165
BAB V PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh simpulan dan saran sebagai berikut:
5.1 Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota
Pekalongan secara simultan, dimana dari uji F diperoleh nilai sig untuk variabel supervisi kepala sekolah X
1
dan motivasi kerja guru X2 0,0000,05, sedangkan dari hasil uji koefisien determinasi simultan R
2
diperoleh hasil sebesar 41,1. 2.
Supervisi kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kinerja guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan secara parsial,
dimana dari uji t diperoleh nilai sig untuk variabel supervisi kepala sekolah X
1
sebesar 0,0450,05, sedangkan dari hasil uji koefisien determinasi parsial r
2
diperoleh hasil sebesar 8,47, 3.
Motivasi kerja guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan secara parsial,
dimana dari uji t diperoleh nilai sig untuk variabel motivasi kerja guru X2
sebesar 0,0010,05, sedangkan dari hasil uji koefisien determinasi parsial r
2
diperoleh hasil sebesar 24,47,
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Pihak kepala sekolah dianjurkan mempertahankan dan senantiasa melestarikan budaya menghargai, menghormati dan mengawasi kinerja para
guru dengan tetap mengadakan supervisi pengajaranpendidikan dan lebih memperhatikan teknik-teknik evaluasi pembelajaran yang tepat sehingga
dapat digunakan guru dalam pembelajaran karena hal ini mampu meningkatkan rasa tanggungjawab guru sebagai pengajar.
2. Guru ekonomiakuntansi hendaknya tetap memotivasi dirinya dalam
pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya menjadi lebih efektif dengan lebih meningkatkan dirinya dan ulet dalam bekerja. Selain itu, usaha untuk lebih
percaya pada diri sendiri dan tidak mudah putus asa jika menemui kesulitan sehingga mampu memecahkan masalah, dipandang sebagai salah satu cara
un tuk meningkatkan motivasi dalam bekerja. 3.
Para guru dianjurkan sesering mungkin membaca, menerapkan dan membuat penelitan pendidikan yang berkaitan dengan pengajaran. Hal ini
akan bermanfaat untuk menemukan bagaimana cara-cara pengelolaan kelas yang baik seperti, perencanaan pembelajaran, kesiapan kelas sebelum
pengajaran dimulai serta menumbuhkan terjalinnya interaksi belajar- mengajar yang kondusif antar siswa dengan guru.
167
DAFTAR PUSTAKA
Alimi and Akinfolarin. 2012. Impact of selected modes of instructional supervision on student’s academic performance in senior secondary schools in Ondo
State, Nigeria. Dalam Education Research Journal Vol. 2 1:1-6 January 2012.
Alit Ana, Ida Bagus. 1994. Inovasi Wawasan dan Profesionalisme Guru sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan Era Pembangunan Jangka Panjang
Kedua . Jember: UNEJ.
Anoraga, Pandji. 2006. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. Aqib, Zainal. 2008. Standar Kualifikasi-Kompetensi-Sertifikasi Guru-Kepala
Sekolah-Pengawas Sekolah . Bandung: Yrama Widya.
Dally, Dadang. 2010. Balanced Scorecard Suatu Pendekatan Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
. Bandung: Remaja Rosdakarya. Depdikbud. 1997. Pembinaan Profesionalisme Guru. Jakarta:Depdikbud.
Ghozali, Imam. 2006. AplikasiAnalisis Multivariate dengan program SPSS
.Semarang: BadanPenerbitUniversitasDiponegoro. Hakim, A. Rahman. 2012. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan
Kompensasi terhadap Kinerja Guru SMA PPMI Assalam Surakarta tahun pelajaran 20112012. Dalam Jurnal Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hasibuan, Malayu SP. 2010. Organisasi Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara. Indrafachrudi, Soekanto. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah yang Efektif. Bogor:
Ghalia Indonesia. Iskandar, Uray. 2011. Indikator Kinerja Guru. http:uray-
iskandar.blogspot.com201111indikator-kinerja-guru.html.
Khairuddin, N.M. 2011. Pengaruh Ragam Kecerdasan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Atas. Dalam Jurnal Aplikasi Manajemen
Vol. 91 Nomor 31 Mei 2011. Kurnia, Ijang. 2011. Peningkatan Kinerja Guru Melalui Kegiatan Supervisi Kepala
Sekolah. Dalam Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Halm. 548-555. Makmun, A.S. 2001. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Melita, Irma. 2008. Pengaruh Kemampuan Kognitif, Supervisi, dan Sarana Prasarana terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di SMA Negeri 11 Padang. Dalam Jurnal
Thesis Universitas Andalas. Mulyasa. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan
MBS KBK. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
-----. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. -----. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru
. 2008. Diunduh Tanggal 19 April 2011, 14:46 Wib.
Pertiwi, C. Ratna. 2012. Pengaruh Supervisi Pengajaran dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri se-Kabupaten
Lamongan. Dalam Jurnal Skripsi Universitas Negeri Malang. Purwanto, Joko. 2005. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah, Keterbukaan Manajemen
Kepala Sekolah, dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru Studi Kasus Guru Bantu dan Guru Tidak Tetap di SMP Negeri Pracimantoro,
Wonogiri. Dalam Jurnal Thesis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Purwanto, Ngalim. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rahardja, Alice Tjandralila. 2004. Hubungan Antar Komunikasi Antar Pribadi Guru dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru. Dalam Jurnal Pendidikan
Penabur No. 03 Th. III Desember 2004 . diunduh 2 Oktober 2012; jam
14:15 WIB. Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti
Pemula . Bandung: Alfabeta.
Rochmawati dan Siti Rahayu Binarsih. 2009. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru Di SMA Negeri 1 Mojolaban.
Dalam Jurnal Manajemen Bisnis Syariah No 01 Th. III Januari 2009. Sahertian, Piet, A. 2000. Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta: Andi Offset.
-----. 2000. Konsep Dasar Teknik Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia
. Jakarta: Rineka Cipta. Saondi, Ondi dan Aris Suherman. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika
Aditama. Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Saud, Udin Syaefudin. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. Siagian, Sondang. P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Simamora, Henry. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2004. Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta. -----. 2006. MetodePenelitianSuatuPendekatanPraktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Surya, M. 2003. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winata.
Suryosubroto, B. 2002. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Teta, Jenar. 2011. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Fasilitas Mengajar Guru
Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 20102011. diunduh 2 Oktober 2012; jam 13:46 WIB.
Umam, Kherul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
http:www.google.com Usman, Moh. Uzer. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. Wahyudi. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi Pembelajaran.
Bandung: CV. Alfabeta. Widodo. 2006. Kontribusi Supervisi Kepala Sekolah, Sarana Prasarana, dan Kondisi
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru SMP di Kabupaten Karanganyar. Dalam Jurnal Thesis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wuryanto, Agus. 2010. Pengembangan Bahan Ajar. http:aguswuryanto.wordpress.com20100902pengembangan-bahan-
ajar diunduh 8 Oktober 2012; jam 10:37 WIB.
LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara dan Angket Observasi Awal
A. Daftar Pertanyaan
1. Bagaimanakah pendapat Bapak Ibu guru mengenai kinerja guru?
2. Dari keempat kompetensi guru, menurut Bapak Ibu guru, kompetensi
manakah yang paling dikuasai dan kurang menguasai? 3.
Apa alasan Bapak Ibu merasa kurang dalam kompetensi tersebut? 4.
Menurut Bapak Ibu guru, hal apakah yang menjadi faktor kompetensi tersebut dirasa kurang oleh Bapak Ibu? Apakah bisa dijelaskan?
5. Bagaimanakah harapan untuk kedepannya?
B. Hasil Wawancara
a. Jawaban Guru Pertama