Pengelolaan hubungan sosial Gambaran Faktor-faktor Pemilihan Orientasi Lesbian Pada Subjek Dua

4.5.2.4. Pengelolaan hubungan sosial

Kegiatan sehari-hari AA adalah pergi kekampus, bimbingan, lalu dikos bersama teman-teman kos dan chatting dengan kekasih AA, jika sedang berada dirumah sehari-hari hanya didepan TV karena AA anak terakhir dan semua kakak AA sudah berkeluarga. AA sadar semua tetangga dirumah mengetahui jika AA adalah seorang lesbian, AA menganggap bahwa lebih baik berperilaku apa adanya daripada menutupi status lesbian. Karena AA beranggapan bahwa jika AA bahagia sebagai lesbian, maka orangtua pun akan ikut berbahagia. AA tidak dijauhi oleh teman-teman dekat karena AA seorang lesbian. Namun AA menganggap bahwa teman-teman dekat memasang standart untuk AA, pada awalnya. Namun semakin lama AA menganggap bahwa teman AA sudah mulai biasa dan menerima apa adanya. AA menganggap bahwa lesbian tidak menghalangi berinteraksi dengan dunia luar. Menurut EM, dampak AA mengakui kepada teman-teman bahwa AA adalah lesbian adalah banyaknya terjadi pro dan kontra. Tetapi itu semua tidak berpengaruh kepada AA karena AA menerima diri sebagai lesbian. Penampilan AA yang sangat maskulin terkadang mengganggu teman-teman dan oranglain yang melihat AA. Kegiatan berpacaran AA dengan kekasih wanita AA melalui Skype diteras kos terkadang membuat risih teman-teman kos. AA tidak pernah mengikuti komunitas perkumpuan dengan para lesbian.

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian Secara Umum

4.6.1. Faktor-faktor Pemilihan Orientasi Seksual Subjek Satu SB

Kasus pelecehan seksual dapat menjadi salah satu faktor pembentuk perilaku seksual ya ng abnormal, yang dalam hal ini adalah biseksualitas Mu’allafah, 2014: 18. Dari hasil pembahasan temuan penelitian menunjukan bahwa SB mengalami perubahan orientasi seksual dari heteroseksual menjadi lesbian karena mengalami kejadian yang traumatis selama masa remaja. Menurut OS, SB terjebak dalam pergaulan dunia malam dengan teman-teman yang bergaya hidup glamour. Dengan latar belakang ekonomi kedua orangtua yang berpenghasilan sederhana, SB mulai mencari tambahan uang meminta dari kekasih- kekasih SB, bahkan terdengar desas desus SB sering berhubungan dengan sesama mahasiswa hanya untuk mendapatkan materi. SB pertama kali menjadi lesbian saat SB kuliah di semester 3 awal yaitu sekitar tahun 2010. Tan 2005: 56 mengungkapkan pengaruh lingkungan yang buruk dapat mempengaruhi seseorang untuk bertingkah laku seperti orang-orang dimana dia berada. SB menjadi lesbian karena terpengaruh oleh R saat itu. Selama menjadi lesbian, SB terkadang masih memiliki kekasih pria. Hingga pada tahun 2012, saat SB hamil dengan lelaki yang bukan kekasih SB saat itu X. Kejadian ini membuat SB enggan memiliki kekasih lelaki lagi.