik dalam melakukan pengembangan bahan ajar dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah. Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain mengadakan supervisi terkait pengembangan bahan ajar, strategi pembelajaran dan melakukan peninjauan terhadap kesesuaian pengembangan bahan ajar dengan pelaksanaannya. Aspek yang dimiliki kepala sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang kinerja guru sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. 7 Potensi Pembelajaran Data mengenai indikator potensi pembelajaran yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 2 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti tabel 4.35 berikut: Tabel 4.35 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Potensi Pembelajaran No Item Pernyataan Jawaban Pilihan Terbanyak Jumlah F 15 Kepala sekolah mensupervisi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Kadang- kadang KD 19 38,78 16 Kepala sekolah memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi di dalam pembelajaran Kadang- kadang KD 18 36,73 Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 10, hal 203 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 15 mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 19 guru atau sebesar 38,78. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai kemampuan kepala sekolah saat melakukan supervisi potensi pembelajaran. Guru menyatakan kepala sekolah kadang-kadang mengadakan supervisi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah telah mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengadakan supervisi terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator potensi pembelajaran secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik yaitu sebesar 67,76. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini: Tabel 4.36 Distribusi Indikator Potensi Pembelajaran No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata- rata 1 84 ≤ 100 Sangat Baik 27 55,10 67,76 2 68 ≤ 84 Baik 11 22,45 3 52 ≤ 68 Cukup Baik 10 20,41 4 36 ≤ 52 Kurang Baik 1 2,04 5 20 ≤ ≤ 36 Tidak Baik 0 0 JUMLAH 49 100 Cukup Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 16, hal 209 Berdasarkan tabel 4.36 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah telah memiliki kemampuan cukup baik dalam melakukan supervisi mengenai potensi pembelajaran dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah. Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain mengadakan supervisi terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan mampu memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran. Aspek yang dimiliki kepala sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang kinerja guru sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. 8 Evaluasi Pendidikan Data mengenai indikator evaluasi pendidikan yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.37 berikut: Tabel 4.37 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Evaluasi Pendidikan No Item Pernyataan Jawaban Pilihan Terbanyak Jumlah F 17 Kepala sekolah melaksanakan program evaluasi pendidikan dengan baik Kadang- kadang KD 20 40,82 18 Kepala sekolah melakukan supervisi tentang teknik-teknik evaluasi pembelajaran Kadang- kadang KD 19 38,78 19 Kepala sekolah memberikan evaluasi terhadap proses KBM untuk memotivasi semangat kerja guru Sering SR 16 32,65 Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 10, hal 203 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 17 mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 20 guru atau sebesar 40,82. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai kemampuan kepala sekolah saat melakukan program evaluasi pendidikan. Guru menyatakan kepala sekolah kadang-kadang melaksanakan program evaluasi pendidikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah telah mempunyai kemampuan yang cukup untuk melaksanakan program evaluasi dengan baik sehingga pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dapat berjalan dengan baik. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator evaluasi pendidikan secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik yaitu sebesar 67,35. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini: Tabel 4.38 Distribusi Indikator Evaluasi Pendidikan No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata- rata 1 84 ≤ 100 Sangat Baik 5 10,20 67,35 2 68 ≤ 84 Baik 14 28,57 3 52 ≤ 68 Cukup Baik 28 57,14 4 36 ≤ 52 Kurang Baik 2 4,08 5 20 ≤ ≤ 36 Tidak Baik 0 0 JUMLAH 49 100 Cukup Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 16, hal 209 Berdasarkan tabel 4.38 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah telah memiliki kemampuan cukup baik dalam melakukan supervisi mengenai evaluasi pendidikan dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah. Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain melaksanakan program evaluasi pendidikan, melakukan supervisi teknik evaluasi pembelajaran, dan memberikan evaluasi terhadap proses KBM untuk memotivasi semanga kerja guru. Aspek yang dimiliki kepala sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang kinerja guru sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. 9 Kegiatan diluar Mengajar Data mengenai indikator kegiatan diluar mengajar yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 4 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.39 berikut: Tabel 4.39 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Kegiatan diluar Mengajar No Item Pernyataan Jawaban Pilihan Terbanyak Jumlah F 20 Kepala sekolah membimbing pelaksanaan penataran guru-guru bidang studi Kadang- kadang KD 21 42,86 21 Kepala sekolah membentuk diskusi kelompok guru bidang studi sejenis Selalu SL 12 24,49 22 Kepala sekolah mengarahkan guru berperan serta menjadi pembina pramuka dalam kegiatan ekstrakurikuler Selalu SL 17 34,69 23 Kepala sekolah mengarahkan guru membimbing siswa dalam mengikuti lomba olimpiade Kadang- kadang KD 18 36,73 Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 10, hal 203 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 20 mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 21 guru atau sebesar 42,86. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai kemampuan kepala sekolah saat melakukan supervisi mengenai pembimbingan kepala sekolah pada guru bidang studi untuk melaksanakan penataran. Guru menyatakan kepala sekolah kadang-kadang membimbing pelaksanaan penataran guru-guru bidang studi. Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah telah mempunyai kemampuan yang cukup untuk melaksanakan pembimbingan pelaksanaan penataran bagi guru bidang studi sehingga pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dapat berjalan dengan baik. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator kegiatan diluar mengajar secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik yaitu sebesar 67,55. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini: Tabel 4.40 Distribusi Indikator Kegiatan diluar Mengajar No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata- rata 1 84 ≤ 100 Sangat Baik 8 16,33 67,55 2 68 ≤ 84 Baik 12 24,49 3 52 ≤ 68 Cukup Baik 21 42,86 4 36 ≤ 52 Kurang Baik 8 16,33 5 20 ≤ ≤ 36 Tidak Baik 0 0 JUMLAH 49 100 Cukup Baik Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 16, hal 209 Berdasarkan tabel 4.40 di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah telah memiliki kemampuan cukup baik dalam melakukan supervisi mengenai kegiatan diuluar mengajar dan memenuhi indikator supervisi kepala sekolah. Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain membimbing pelaksanaaan penataran guru bidang studi, membentuk diskusi kelompok antar guru bidang studi sejenis, mengarahkan guru sebagai pembina pramuka dalam kegiatan ekstrakurikulum, dan mengarahkan guru membimbing siswa dalam mengikuti lomba olimpiade. Aspek yang dimiliki kepala sekolah tersebut diharapkan dapat menunjang kinerja guru sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

c. Motivasi kerja guru