EM menganggap bahwa penampilan AA yang sangat maskulin terkadang mengganggu teman-teman. EM juga bercerita bahwa kegiatan AA berpacaran dengan
kekasih wanita AA lewat Skype terkadang mengganggu EM dan teman-teman kos.
4.3.3. Hasil Observasi Subjek Satu
a. Kondisi umum subjek
1. Kondisi fisik subjek
SB memiliki ciri fisik secara umum berkulit putih langsat dengan rambut panjang lurus yang selalu terurai. Tinggi badan SB sekitar 158 cm dengan
berat badan kira-kira 53 kg. Badan SB tidak terlalu gemuk. Dalam berpenampilan, SB selalu memakai pakaian yang seksi dan menunjukan lekuk
tubuh. Dalam keseharian dikampus, SB memakai jilbab yang sangat modis, namun diluar kampus tidak mengenakan jilbab. SB selalu terlihat cerah
dengan memakai make-up tipis di wajah. 2.
Kondisi tempat tinggal subjek Pada awal penelitian SB adalah mahasiswi semester akhir di salah satu
Universitas Swasta di Semarang. SB tinggal di dekat kampus. Lokasi kos SB dengan kampus hanya berjarak 5 menit menggunakan kendaraan bermotor.
Kos SB nampak sederhana dengan memiliki 8 kamar. Namun saat ini SB sudah lulus dan sedang mencari pekerjaan. SB tinggal
di Tegal bersama kedua orangtua dan adik. Rumah SB terletak di sebuah gang kecil dengan rumah yang sederhana.
3. Lokasi kegiatan subjek
SB menghabiskan waktu kesehariannya di kos bila tidak kekampus untuk kuliah dan bimbingan. Bila sore hari biasanya SB pergi bermain dengan
teman-teman kampus atau teman kosnya hanya untuk sekedar makan malam atau nongkrong di kedai kopikedai coklat.
b. Aktivitas subjek
Saat ini aktivitas subjek sehari-hari dihabiskan dirumah karena SB sudah lulus dan belum bekerja. Terkadang SB bermain keluar dengan beberapa teman-
teman SB untuk sekedar bermain atau nongkrong. c.
Dinamika psikologis subjek 1.
Karakter subjek SB adalah seorang yang humoris dan mudah dekat dengan orang lain.
Banyak temen-teman yang mengenal SB. Setiap hari SB suka bermain, SB tidak betah bila hanya berlama-lama diam dirumah. Dengan orang yang tidak
terlalu dekat SB membatasi diri, tetapi dengan teman-teman dekatnya SB menceritakan semua hal yang dirasakan dan SB alami.
2. Kecenderungan perilaku yang tampak atau kebiasaaan subjek
SB selalu mudah tertawa oleh hal-hal kecil. SB sangat mementingkan penampilan, hal ini terlihat dari penampilan SB dalam berpakaian yang selalu
modis dan selalu tampil dengan make-up yang natural. 3.
Sikap yang ditampilkan subjek saat wawancara
Ketika wawancara SB sering tertawa dan menjawab pertanyaan dengan cepat. SB menjelaskan semua jawaban dengan detil dan terkadang SB tertawa
setelah menjawab. SB tidak bisa lepas dengan gadget nya. Sesekali saat wawancara SB menerima telepon dan melihat hp untuk membaca BBM atau
SMS. d.
Interaksi sosial subjek 1.
Hubungan subjek dengan teman kos Interaksi SB dengan teman kos baik, dengan teman sekamar SB, mereka
sangat dekat. SB satu kamar dengan kedua temannya yaitu DN dan IR. Mereka sering berpergian bersama dan berbagi cerita. Namun dengan
tetangga kos lain SB hanya sekedar mengenal. 2.
Hubungan subjek dengan keluarga Interaksi SB dengan keluarga jarang terjadi karena mereka jarang
berkumpul. Kedua orangtua SB bekerja dan pulang ketika sudah sore menjelang malam. Adik SB sibuk disekolah sehingga setiap harinya baru
pulang kerumah sekitar pukul 20.00 WIB. 3.
Hubungan subjek diluar teman kos Interaksi SB diluar dengan teman kos baik. SB banyak mempunyai teman
dekat yang berbeda-beda. Apabila SB mendapat kenalan baru pun SB tidak canggung dan bisa lepas mengobrol untuk mencairkan suasana.
4.3.4. Hasil Observasi Subjek Dua