84
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui tingkat supervisi kepala sekolah, motivasi kerja guru, dan kinerja guru ekonomiakuntansi SMAMASMK
di Kota Pekalongan. Penelitian ini melibatkan guru ekonomiakuntansi pada 14 SMAMA di Kota Pekalongan, baik negeri maupun swasta, dan guru akuntansi
pada 4 SMK di Kota Pekalongan, baik negeri maupun swasta, sehingga jumlah keseluruhan guru dalam penelitian ini yaitu 49 orang guru ekonomi akuntansi
dari seluruh SMAMASMK di Kota Pekalongan. Pengumpulan data penelitian menggunakan angket dengan skala likert. Gambaran dari masing-masing variabel
dalam penelitian ini yaitu kinerja guru sebagai variabel dependen Y dan supervisi kepala sekolah X1 dan motivasi kerja guru X2 sebagai variabel
independen, dapat diketahui dari analisis deskriptif persentase sebagai berikut:
a. Kinerja guru
Pada variabel deskriptif kinerja guru, penilaian dilakukan dengan 10 indikator, diantaranya menguasai bahan, mengelola program belajar-mengajar,
mengelola kelas, menggunakan mediasumber belajar, menguasai landasan- landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar-mengajar, menilai prestasi
siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah,
memahami dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
kinerja guru secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baikyaitu sebesar 65,59. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka
diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.1 Distribusi Variabel Kinerja Guru
No.
Interval Frekuensi Persentase
Kriteria Rata-
rata
1 84
≤ 100 0 0
Sangat Baik
65,59 2
68 ≤ 84
20 40,82 Baik
3 52
≤ 68 29 59,18
Cukup Baik
4 36
≤ 52 0 0
Kurang Baik
5 20
≤ ≤ 36 0 0
Tidak Baik
JUMLAH 49 100
Cukup Baik
Sumber: Data Penelitian, diolah 2012 Lampiran 12, hal 205
Berdasarkan tabel 4.1 di atas diperoleh keterangan bahwa guru telah memiliki tingkat kinerja guru yang cukup baik. Hal ini dapat diartikan juga bahwa
guru mempunyai kemampuan yang cukup dan telah memenuhi berbagai aspek dari kinerja guru, dimana aspek-aspek tersebut dianggap sangat penting untuk
membentuk suatu kinerja guru yang optimal. Secara lebih rinci gambaran mengenai variabel kinerja guru ditinjau dari tiap item dan tiap indikator adalah
sebagai berikut:
1 Menguasai bahan
Data mengenai indikator menguasai bahan yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket
penelitian sejumlah 5 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Menguasai Bahan
No Item
Pernyataan Jawaban
Pilihan Terbanyak
Jumlah F
45 Mempersiapkan materi yang akan
disampaikan kepada siswa sebelum mengajar
Kadang- kadang
KD, Sering SR,
Selalu SL 14 28,57
46 Mengembangkan materi sesuai dengan
kebutuhan pendidikan dan perkembangan jaman
Jarang JR 18
36,73
47 Memahami dan menguasai materi
pelajaran yang diampu Kadang-
kadang KD
25 51,02
48 Menguasai bahan pelajaran beserta
konsep-konsep keilmuan dalam menjelaskanmateri pembelajaran secara
sistematis Kadang-
kadang KD
21 42,86
49 Menghubungkan materi pembelajaran
dengan pengetahuan lain yang relevan Kadang-
kadang KD
18 36,73
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 12, hal 205
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 47 mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 25 guru atau
sebesar 51,02. Guru menyatakan dirinya kadang-kadang memahami dan menguasai materi pelajaran yang diampu . Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan guru dalam materi pelajaran cukup baik, terlihat dari kemampuannya untuk memahami dan menguasai materi pelajaran yang diampu .
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase tiap indikator, menguasai bahan secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baiki yaitu
sebesar 59,67. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.3 Distribusi Indikator Menguasai Bahan
No. Interval Kriteria
Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84
≤ 100 Sangat Baik 0 0
59,67 2
68 ≤ 84
Baik 7 14,29
3 52
≤ 68 Cukup Baik
29 59,18 4
36 ≤ 52 Kurang Baik
11 22,45 5
20 ≤ ≤ 36
Tidak Baik 2 4,08
JUMLAH 49 100
Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 18, hal 211
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah memiliki kemampuan menguasai bahan yang termasuk dalam kategori cukup baik
dan dapat diartikan telah memenuhi indikator kinerja guru. Kemampuan dalam menguasai bahan yang sekiranya sangat perlu untuk dimiliki antara lain
mempersiapkan materi, mengembangkan materi, memahami dan menguasai bahan pelajaran, dan menghubungkan materi pelajaran dengan pengetahuan yang lain.
Dengan kemampuan menguasai bahan yang dimiliki guru maka diharapkan akan semakin baik kinerja yang dicapai, yang pastinya akan sangat menunjang dalam
bekerja sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
2 Mengelola program belajar-mengajar
Data mengenai indikator rmengelola program belajar-mengajar yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh
dari angket penelitian sejumlah 4 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Mengelola Program Belajar-Mengajar
No Item
Pernyataan Jawaban
Pilihan Terbanyak
Jumlah F
50 Menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran RPP sebelum melakukan proses pembelajaran
Kadang- kadang
KD 17 34,69
51 Rencana pembelajaran disusun berdasar
analisis kemampuan awal siswa Jarang JR
18 36,73
52 Mempersiapkan skenario penyampaian
materi pelajaran di kelas, dari pembukaan, inti, dan penutup pada tiap
pertemuan Jarang JR
19 38,78
53 Menuntaskan materi sesuai dengan
rencana pada tiap pembelajaran Sering SR
15 30,61
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 12, hal 205
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 52 mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 19 guru atau
sebesar 38,78. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai kemampuan guru dalam mengelola program belajar-mengajar untuk
mempersiapkan skenario pembelajaran. Guru menyatakan jarang mempersiapkan skenario pembelajaran pada tiap pertemuan. Hal ini menunjukkan bahwa guru
masih belum mempunyai kesiapan yang cukup untuk mempersiapkan skenario pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai sehingga pembelajaran dapat
berjalan dengan baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator mengelola program belajar-mengajar secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik
yaitu sebesar 59,18. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini.
Tabel 4.5 Distribusi Indikator Mengelola Program Belajar-Mengajar
No. Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
Rata- rata
1 84
≤ 100 Sangat Baik 2 4,08
59,18 2
68 ≤ 84
Baik 12 24,49
3 52
≤ 68 Cukup Baik
20 40,82 4
36 ≤ 52 Kurang Baik
13 26,53 5
20 ≤ ≤ 36
Tidak Baik 2 4,08
JUMLAH 49 100
Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 18,hal 211
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah memiliki kemampuan yang cukup baik dalam mengelola program belajar-
mengajar dan memenuhi indikator kinerja guru. Kemampuan guru yang harus dimiliki antara lain menyusun rencana pembelajaran, mempersiapkan skenario
pembelajaran dan dalam pembelajaran guru mampu menuntaskan seluruh materi sesuai rencana pada tiap pembelajaran. Dengan berbagai aspek mengelola
program belajar-mengajar yang dimiliki guru maka diharapkan akan semakin baik kinerja guru yang dicapai, dan dapat menunjang dalam pekerjaan sehingga dapat
mencapai tujuan yang diharapkan.
3 Mengelola kelas
Data mengenai indikator mengelola kelas yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket
penelitian sejumlah 1 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Mengelola Kelas
No Item
Pernyataan Jawaban
Pilihan Terbanyak
Jumlah F
54 Memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, dan media pembelajaran terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai
Kadang- kadang
KD 21 42,86
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 12, hal 205
Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa item nomor 54 diatas,sejumlah 21 guru atau sebesar 42,86 mengungkapkan mengenai kemampuan guru dalam
mengelola kelas. Guru menyatakan kadang-kadang memeriksa kesiapan kelas sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah
mempunyai kesiapan yang cukup untuk memeriksa kelas sebelum pembelajaran dimulai sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase tiap indikator, mengelola kelas secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik yaitu
sebesar 59,18. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Distribusi Indikator Mengelola Kelas
No. Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
Rata- rata
1 84
≤ 100 Sangat Baik 3 6,12
59,18 2
68 ≤ 84
Baik 11 22,45
3 52
≤ 68 Cukup Baik
21 42,86 4
36 ≤ 52 Kurang Baik
9 26,53 5
20 ≤ ≤ 36
Tidak Baik 5 10,20
JUMLAH 49 100
Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 18,hal 211
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah memiliki kemampuan yang cukup baik dalam mengelola kelas dan memenuhi
indikator kinerja guru. Kemampuan guru yang harus dimiliki yaitu memeriksa kesiapan ruang kelas dan alat alat dan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai pada tiap pembelajaran. Berbekal aspek tersebut, maka diharapkan akan semakin baik kinerja guru yang dicapai,
dan dapat menunjang dalam pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
4 Menggunakan mediasumber belajar
Data mengenai indikator menggunakan mediasumber belajar yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh
dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Menggunakan MediaSumber Belajar
No Item
Pernyataan Jawaban
Pilihan Terbanyak
Jumlah F
55 Menerapkan metode pembelajaran yang
bervariasi sesuai dengan kebutuhan Kadang-
kadang KD
15 30,61
56 Memanfaatkan media pembelajaran
modern seperti laptop dan LCD pada pokok bahasan tertentu supaya
pembelajaran lebih menarik Kadang-
kadang KD 18 36,73
57 Mencari sumber belajar yang relevan dan
terbaru melalui internet Kadang-
kadang KD 21 42,86
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 12, hal 205
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 56 mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 18 guru atau
sebesar 36,73. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai kemampuan guru dalam menggunakan mediasumber belajar untuk memanfaatkan
media pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih menarik. Guru menyatakan kadang-kadang memanfaatkan media pembelajaran pada tiap pertemuan. Hal ini
menunjukkan bahwa guru telah mempunyai kesiapan yang cukup untuk memanfaatkan media pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan
lebiih menarik dan baik. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator
menggunakan mediasumber belajar secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik yaitu sebesar 67,35. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing
jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini.
Tabel 4.9 Distribusi Indikator Menggunakan MediaSumber Belajar
No. Interval Kriteria
Frekuensi Persentase Rata-rata
1 84
≤ 100 Sangat Baik 8 16,33
67,35 2
68 ≤ 84
Baik 13 26,53
3 52
≤ 68 Cukup Baik
22 44,90 4
36 ≤ 52 Kurang Baik
4 8,16 5
20 ≤ ≤ 36
Tidak Baik 2 4,08
JUMLAH 49 100
Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 18, hal 211
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menggunakan mediasumber belajar
dan memenuhi indikator kinerja guru. Kemampuan guru yang harus dimiliki antara lain menerapkan metode pembelajaran, memanfaatkan media
pembelajaran,dan mencari sumber belajar yang relevan melalui internet. Dengan berbagai aspek menggunakan mediasumber belajar yang dimiliki guru maka
diharapkan akan semakin baik kinerja guru yang dicapai, dan dapat menunjang dalam pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
5 Menguasai landasan-landasan kependidikan
Data mengenai indikator menguasai landasan-landasan kependidikan yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh
dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Menguasai Landasan-landasan
Kependidikan No
Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak Jumlah
F
58 Memahami hubungan pendidikan dengan
pengajaran Selalu SL
18 36,73
59 Menguasai dan menghayati landasan dan
wawasan kependidikan dan keguruan Kadang-
kadang KD
17 34,69 60
Menguasai proses-proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran siswa
Selalu SL 18
36,73 61
Menguasai konsep-konsep dasar keilmuan bahan yang diajarkan
Jarang JR 16
32,65
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 12, hal 205
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 58 dan 60 mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 18 guru atau
sebesar 36,73. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai kemampuan guru dalam menguasai landasan-landasan kependidikan untuk
memahami hubungan pendidikan dan pengajaran serta penguasaan proses-proses kependidikan. Guru menyatakan selalu memahami hubungan antara pendidikan
dengan pengajaran dan menguasai proses-proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran siswa. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah mempunyai
pemahaman dan penguasaan yang sangat baik untuk menguasai landasan-landasan kependidikan sehingga nantinya pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator menguasai landasan-landasan kependidikan secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik
yaitu sebesar 68,37, sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini.
Tabel 4.11 Distribusi Indikator Menguasai Landasan-landasan Kependidikan
No. Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
Rata- rata
1 84
≤ 100 Sangat Baik 13 26,53
68,37 2
68 ≤ 84
Baik 17 34,69
3 52
≤ 68 Cukup Baik
9 18,37 4
36 ≤ 52 Kurang Baik
8 16,33 5 20
≤ ≤ 36 Tidak Baik
2 4,08 JUMLAH
49 100 Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 18, hal 211
Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah memiliki kemampuan yang baik dalam mengusai landasan-landasan kependidikan
dan memenuhi indikator kinerja guru. Guru harus memiliki kemampuan antara lain memahami hubungan pendidikan dengan pengajaran, menguasai dan
menghayati landasan kependidikan, menguasai proses-proses kependidikan, dan menguasai konsep dasar keilmuan bahan yang diajar. Dengan berbagai aspek
menguasai landasan-landasan kependidikan yang dimiliki guru maka diharapkan akan semakin baik kinerja guru yang dicapai sehingga dapat menunjang dalam
pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
6 Mengelola interaksi belajar-mengajar
Data mengenai indikator mengelola interaksi belajar mengajar yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh
dari angket penelitian sejumlah 2 butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.12 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Mengelola Interaksi Belajar-Mengajar
No Item
Pernyataan Jawaban
Pilihan Terbanyak
Jumlah F
62 Memperhatikan perbedaan individu
peserta didik, misal perbedaan kemampuan, latar belakang, dan sikap
terhadap sekolah sehingga memahami karakteristik siswa
Jarang JR 18
36,73
63 Membentuk kelompok diskusi antar siswa
sebagai sarana agar kegiatan belajar mengajar dapat terjalin komunikatif
Sering SR 18
36,73
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 12, hal 205
Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa kedua item diatas yaitu sejumlah 18 guru atau sebesar 36,73 mengungkapkan mengenai kemapuan guru
dalam mengelola interaksi belajar mengajar yang dinyatakan jarang oleh para guru dalam hal memperhatikan perbedaan individu peserta didik,sehingga guru
dapat memahami karakteristik siswa. Sedangkan dalam hal membentuk kelompok diskusi antar siswa sebagai sarana belajar di kelas, guru menyatakan sering
membentuk kelompok diskusi agar kegiatan belajar mengajar dapat terjalin komunikatif. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah mempunyai kemampuan
untuk dapat mengelola interaksi pada saat belajar mengajar sehingga guru dapat memahami siswa dan terjalin komunikasi yang baik antar guru dengan siswa.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator mengelola interaksi belajar mengajar secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik
yaitu sebesar 66,12. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
Tabel 4.13 Distribusi Indikator Mengelola Interaksi Belajar-Mengajar
No. Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
Rata- rata
1 84
≤ 100 Sangat Baik 6 12,24
66,12 2
68 ≤ 84
Baik 18 36,73
3 52
≤ 68 Cukup Baik
13 26,53 4
36 ≤ 52 Kurang Baik
11 22,45 5
20 ≤ ≤ 36
Tidak Baik 1 2,04
JUMLAH 49 100
Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 18, hal 211
Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola interaksi belajar mengajar dan
memenuhi indikator kinerja guru. Guru harus memiliki kemampuan antara lain memperhatikan perbedaan individu peserta didik sehingga dapat memahami
karakteristik siswa dan pada saat pembelajaran guru membentuk kelompok didkusi antar siswa sebagai sarana pembelajaran yang dapat menjalin komunikasi.
Dengan berbagai aspek mengelola interaksi belajar mengajar yang dimiliki guru maka diharapkan akan semakin baik kinerja guru yang dicapai sehingga dapat
menunjang pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
7 Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
Data mengenai indikator menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota
Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau
dari masing-masing jawaban responden hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.14 berikut:
Tabel 4.14 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Menilai Prestasi Siswa untuk Keperluan
Mengajar No
Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak Jumlah
F
64 Memberikan tugas kepada siswa diakhir
proses belajar mengajar Sering SR
17 34,69
65 Melakukan analisis terhadap hasil
evaluasi yang telah dilaksanakan Sering SR
18 36,73
66 Menyusun laporan dan program tindak
lanjut hasil penilaian prestasi belajar siswa
Sering SR 17
34,69
67 Menyampaikan hasil prestasi belajar
kepada siswa Sering SR
14 28,57
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 12, hal 205
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 65 mempunyai tingkat proporsi jawaban paling tinggi, yaitu sejumlah 18 guru atau
sebesar 36,73. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai kemampuan guru menilai prestasi siswa untuk keperluan mengajar dalam
melakukan analisis hasil evaluasi yang telah dilaksanakan. Guru menyatakan sering melakukan analisis terhadap hasil evaluasi yang telah dilaksanakan pada
tiap akhir pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah mempunyai kesiapan yang baik untuk melakukan penilaian prestasi siswa untuk keperluan
mengajar sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator menilai prestasi siswa untuk keperluan pengajaran secara keseluruhan termasuk dalam
kategori baik yaitu sebesar 73,37. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
Tabel 4.15 Distribusi Indikator Menilai Prestasi Siswa Untuk Keperluan Pengajaran
No. Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
Rata- rata
1 84
≤ 100 Sangat baik
12 24,49 73,37
2 68
≤ 84 Baik
22 44,90 3
52 ≤ 68
Cukup Baik 12 26,53
4 36
≤ 52 Kurang Baik
3 6,12 5
20 ≤ ≤ 36
Tidak Baik 0 0
JUMLAH 49 100
Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 18, hal 211
Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah memiliki kemampuan yang baik dalam menilai prestasi siswa untuk keperluan
pengajaran dan memenuhi indikator kinerja guru. Kemampuan guru dalam memeberika tugas kepada siswa diakhir proses belajar-mengajar, melakukan
analisis hasil evaluasi, menyusun laporan dan program tindak lanjut, serta menyampaikan hasil prestasi belajar. Aspek yang dimiliki guru tersebut
diharapkan dapat menunjang pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan dan semakin baik kinerja guru yang dicapai.
8 Mengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah
Data mengenai indikatormengenal fungsi dan layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah yang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di
Kota Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan.
Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.16 berikut:
Tabel 4.16 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Mengenal Fungsi dan Layanan
Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah No
Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak Jumlah
F
68 Memberikan bimbingan dan penyuluhan
kepada siswa yang mengalami kendala dalam proses belajar mengajar baik dari
dalam maupun luar sekolah Kadang-
kadang KD
21 42,86
69 Pemberian bimbingan dan penyuluhan
disesuaikan dengan kemampuan intelegensi masing-masing siswa
Kadang- kadang
KD 19 38,78
70 Pemberian bimbingan dan penyuluhan
oleh guru kepada siswa juga melibatkan guru BP
Kadang- kadang
KD 16 32,65
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 12, hal 205
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 68 mempunyai tingkat proporsi jawaban lebih tinggi, yaitu sejumlah 21 guru atau
sebesar 42,86. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai pemberian bimbingan dan penyuluhan pada siswa yang mengalami kendala dalam
belajar baik di skolah maupun diluar sekolah. Guru menyatakan kadang-kadang untuk pemberian bimbingan dan penyuluhan pada siswa yang bermasalah. Hal ini
menunjukkan bahwa guru telah mempunyai kemampuan dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan pada siswa sehingga diharapkan akan semakin baik
kinerja yang dimiliki oleh guru.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator tanggungjawab secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik yaitu
sebesar 66,67. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
Tabel 4.17 Distribusi Indikator Mengenal Fungsi dan Layanan Bimbingan dan
Penyuluhan Di Sekolah No. Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase Rata-
rata
1 84
≤ 100 Sangat Baik 6 12,24
66,67 2
68 ≤ 84
Baik 12 24,49
3 52
≤ 68 Cukup Baik
27 55,10 4
36 ≤ 52 Kurang Baik
3 6,12 5
20 ≤ ≤ 36
Tidak Baik 1 2,04
JUMLAH 49 100
Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 18,hal 211
Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah memiliki kemampuan yang baik dalam mengenal fungsi dan layanan bimbingan
dan penyuluhan di sekolah dan memenuhi indikator kinerja guru. Kemampuan guru dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan pada siswa yang mengalami
kendala dan pemberian bimbingan dan penyuluhan disesuaikan dengan kemampuan siswa serta melibatkan guru BP. Aspek-aspek yang dimiliki guru
tersebut diharapkan dapat menunjang pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan dan semakin baik kinerja guru yang dicapai.
9 Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
Data mengenai indikator mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolahyang dimiliki guru ekonomiakuntansi SMAMASMK di Kota
Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 3 butir pernyataan. Ditinjau
dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.18 berikut:
Tabel 4.18 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Mengenal dan Menyelenggarakan
Administrasi Sekolah No
Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak Jumlah
F
71 Menaati dan melaksanakan ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan sekolah Selalu SL
dan Kadang-
kadang KD
15 30,61
72 Menjalankan setiap tugas dan tidak
pernah bertentangan dengan ketentuan yang telah ditentukan
Kadang- kadang
KD 15 30,61
73 Mengikuti disiplin pegawai yang diatur
pemerintah dan menerapkan kepada peserta didik maupun diri sendiri
Sering SR 15
30,61
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 12, hal 205
Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa ketiga item diatas yaitu sejumlah 18 guru atau sebesar 36,73 mengungkapkan mengenai kemampuan guru
mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah. Guru menyatakan selalu menaati dan melaksanakan ketentuan yang ditetapkan sekolah, dalam
menjalankan tiap tugas guru menyatakan kadang-kadang bertentangan dengan ketentuan yang telah ditentukan, sedangkan dalam hal mengikuti disiplin pegawai
yang diatur pemerintah guru menyatakan sering menerapkannya pada peserta didik maupun diri sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah mempunyai
kemampuan yang baik untuk mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah secara keseluruhan termasuk dalam
kategori baik yaitu sebesar 72,38. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
Tabel 4.19 Distribusi Indikator Mengenal dan Menyelenggarakan Administrasi Sekolah
No. Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
Rata- rata
1 84
≤ 100 Sangat Baik 15 30,61
72,38 2
68 ≤ 84
Baik 13 26,53
3 52
≤ 68 Cukup Baik
16 32,65 4
36 ≤ 52 Kurang Baik
5 10,20 5
20 ≤ ≤ 36
Tidak Baik 0 0
JUMLAH 49 100
Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 18, hal 211
Berdasarkan tabel 4.19 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah memiliki kemampuan yang baik dalam mengenala dan menyelenggrakan
administrasi sekolah dan memenuhi indikator kinerja guru. Kemampuan guru dalam menaati dan melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan sekolah,
menjalankan tiap tugas dan mengikuti disiplin pegawai yang telah ditetapkan dan berusaha menerapkan pada diri sendiri maupun peserta didik. Aspek-aspek yang
dimiliki guru tersebut diharapkan dapat menunjang pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan dan semakin baik kinerja guru yang dicapai.
10 Memahami dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan
pengajaran
Data mengenai indikator memahami dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran yang dimiliki guru ekonomiakuntansi
SMAMASMK di Kota Pekalongan diperoleh dari angket penelitian sejumlah 4
butir pernyataan. Ditinjau dari masing-masing jawaban responden diperoleh hasil seperti yang tersaji dalam tabel 4.20 berikut:
Tabel 4.20 Proporsi Tiap Item Sub-Indikator Memahami Dan Menafsirkan Hasil
Penelitian Pendidikan Guna Keperluan Pengajaran No
Item Pernyataan
Jawaban Pilihan
Terbanyak Jumlah
F
74 Melakukan penelitian pendidikan yang
mendukung peningkatan pembelajaran Jarang JR
16 32,65
75 Memahami kesulitan belajar siswa dan
berusaha mencari solusinya Kadang-
kadang KD
18 36,73
76 Melakukan tindakan refleksi dan
perbaikan guna meningkatkan keprofesionalan
Selalu SL 14
28,57
77 Membaca dan memanfaatkan hasil-hasil
penelitian pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan yang optimal
Kadang- kadang
KD 15 30,61
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 12, hal 205
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa item nomor 75 mempunyai tingkat proporsi jawaban lebih tinggi, yaitu sejumlah 18 guru atau
sebesar 36,73. Pernyataan pada item tersebut mengungkapkan mengenai memahami dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan
pengajaran. Guru menyatakan kadang-kadang memahami kesulitan belajar siswa kemudian guru berusaha mencari solusinya. Hal ini menunjukkan bahwa guru
telah mempunyai kemampuan dalam memahami dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran dalam hal memahami kesulitan siswa
dalam belajar sehingga diharapkan akan semakin baik kinerja yang dimiliki oleh guru dalam pembelajaran.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase indikator memahami dan menyelenggarakan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran
secara keseluruhan termasuk dalam kategori cukup baik yaitu sebesar 62,96. Sedangkan jika ditinjau dari masing-masing jawaban responden maka diperoleh
hasil seperti yang tersaji dalam berikut ini:
Tabel 4.21 Distribusi Indikator Memahami Dan Menafsirkan Hasil Penelitian
Pendidikan Guna Keperluan Pengajaran No. Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase Rata-
rata
1 84
≤ 100 Sangat Baik 8 16,33
62,96 2
68 ≤ 84
Baik 9 18,37
3 52
≤ 68 Cukup Baik
16 32,65 4
36 ≤ 52 Kurang Baik
14 28,57 5 20
≤ ≤ 36 Tidak Baik
2 4,08 JUMLAH
49 100
Cukup Baik
Sumber : Data penelitian, diolah 2012 Lampiran 18, hal 211
Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah memiliki kemampuan yang baik dalam memahami dan menafsirkan hasil
penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran dan memenuhi indikator kinerja guru. Kemampuan guru dalam melakukan penelitian pendidikan, memahami
kesulitan belajar siswa, melakukan tindakan refleksi dan perbaikan, serta membaca dan memanfaatkan hasil-hasil penelitian pendidikan agar tujuan
pendidikan yang optimal dapat tercapai. Aspek-aspek yang dimiliki guru tersebut diharapkan dapat menunjang pekerjaan sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan dan semakin baik kinerja guru yang dicapai.
b. Supervisi Kepala Sekolah