41 karya siswa sendiri seringkali lebih baik; 6 Tidak setiap gambar yang bagus
merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Sadiman 2010: 33.
2.3 Kerangka Berfikir
Keterampilan menulis puisi pada siswa SD Negeri 05 Gunungjaya, Belik, Pemalang masih rendah. Keterampilan menulis puisi menjadi materi yang kurang
diminati banyak siswa, karena dianggap sulit dan membosankan. Siswa merasa kesulitan dalam menuliskan kata-kata awal dan pemilihan kata yang tepat karena
hal tersebut merupakan hal baru untuk siswa di kelas rendah. Penggunaan media gambar dapat menumbuhkan motivasi dan minat siswa
untuk menulis puisi. Media gambar menarik perhatian siswa dan akan mengatasi kebosanan atas pembelajaran konvensional yang disajikan guru tanpa penggunaan
media. Media gambar dapat membantu guru menyampaikan pesan secara konkret dan memberikan visualisasi yang diamati oleh indra penglihatan sehingga
membantu siswa memahami konsep materi pembelajaran. Penggunaan media gambar juga dapat dikatakan mudah dan ekonomis sebagai alternatif media
pembelajaran menulis puisi.
2.4 Hipotesis Tindakan
Dari latar belakang dan kajian pustaka di atas maka penulis merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut; “Media gambar dapat meningkatkan aktifitas
42 dan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 05 Gunungjaya, Belik, Pemalang
dalam keterampilan menulis puisi.
43
BAB 3 METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang: 1 desain penelitian; 2 siklus penelitian; 3 subjek penelitan; 4 tempat dan waktu penelitian; 5 data; 6
teknik pengumpulan data; 7 teknik analisis data; 8 indikator keberhasilan. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
3.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK yang merupakan bentuk kajian yang sistematis reflektif, dilakukan oleh
peneliti untuk memperbaiki kondisi pembelajaran. Penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus, yaitu siklus I dan II. Setiap siklus terdiri dari empat tindakan,
yaitu: perencanaan, pelaksanaaan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan tiap siklus akan dilakukan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
Siklus I meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil refleksi siklus I dijadikan dasar untuk menyusun kegiatan siklus II yang meliputi
perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang. Jika pada siklus II tidak ditemukan permasalahan maka penelitian tindakan kelas yang
dilakukan dianggap berhasil. Menurut Asrofi 2009:103 siklus PTK dapat digambarkan pada diagram di
bawah ini: