Tujuan Menulis Puisi Ragam Puisi

29

2.2.7 Tujuan Menulis Puisi

Kuntari 2009:32 berpendapat puisi bertujuan untuk menyampaikan informasi namun dikemas dalam bentuk yang padat dan terkonsentrasi dan pada saat yang sama. Puisi mengungkap banyak dimensi lewat sejumlah kata yang dikomunikasikan sangat beragam. Mengungkap mulai dari pengalaman pribadi penyair sampai renungan hidup tentang manusia, pengamatan dirinya tentang lingkungan dan pesan moral, edukatif, relegius dan filosophy.

2.2.8 Unsur-unsur Puisi

Menurut Dewi, 2009:5 unsur puisi yang membangun karya sastra disebut unsur intrinsik dan ekstrinsik. Puisi terdiri atas dua unsur pokok yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua unsur tersebut saling mengikat dan membentuk totalitas makna yang utuh.

2.2.8.1 Unsur Intrinsik

Secara lebih detail, unsur intrinsik puisi bisa dilihat dari dua segi, yaitu dari unsur isi dan unsur bentuk. Dari unsur isi puisi, meliputi hal-hal sebagai berikut: 1 Tema: merupakan gagasan pokok yang dikembangkan oleh penyair; 2 Perasaan: persaan penyair dapat dilihat dalam puisi; 3 NadaTone: Menggambarkan sikap penyair terhadap pembaca; 4 Amanat: merupakan pesan penyair kepada pembaca. Sedangkan dari unsur bentuk puisi, meliputi hal-hal sebagai berikut: 1 Larik: merupakan kata, deretan kata, atau kalimat yang ada dalam puisi; 2 Bait: merupakan kumpulan larik atau kumpulan baris; 3 Pertautan Antarbait: merupakan bait-bait dalam puisi harus saling berhubungan; 4 Rima atau Sajak: 30 merupakan persamaan bunyi yang terdapat dalam puisi; 5 Diksi: merupakan pilihan kata; 6 Pengimajian: disebut juga citraan yang berhungan dengan pancaindra.

2.2.8.2 Unsur Ekstrinsik

Sebagaimana halnya unsur intrinsik, unsur ekstrinsik pun terdiri atas beberapa unsur: 1 pendidikan penyair, 2 budaya, 3 sosial; 4 religi; 5 adat, 6 nilai-nilai.

2.2.9 Ragam Puisi

Menurut Aminuddin 2010: 134-136 ditinjau dari bentuk maupun isinya ragam puisi bermacam-macam. Ragam puisi itu sedikitnya akan dibedakan antara lain: 1 Puisi epik, 2 Puisi naratif, 3 Puisi lirik, 4 Puisi lirik, 5 Puisi dramatik, 6 Puisi didaktik, 7 Romance, 8 Elegi, 9 Ode, 10 Himne. Puisi epik, yaitu suatu puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda, kepercayaan, maupun sejarah. Puisi epik dibedakan antara folk epic dan literary epic . Folk epic yaitu bila nilai akhir puisi itu untuk dinyanyikan, sedangkan literary epic , yaitu bila nilai akhir puisi itu untuk dibaca, dipahami, dan diresapi maknanya. Puisi naratif, yakni puisi yang di dalamnya mengandung suatu peristiwa tertentu yang menjalin suatu cerita. Termasuk dalam jenis puisi naratif ini yaitu balada. Balada yang dibedakan antara folk ballad, dengan literary ballad, sebagai suatu ragam puisi yang berkisah tentang kehidupan manusia. Jenis puisi lain yang 31 termasuk dalam puisi naratif adalah poetic tale sebagai puisi yang berisi dongeng- dongeng rakyat. Puisi lirik, yakni puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang melingkupinya. Jenis puisi lirik umumnya paling banyak terdapat dalam khazanah sastra modern di Indonesia seperti tampak dalam puisi-puisi Chairil Anwar, Sapardi Djokodamono, Goenawan Mohammad, dan lain sebagainya. Puisi dramatik, yakni salah satu jenis puisi yang secara objektif menggambarkan perilaku seseorang, baik lewat lakuan, dialog, maupun monolog sehingga mengandung suatu gambaran kisah tertentu. Puisi didaktik, yakni puisi yang mengandung nilai-nilai kependidikan yang umumnya tertampil eksplisit. Puisi satirik, yaitu puisi yang mengandung sindiran atau kritik tentang kepincangan atau ketidakberesan kehidupan suatu kelompok maupun suatu masyarakat. Romance, yakni puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap sang kekasih. Elegi, yakni puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih seseorang. Ode, yaitu puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang memiliki jasa ataupun sikap kepahlawanan. Himne, yaitu puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun ungkapan rasa cinta terhadap bangsa ataupun tanah air. 32

2.2.10 Bahan Pembelajaran Menulis Puisi

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan media gambar terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V di SDIT Az-Zahra Pondok Petir Sawangan Depok Tahun pelajaran 2013/2014

1 10 132

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Hutan Pinus Pada Siswa Kelas III SD Negeri 03 Gunungjaya Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang

0 5 130

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN VIDEO PADA SISWA KELAS VA SD Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media Gambar dan Video Pada Siswa Kelas VA SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta Tahun 2015/2016.

0 3 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN VIDEO PADA SISWA KELAS VA SD Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media Gambar dan Video Pada Siswa Kelas VA SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta Tahun 2015/2016.

0 2 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII SMP HOMESCHOOLING Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Homeschooling Kak Seto Solo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII SMP HOMESCHOOLING Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Homeschooling Kak Seto Solo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 12

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kurmosari 02 Semarang.

0 0 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS V SD NEGERI SURYODININGRATAN 2, YOGYAKARTA.

0 7 165

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS III SD NEGERI WONOSARI IV KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

1 2 191

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA ARISAN GAMBAR PADA SISWA KELAS III MI DARUSSALAM SIDOARJO.

0 0 111