100500 x Rp. 750 = Rp. 150
2.1.3.2 Tujuan Pemecahan Saham
Tujuan pemecahan saham Ahmad, 2004: 196 adalah: 1. Menurunkan harga saham, sehingga menarik pembeli atau investor.
2. Diharapkan harga akan meningkat. 3. Menguntungkan bagi investor, jika dividen yang dibayar lebih besar.
Menurut Halim 2005: 97, tujuan perusahaan melakukan pemecahan saham adalah untuk menjaga harga pasar saham agar tidak terlalu tinggi sehingga
sahamnya lebih memasyarakat dan lebih banyak diperdagangkan.
2.1.3.3 Teori Pemecahan Saham
Motivasi perusahaan dalam melakukan stock splitsejalan dengan teori-teori berikut Mason, Helen dan Roger dalam Rohana et al., 2003: 603-604:
a. Signaling Theory
Teori ini menyatakan bahwa stock split memberikan sinyal yang positif karena manajer perusahaan akan menginformasikan prospek masa depan yang baik dari
perusahaan kepada publik yang belum mengetahuinya. Alasan sinyal ini didukung dengan adanya kenyataan bahwa perusahaan yang melakukan stock split adalah
perusahaan yang mempunyai kondisi kinerja yang baik. Jadi jika pasar bereaksi terhadap pengumuman stock split, reaksi ini karena pasar mengetahui prospek
masa depan perusahaan yang bersangkutan. Copeland 1979 menyatakan bahwa stock split yang dilakukan oleh emiten
mengandung biaya yang harus ditanggung, maka hanya perusahaan yang mempunyai prospek bagus saja yang mampu menanggung biaya tersebut dan
Universitas Sumatera Utara
sebagai akibatnya pasar bereaksi positif. Sebaliknya, perusahaan yang tidak mempunyai prospek yang baik yang mencoba memberikan sinyal tidak valid
melalui stock split tidak akan mampu menanggung biaya tersebut, sehingga bukannya stock split akan meningkatkan harga sekuritas tetapi akan
menurunkannya jika pasar cukup canggih untuk mengetahuinya. b.
Trading Range Theory Teori ini menyatakan bahwa manajemen melakukan stock split didorong oleh
perilaku praktisi pasar yang konsisten dengan anggapan bahwa dengan melakukan stock split dapat menjaga harga saham tidak terlalu mahal, dimana saham dipecah
karena ada batas harga yang optimal untuk saham dan untuk meningkatkan daya beli investor sehingga tetap banyak orang yang mau memperjual-belikannya yang
pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham. McGough 1993: 59 mengemukakan bahwa manfaat yang diperoleh dari
stock split adalah penurunan harga saham yang selanjutnya menambah daya tarik untuk memiliki saham tersebut sehingga membuat saham menjadi lebih likuid
untuk diperdagangkan dan mengubah investor odd lot menjadi investor round lot. Investor odd lot adalah investor yang membeli saham di bawah 500 lembar 1 lot,
sedangkan investor round lot adalah investor yang membeli saham minimal 500 lembar 1 lot.
2.1.3.4 Jenis Pemecahan Saham