Jendela peristiwa event window yang digunakan dalam penelitian ini adalah tujuh hari sebelum stock split t-7 sampai dengan t-1 dan tujuh hari
sesudahstock split t+1 sampai dengan t+7, sedangkan tanggal stock split merupakan hari ke-0 t0. Penentuan event window tersebut untuk menghindari
pengaruh informasi lain yang dapat mempengaruhi perubahan volume perdagangan dan harga saham yang bersangkutan.Jika periode
pengamatandiambil terlalu lama dikhawatirkan akan terjadi confounding effect, yaitu dampak tercampurnya suatu peristiwa dengan peristiwa lain yang dapat
memengaruhi hasil. Event Date
-7 +7
Event Window
Gambar 3.1 Jendela Peristiwa
Event Window dan Tanggal Pengumuman EventDate Stock Split
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2006: 19.
3.8.2 Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
Dalam mendeteksi normalitas data, peneliti
menggunakan uji
statistikKolmogorov-Smirnov. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak, dengan membandingkan
Asymptotic Significance dengan tingkat keyakinan α.Dalam pengujian ini tingkat
keyak inan α yang digunakan adalah 0,05.
Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut Santoso, 2012: 45: a. JikaAsymp. Sig 0,05, maka databerdistribusi normal.
b. Jika Asymp. Sig0,05, maka data tidak berdistribusi normal. Uji normalitas ini akan dapat menentukan alat uji selanjutnya yang
digunakan dalam penelitian. Jika hasil uji menunjukkan data berdistribusi normal, maka uji beda yang digunakan adalah uji parametrik paired sample t-test. Tetapi
jika data tidak berditribusi normal, maka uji beda yang digunakan adalah uji non- parametrik wilcoxon signed rank test.
3.8.3 Uji Hipotesis
Apabila data berditribusi normal, maka pengujian terhadap hipotesis menggunakananalisis statistik parametrik paired sample t-test.Sementaraapabila
data tidak berditribusi normal, maka pengujian terhadap hipotesis menggunakan analisis statistik non-parametrik wilcoxon signed rank test.
1. Paired Sample t-Test Paired sample t-test atau uji sampel berpasangan merupakan uji parametrik
yang digunakan untuk menguji sampel yang dipasangkan dari dua periode pengamatan yang berbeda, yaitu sebelum dan sesudah diberi perlakuan
treatment. Prosedur pengujiannya adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Merumuskan hipotesis Pengujian ini menggunakan hipotesis:
1. H
01
: AAR
sebelum
=AAR
sesudah
H ,
artinya tidak terdapat perbedaan
averageabnormal return saham sebelum dan sesudah stock split
a1
: AAR
sebelum
≠ AAR
sesudah
2. H , artinya terdapat perbedaan abnormal return
saham sebelum dan sesudah stock split
o2
: XTVA
sebelum
=XTVA
sesudah
H , artinya tidak terdapat perbedaan trading
volume activity saham sebelum dan sesudah stock split
a2
: XTVA
sebelum
≠ XTVA
sesudah
b. Menentukan level of significance, yaitu sebesar 5 atau α = 0,05
, artinya terdapat perbedaan trading volume activity saham sebelum dansesudah stock split
c. Melakukan pengujian dengan alat uji paired sample t-test d. Kriteria pengujian:
Berdasarkan perbandingan t
hitung
dengan t
tabel
: H
diterima jika t
hitung
≤ t
tabel
atau t
hitung
≥ -t
tabel
H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
atau t
hitung
-t
tabel
Berdasarkan nilai probabilitas: H
diterima jika P
value
≥ α 5 H
a
diterima jika P
value
2. Wilcoxon Signed Rank Test α 5
Prosedur pengujian dalamwilcoxon signed rank test adalah: a. Merumuskan hipotesis
b. Menentukan level of significance, yaitu sebesar 5 atau α = 0,05
Universitas Sumatera Utara
c. Melakukan pengujian dengan alat uji wilcoxon signed rank test d. Kriteria pengujian:
Berdasarkan perbandingan Z
hitung
dan Z
tabel
: H
diterima jika Z
hitung
≤ Z
tabel
atau Z
hitung
≥ -Z
tabel
H
a
diterima jika Z
hitung
Z
tabel
atau Z
hitung
-Z
tabel
Berdasarkan nilai probabilitas: H
diterima jika P
value
≥ α 5 H
a
diterima jika P
value
Pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun
α 5
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum Pasar Modal di Indonesia