Proses Penelitian FAKTOR FAKTOR PEMILIHAN ORIENTASI SEKSUAL (Studi Kasus Pada Lesbian)

37 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Proses Penelitian

Observasi awal terhadap subyek sebagai narasumber dalam penelitian dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian. Observasi awal dilakukan untuk mengetahui lebih jelas gambaran kondisi subyek sehingga akan lebih memudahkan proses pelaksanaan penelitian. Hal ini dilakukan juga sebagai bentuk pendekatan dan penyesuaian sejak awal terhadap subyek agar terbina hubungan yang baik selama penelitian berlangsung. Observasi dan identifikasi awal dilakukan dengan diawali pernyataan ketersediaan sebagai subjek penelitian, hal ini diperlukan untuk membangun kepercayaan yang kuat oleh subyek terhadap peneliti. Peneliti melakukan pengamatan, dan wawancara awal yang dilakukan selama observasi awal. Kegiatan tersebut dilakukan terhadap subyek dan sejumlah informan pendukung untuk memperoleh data-data informasi penelitian. Awalnya peneliti mengalami kesulitan dalam memperoleh data dalam penelitian. Selain itu berbagai kesibukan yang dimiliki subyek menjadi kesulitan bagi peneliti untuk melakukan interaksi selama penelitian berlangsung. Berdasarkan pertimbangan dan informasi yang diperoleh melalui observasi awal maka dipilih SB dan AA sebagai subyek utama dalam penelitian. Subyek SB merupakan seorang mahasiswi jurusan Sistem Informasi di salah satu Universitas Swasta di Semarang yang digali informasinya sehubungan dengan tema penelitian. Pada penelitian ini juga diperoleh informasi data dari subyek sekunderinforman yaitu OS yang nantinya akan sangat membantu dalam proses pengolahan data. Peneliti menggunakan satu orang informan untuk melakukan pengecekan pada data yang diperoleh dari SB. Subyek kedua adalah AA seorang mahasiswi semester 10 di salah satu Universitas Negeri di Semarang. Dan peneliti menggunakan satu orang informan yaitu EM untuk melakukan pengecekan pada data yang diperoleh dari AA. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendukung penelitian adalah wawancara dan observasi. Sebagai teknik pengumpulan data pelengkap, dilakukan perekaman dan juga alat tes psikologi. Penggunaan metode tersebut diharapkan dapat merinci fenomena yang diteliti. Alat yang digunakan untuk merekam proses wawancara melalui media telepon genggam peneliti. Tidak terdapat kendala yang begitu berarti menyangkut penggunaan alat perekam saat proses wawancara. Pada penelitian ini juga digunakan alat tes psikologi berupa tes grafis. Alat tes grafis yang digunakan berupa DAP Draw A Person, BAUM, dan HTP House Tree Person. Alat tes psikologi digunakan dalam penelitian dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana tipe kepribadian subyek secara umum yang secara tidak langsung mempengaruhi perilakunya, terutama yang berkaitan dengan pemilihan orientasi seksual subjek. Pelaksanaan wawancara mendalam dan observasi yang intens berlangsung pada bulan Desember 2013 dan Maret 2014. Proses wawancara terhadap subyek dilakukan beberapa kali pertemuan agar diperoleh lebih banyak informasi dan dan lebih mendalam. Wawancara dengan subyek pertama SB berlangsung pada hari Jumat, 27 Desember 2013 dan 12 Maret 2014. Wawancara dengan subyek kedua AA berlangsung pada hari Rabu, 25 Desember 2013 dan 13 Maret 2014. Selain itu, peneliti juga melakukan pengecekan data melalui masing-masing satu orang informan yang merupakan teman terdekat subyek. Wawancara dengan informan pertama OS berlangsung pada hari Rabu, 26 Maret 2014. Wawancara dengan informan kedua EM berlangsung pada hari Jumat, 21 Maret 2014. Secara keseluruhan proses wawancara dengan subyek berjalan dengan baik walau ada beberapa penghambat proses tersebut berlangsung. Beberapa hal yang menjadi penghambat antara lain: 1 Beberapa kali subyek mendapat telepon atau sms yang terkadang sedikit mengganggu proses wawancara. 2 Subyek memiliki aktivitas yang cukup menyita waktunya, subyek pertama sedang disibukkan dengan kegiatannya menyelesaikan skripsi, bahkan setelah lulus subjek sibuk mencari pekerjaan. Lalu subyek yang kedua sedang sibuk melakukan penelitian skripsinya. Praktis waktu untuk melakukan wawancara juga terbatas.

4.2. Identitas Subjek dan Informan