Trading Volume ActivityTVA Studi Peristiwa Event Study

E[R i,t ] = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t R Mt = return indeks pasar pada periode estimasi ke-t AR i,t = R i,t - R Mt Keterangan: AR i,t = abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t R i,t = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t R Mt Volume perdagangan saham merupakan bagian yang diterima dalam analisis teknikal untuk penilaian harga saham. Kegiatan perdagangan dalam volume yang sangat tinggi di suatu bursa akan ditafsirkan sebagai tanda pasar akan membaik bullish. Peningkatan volume perdagangan diiringi dengan peningkatan harga merupakan gejala yang makin kuat akan kondisi bullish Meidawati dan Mahendra, 2004: 93. = return indeks pasar pada periode estimasi ke-t

2.1.5 Trading Volume ActivityTVA

Likuditas saham merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap suatu pengumuman, dimana likuditas saham dapat dilihat dari volume perdagangan saham. Foster 1986 dalam Suntoro dan Imam 2003: 122 menyatakan bahwa volume perdagangan saham diukur dengan melihat indikator Trading Volume Activity TVA. Aktivitas perdagangan saham dihitung untuk setiap saham dengan membandingkan antara jumlah saham yang diperdagangkan dengan jumlah saham yang beredar. Universitas Sumatera Utara Menurut Sumiyana 2007 dalam Indarti dan Desti 2011: 58 volume perdagangan merupakan jumlah transaksi yang diperdagangkan pada waktu tertentu. Volume diperlukan untuk menggerakan harga saham. Naiknya volume perdagangan merupakan kenaikan aktivitas jual beli para investor di bursa. Semakin meningkat volume penawaran dan permintaan suatu saham, semakin besar pengaruhnya terhadap fluktuasi harga saham di bursa, dan semakin meningkatnya volume perdagangan saham menunjukkan semakin diminatinya saham tersebut oleh masyarakat.

2.1.6 Studi Peristiwa Event Study

Studi peristiwa merupakan metodologi yang ditemukan oleh Eugene Fama pada tahun 1969 yang tujuannya mengamati reaksi pasar terhadap suatu peristiwa atau event yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study berguna untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman, di samping itu juga berguna untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk mengetahui reaksi dari suatu pengumuman, tetapi tidak menguji seberapa cepat pasar itu bereaksi. Jika pengumuman mengandung informasi information content, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga pada sekuritas yang bersangkutan Jogiyanto, 2003: 410-411. Universitas Sumatera Utara 2.2Penelitian Terdahulu Penelitian tentang pemecahan saham telah banyak dilakukan antara lain penelitian yang dilakukan oleh Rusliati dan Esti 2010 dengan judul “Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas dan Return Saham”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemecahan saham terhadap likuiditas saham yang dilihat dari perbedaan bid-ask spread dan terhadap return saham yang diukur dengan abnormal return sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan go public tahun 2006-2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bid-ask spread dan abnormal return sahamyang signifikan sebelum dan sesudah pemecahan saham. Utami et al. 2009 melakukan penelitian dengan judul “Dampak Pengumuman Stock Split Terhadap Return, Variabilitas Tingkat Keuntungan dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham”. Utami et al. melakukan studi pada perusahaan manufaktur di BEJ yang melakukan stock split pada bulan Mei 1997 sampai akhir tahun 1999. Pengujian terhadap abnormal return menghasilkan kesimpulan yang sama untuk periode yang diperpanjang 10 hari di sekitar peristiwa dan periode yang diperpendek 3 hari di sekitar peristiwa, yaitu tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah stock split. Sedangkan untuk pengujian terhadap trading volume activity untuk kedua periode tersebut juga menghasilkan kesimpulan yang sama, yaitu tidak terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan sebelum dan sesudah stock split. Universitas Sumatera Utara Tanjung 2007 melakukan penelitian dengan judul “Stock Split: Pengujian Terhadap Signaling dan Trading Range pada Bursa Efek Jakarta”. Pengujian terhadap signaling adalah dengan membandingkan pertumbuhan laba perusahaan yang melakukan pemecahan saham sebelum melakukan pemecahan saham dengan perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham dan membandingkan peningkatan laba setiap tahun selama empat tahun sebelum pemecahan saham pada perusahaan yang melakukan pemecahan saham. Hasil pengujian ini tidak membuktikan adanya signaling. Sedangkan pengujian terhadap trading range adalah dengan membandingkan harga pasar saham perusahaan yang melakukan pemecahan saham dengan perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham dan membandingkan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pemecahan saham pada perusahaan yang melakukan pemecahan saham. Hasil pengujian ini membuktikan adanya trading range. Farinha dan Nuno 2006 melakukan penelitian dengan judul “Stock Splits: Real Effects orJust a Question of Maths? An Empirical Analysis of ThePortuguese Case”. Penelitian dilakukan di pasar modal Portugis selama periode Oktober 1999 sampai dengan Juni 2003. Selama periode ini terdapat sebanyak 26 peristiwa stock split yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan volume perdagangan, resiko sistematis saham dan earning per share tidak mengalami perbedaan yang signifikan dan terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal pengumuman stock split. Kurniawati 2003 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kandungan Informasi Stock Split dan Likuiditas Saham: Studi Empiris pada Non- Universitas Sumatera Utara Synchronous Trading”.Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan stock split pada periode Juni 1994 sampai Juni 1997 di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini menganalisis kandungan informasi dari pengumuman stock split yang dilihat dari ada tidaknya abnormal return di sekitar tanggal peristiwa dan menguji reaksi pasar terhadap pengumuman stock split melalui tingkat likuiditas saham yang meliputi resiko sistematis, volume perdagangan dan bid-ask spread saham.Hasil penelitian menunjukkan bahwa stock split memiliki kandungan informasi sehingga direspon oleh pasar yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return. Pada pengujian likuiditas saham menunjukkan hanya beta saja yang memiliki perbedaan yang signifikan, sedangkan volume perdagangan dan bid-ask spreadtidak berbeda secara signifikan sebelum dan sesudah stock split. Sutrisno et al. 2000 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham dan Return Saham di BEJ.” Penelitian ini mengambil sampel perusahaan yang melakukan pemecahan saham pada periode 1996-1997, yaitu sejumlah 15 perusahaan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan varians saham dan abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah stock split dan terdapat perbedaan harga saham, volume perdagangan saham dan bid-ask spread yang signifikan sebelum dan sesudah stock split baik ditinjau secara individual maupun sebagai sebuah portofolio. Tabel 2.1 di bawah ini merupakan ringkasan penelitian terdahulu tentang pemecahan saham. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No. Peneliti Tahun Judul Variabel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian 1. Ellen Rusliati dan Esti Nur Farida 2010 Pemecahan Saham Terhadap Likuiditas dan Return Saham Variabel Independen: Stock Split Variabel Dependen: Bid-Ask Spread dan Abnormal return Paired Sample t- Test Tidak terdapat perbedaan bid- ask spread dan abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah stock split 2. Tiwi Nurjannati Utami, Ghozali Maski dan H.M. Syafe’i Idrus 2009 Dampak Pengumuman Stock Split Terhadap Return, Variabilitas Tingkat Keuntungan dan AktivitasVolu me Perdagangan Saham Variabel Independen: Stock Split Variabel Dependen: Abnormal return, Variabilitas Tingkat Keuntungan, Aktivitas Volume Perdagangan Paired Sample t- Test Tidak terdapat perbedaan abnormal return, varibilitas tingkat keuntungan dan volume perdagangan saham yang signifikan sebelum dan sesudah stock split 3. Abdul Hafiz Tanjung 2007 Stock Split: Pengujian Terhadap Signaling dan Trading Range pada Bursa Efek Jakarta Variabel Independen: Stock Split Variabel Dependen: Pertumbuhan Laba, Peningkatan Laba, Harga Saham, Volume Perdagangan Saham Paired Sample t- Test Terdapat perbedaan volume perdagangan saham yang signifikan sebelum dan sesudah stock split 4. Jorge Farinha dan Nuno Filipe Basilio 2006 Stock Splits: Real Effects or Just a Question of Maths? An Empirical Analysis of The Portuguese Case Variabel Independen: Stock Split Variabel Dependen: Volume Perdagangan Saham, Abnormal Return, Beta Paired Sampe t- Test Terdapat perbedaan abnormal return yang sangat signifikan pada saat dan setelah pengumuman stock split dan Universitas Sumatera Utara No. Peneliti Tahun Judul Variabel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian Saham, EPS tidak terdapat perbedaan volume perdagangan, beta saham dan EPS yang signifikan 5. Indah Kurniawati 2003 Analisis Kandungan Informasi Stock Split dan Likuiditas Saham: Studi Empiris pada Non- Synchronous Trading Variabel Independen: Stock Split Variabel Dependen: Abnormal Return, Resiko Sistematis Beta, Volume Perdagangan Saham dan Bid- ask Spread Paired Sample t- Test Terdapat perbedaan beta saham yang signifikan sebelum dan sesudah stock split dan tidak terdapat perbedaan volume perdagangan saham dan bid-ask spread yang signifikan sebelum dan sesudah stock split 6. Wang Sutrisno, Francisca Yuniartha dan Soffy Susilowati 2000 Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham di Bursa Efek Jakarta Variabel Independen: Stock Split Variabel Dependen: Harga Saham, Volume Perdagangan Saham, Bid-Ask Spread, Varians Saham, Abnormal Return Paired Sample t- Test Tidak terdapat perbedaan varians saham, abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah stock split dan terdapat perbedaan harga saham, volume perdagangan saham dan bid-ask spread yang signifikan sebelum dan sesudah stock split Sumber: dari berbagai penelitian Universitas Sumatera Utara 2.3Kerangka Konseptual Event study merupakan studi untuk mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa event yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman dan menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman. Peristiwa yang diamati dalam penelitian ini adalah pemecahan saham stock split. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga pada sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau abnormal return. Marwata 2001: 154 menyatakan bahwa harga saham yang menjadi lebih rendah setelah stock split menyebabkan banyaknya transaksi yang akan dilakukan sehingga harga saham sering berubah dan memberikan peluang bagi investor untuk memperoleh abnormal return. Ketika kebijakan stock split memberikan informasi, pasar diharapkan akan bereaksi pada saat informasi tersebut diterima. Pasar menganggap informasi tersebut merupakan berita baik good news ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang positif, artinya terjadi kenaikan harga saham perusahaan yang dapat meningkatkan return bagi pemegang saham. Jika pasar menganggap bahwa informasi tersebut merupakan berita buruk bad news maka abnormal return bernilai negatif, artinya terjadi penurunan harga saham Almilia dan Emanuel, 2005: 3. Selain menggunakan abnormal return, reaksi pasar juga dapat dilihat dari perubahan volume perdagangan saham yang diukur dengan menggunakan Trading VolumeActivityTVA.Survei yang dilakukan oleh Baker dan Gallagher 1980 dan Rozef 1998 dalam Rohana et al. 2003: 604 menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara manajer cenderung menyebutkan alasan likuditas sebagai motivasi aktivitas stock split. Ikenberry et al. 1996 menyatakan bahwa stock split mengakibatkan terjadinya penataan kembali harga saham pada rentang yang lebih rendah. Dengan adanya stock split, harga saham akan menjadi lebih rendah sehingga akan menarik investor untuk memiliki saham tersebut. Menurut Copeland 1979, semakin banyak investor yang melakukan transaksi terhadap saham tersebut maka volume perdagangan saham akan meningkat sehingga saham semakin likuid. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disusun model kerangka konseptual yang ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.4Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empirisSuryabrata, 2006:21. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Abnormal Return Sebelum Stock Split Trading Volume Activity TVA Sebelum Stock Split Trading Volume Activity TVA Sebelum Stock Split Abnormal Return Sesudah Stock Split Universitas Sumatera Utara H1: Terdapat perbedaanabnormal returnsaham yang signifikan sebelum dan sesudah stock split H2: Terdapat perbedaan trading volume activity saham yang signifikan sebelum dan sesudah stock split BAB III METODE PENELITIAN Universitas Sumatera Utara

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena ini dapat berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaan antara fenomena satu dengan lainnya. Penelitian juga menggunakan pendekatan kuantitatif angka-angka statistik yang bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antarvariabel, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan menggunakan situs www.idx.co.id . b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakansejak bulan November 2013 sampai denganbulan April 2014.

3.3 Batasan Operasional

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

4 67 113

Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

5 89 132

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN LIKUIDITAS SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 68 11

Analisis Perbedaan Return Saham, Trading Volume Activity (TVA), dan Varians Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2005-2009)

0 45 80

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 53 113

ANALISIS PERBANDINGAN TRADING COST, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT (Studi Pada Perusahaan Go Public Yang Melakukan Stock Split Periode Tahun 2010 – 2013)

1 11 55

Analisis Trading Volume Activity dan Abnormal Return Sebelum Sesudah Stock Split.

0 1 21

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

0 1 10

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

0 0 11