Pertemuan Hari,
Tanggal Jam
pelajaran Kegiatan Pembelajaran
b. Pengamatan terhadap karakter ilmiah siswa 5
Rabu, 1
April 2015 3 jam
a. Post test b. Pengumpulan tugas karya piramida makanan dan
jaring-jaring makanan c. Pengisian angket penilaian diri
3.5.3 Penyusunan Laporan
a. Analisis adalah tahap pengumpulan dan pengolahan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil dari analisis data tersebut diharapkan dapat
menjawab hipotesis peneliti. b. Membuat kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah
dilakukan, sehingga dapat diketahui pendekatan JAS efektif diterapkan pada pembelajaran IPA materi interaksi makhluk hidup dengan
lingkungannya terhadap hasil belajar dan karakter ilmiah siswa.
3.6 Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar dan karakter ilmiah. Sebelumnya telah dilakukan dokumentasi terhadap daftar nama
siswa dan nilainya. Dokumentasi juga dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung video untuk mengetahui kegiatan yang terkait dengan komponen
pendekatan JAS. Data diperoleh dari;
1 Hasil belajar diambil dengan menggunakan tes tertulis berupa pre test, post test, lembar kerja siswa LKS, LDS dan tugas kelompok.
2 Karakter ilmiah siswa diambil dengan menggunakan lembar observasi, angket dan penilaian diri.
3 Angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA berpendekatan JAS.
3.7 Uji Instrumen Tes
Uji instrumen tes yang digunakan berkaitan dengan soal uji coba yang diuji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Soal uji coba
berjumlah 50 soal pilihan ganda, diujikan pada siswa kelas 8 yaitu siswa yang
sudah pernah mendapatkan materi pembelajaran yang bersangkutan. Analisis validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal uji coba dapat
dilihat pada Lampiran 9.
1 Validitas Butir Soal
Menurut Arikunto 2012 Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah item
memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi sehingga untuk
mengetahui validitas soal digunakan rumus korelasi. Pada penelitian ini bentuk soal berupa pilihan ganda sehingga menghitung validitas soal pilihan ganda
dengan rumus korelasi yang digunakan adalah rumus korelasi biserial, yaitu : √
Keterangan : = koefisien korelasi biserial
Mp = rata-rata skor peserta didik yang menjawab benar
Mt = rata-rata skor seluruh peserta didik
P = proporsi peserta didik yang menjawab benar
q = 1
– p Menurut Arikunto 2012, item-item yang mempunyai koefisien korelasi
lebih besar dari r
tabel
termasuk item yang tidak valid perlu direvisi atau tidak digunakan. Jika harga r
hitung
r
tabel
maka item soal yang diujikan memiliki kriteria valid.
2 Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan memiliki taraf kepercayaan tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil
yang tetap Arikunto, 2012. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Rumus yang
digunakan untuk menentukan reliabilitas soal pilihan ganda secara keseluruhan menggunakan rumus K-R.20;
Keterangan : = reliabilitas soal secara keseluruhan
St
2
= varians skor total M
= rata-rata skor total n
= jumlah butir soal Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu nilai r
11
dikonsultasikan dengan harga r tabel, jika r
hitung
r
tabel
maka item tes yang diuji cobakan bersifat reliabel Arikunto, 2012. Hasil analisis reliabilitas menunjukkan bahwa r
hitung
dengan harga sebesar 0.81 dan r
tabel
0.35 dengan jumlah responden N= 32 dan taraf signifikansi 5. Harga r
hitung
dibandingkan dengan harga r
tabel
, hasilnya menunjukkan bahwa r
hitung
r
tabel
ini berarti soal bersifat reliabel.
3 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh
berkemampuan rendah Arikunto, 2012. Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda adalah dengan menghitung perbedaan dua rata-rata
yaitu antara rata-rata kelompok atas dengan rata-rata kelompok bawah. Rumus yang digunakan adalah:
J B
J B
B B
A A
D
Keterangan : J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar Arikunto, 2012.
Klasifikasi daya pembeda : D = 0,00 - 0,20 maka daya pembeda jelek
D = 0,21 - 0,40 maka daya pembeda cukup D = 0,41 - 0,70 maka daya pembeda baik
D = 0,71 - 1,00 maka daya pembeda baik sekali Bila D negatif, semua tidak baik. Jadi butir soal yang mempunyai nilai D negatif
sebaiknya dibuang.
4 Tingkat Kesukaran Butir
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi
usahanya, sedangkan soal yang terlalu sukar menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar
jangkauannya Arikunto, 2012. Rumus tingkat kesukaran butir yang digunakan adalah sebagai berikut;
B N
TK
Keterangan : TK
: tingkat kesukaran B
: jumlah siswa yang menjawab benar butir soal N
: jumlah siswa yang mengikuti tes Kriteria tingkat kesukaran butir Arikunto, 2012 sebagai berikut:
0,00 ≤ TK ≤ 0,30 kriteria soal sukar
0,30 TK ≤ 0,70 kriteria soal sedang
0,70 TK ≤ 1,00 kriteria soal mudah.
Rekapitulasi hasil analisis butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut: Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal
Nomor Validitas
Daya pembeda Tingkat kesukaran
Keterangan Skor
Kriteria Skor
Kriteria Skor
Kriteria 1
0,39 Valid
0,25 Cukup
0,56 Sedang
Dipakai 2
0,61 Valid
0,38 Cukup
0,44 Sedang
Dipakai 3
0,54 Valid
0,44 Baik
0,66 Sedang
Dipakai 4
0,51 Valid
0,25 Cukup
0,25 Sukar
Dipakai 5
0,41 Valid
0,25 Cukup
0,38 Sedang
Dipakai 6
0,53 Valid
0,38 Cukup
0,44 Sedang
Dipakai 7
0,37 Valid
0,25 Cukup
0,81 Mudah
Dipakai 8
0,42 Valid
0,25 Cukup
0,31 Sedang
Dipakai 9
0,57 Valid
0,25 Cukup
0,44 Sedang
Dipakai 10
0,48 Valid
0,44 Baik
0,47 Sedang
Dipakai 11
0,64 Valid
0,25 Cukup
0,19 Sukar
Dipakai 12
0,56 Valid
0,50 Baik
0,75 Mudah
Dipakai 13
0,38 Valid
0,31 Cukup
0,47 Sedang
Dipakai 14
0,47 Valid
0,31 Cukup
0,53 Sedang
Dipakai 15
0,43 Valid
0,25 Cukup
0,56 Sedang
Dipakai 16
0,52 Valid
0,44 Baik
0,59 Sedang
Dipakai 17
0,50 Valid
0,31 Cukup
0,28 Sukar
Dipakai 18
0,46 Valid
0,44 Baik
0,66 Sedang
Dipakai 19
0,53 Valid
0,31 Cukup
0,66 Sedang
Dipakai 20
0,37 Valid
0,31 Cukup
0,53 Sedang
Dipakai 21
0,38 Valid
0,31 Cukup
0,59 Sedang
Dipakai 22
0,38 Valid
0,44 Baik
0,28 Sukar
Dipakai 23
0,37 Valid
0,44 Baik
0,53 Sedang
Dipakai 24
0,42 Valid
0,31 Cukup
0,53 Sedang
Dipakai 25
0,36 Valid
0,31 Cukup
0,41 Sedang
Dipakai
data selengkapnya dapat di lihat di Lampiran 9
Berdasarkan hasil analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda soal dan tingkat kesukaran, maka soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal
yang dinyatakan valid, reliabel, sedangkan tingkat kesukaran butir soal dilihat komposisinya antara sedang, mudah dan sukar serta daya pembeda soal antara
cukup, baik dan baik sekali. Hasil analisis digunakan untuk menentukan soal yang pada penelitian ini dengan dasar seluruh indikator materi harus terwakili. Soal
yang digunakan pada penelitian ini adalah soal pilihan ganda berjumlah 25 butir soal untuk tes pre test dan post test, dengan soal yang sama namun penomoran
pada soal diganti atau diacak.
3.8 Metode Analisis Data