Hasil Observasi Subjek Dua

Ketika wawancara SB sering tertawa dan menjawab pertanyaan dengan cepat. SB menjelaskan semua jawaban dengan detil dan terkadang SB tertawa setelah menjawab. SB tidak bisa lepas dengan gadget nya. Sesekali saat wawancara SB menerima telepon dan melihat hp untuk membaca BBM atau SMS. d. Interaksi sosial subjek 1. Hubungan subjek dengan teman kos Interaksi SB dengan teman kos baik, dengan teman sekamar SB, mereka sangat dekat. SB satu kamar dengan kedua temannya yaitu DN dan IR. Mereka sering berpergian bersama dan berbagi cerita. Namun dengan tetangga kos lain SB hanya sekedar mengenal. 2. Hubungan subjek dengan keluarga Interaksi SB dengan keluarga jarang terjadi karena mereka jarang berkumpul. Kedua orangtua SB bekerja dan pulang ketika sudah sore menjelang malam. Adik SB sibuk disekolah sehingga setiap harinya baru pulang kerumah sekitar pukul 20.00 WIB. 3. Hubungan subjek diluar teman kos Interaksi SB diluar dengan teman kos baik. SB banyak mempunyai teman dekat yang berbeda-beda. Apabila SB mendapat kenalan baru pun SB tidak canggung dan bisa lepas mengobrol untuk mencairkan suasana.

4.3.4. Hasil Observasi Subjek Dua

a. Kondisi umum subyek 1. Kondisi fisik subyek AA memiliki ciri fisik kulit coklat dan kering. Tinggi badan AA sekitar 156 cm dengan berat badan 50 kg. AA tidak terlihat gemuk karena sering memakai baju yang menyerupai lelaki dan berukuran besar. Rambut AA pendek seperti model-model rambut lelaki dan memakai kacamata minus 7. Dalam berpenampilan AA cenderung sangat maskulin. AA sering terlihat memakai sepatu model boots dan tidak pernah mengenakan sepatu kets model biasa. Dalam berjalan dan berbicara suara AA sangat berat untuk ukuran suara seorang wanita. 2. Kondisi tempat tinggal subyek AA adalah salah satu mahasiswi di Perguruan Tinggi Negeri di Semarang, kos AA tidak berada jauh dari lokasi kampus. Dengan menggunakan kendaraan bermotor jarak dari kos ke kampus bisa ditempuh 5 menit. Kos AA masuk di sebuah gang buntu di lingkungan yang cenderung sepi. Kos AA memiliki 10 kamar dengan halaman parkiran yang kecil. AA memiliki teman sekamar yang tidak terlalu dekat dengannya. Dikamar AA terpajang foto-foto dan poster artis wanita luar negri dengan pakaian yang minim. 3. Lokasi kegiatan subyek AA banyak menghabiskan waktunya di kampus untuk bimbingan skripsi. Ia juga sering berada di perpustakaan untuk mencari referensi penelitian dan mengobrol dengan adik kelas. Setelah itu sisa waktu AA dihabiskan di kos bersama teman-teman kos. b. Aktivitas subyek AA sedang sibuk menyelesaikan skripsi. AA sering datang kekampus untuk bimbingan dan mencari referensi. Di sore hari AA sering keluar dengan teman kos untuk sekedar jalan-jalan sore atau membeli makan bersama. AA tidak pernah keluar dengan kekasih wanita AA karena mereka berbeda kota. c. Dinamika psikologis subyek 1. Karakter subyek AA adalah seseorang yang jujur dan membuka diri dengan orang lain. AA mempunyai banyak teman dan banyak adik kelas yang dekat dengan AA. AA tidak membatasi diri untuk bergaul dengan orang lain, tetapi teman AA yang akrab dan menjadi tempat cerita AA hanya beberapa saja. 2. Kecenderungan perilaku yang tampak atau kebiasaan subyek AA selalu tampak ramah walaupun sedang tidak dalam kondisi yang prima. AA tidak terlalu mementingkan masalah penampilan, hal itu terlihat dari cara berpakaian AA yang apa adanya. 3. Sikap yang ditampilkan subyek pada saat wawancara Ketika menjawab pertanyaan wawancara AA selalu menatap interviewer. AA pun tak segan-segan menjelaskan tentang diri AA kepada interviewer. Namun apabila menyangkut pertanyaan yang menurut AA sensitive maka AA akan sulit menjawab, AA akan diam sejenak kemudian baru menjawab pertanyaan yang diberikan interviewer. d. Interaksi sosial subyek 1. Hubungan subyek dengan teman kos Interaksi AA dengan teman kos baik, semua teman kos mengetahui AA lesbian, dan mereka tidak menjauhi AA. Tetapi hanya ada beberapa orang yang akrab dan menjadi teman cerita AA saja. 2. Hubungan subyek diluar teman kos Interaksi AA selain dengan teman kos baik. AA orang yang membuka diri dengan siapapun, tetapi kebanyakan orang lain yang menjaga jarak dengan AA.

4.4. Tes Grafis

4.4.1. Hasil Tes Grafis Subjek Satu SB

Secara keseluruhan dari tes BAUM subjek menunjukan adanya anxiety neurotic, adanya agresi yang ditekan, pengambilan keputusan yang kurang tegas, tendensi agresivitas, cenderung menutup diri, dan keragu-raguan menghadapi realita. Bagian menarik pada batang terdapat banyak garisanarsiran dan tumbuhnya dahan yang terlihat menembus menunjukan bahwa memang terjadi permasalahan pada egonya. Tes DAM menunjukan bahwa tekanan pada telinga mengindikasikan paranoid. Dan perhiasan yang digambar mengindikasikan mencari perhatian. Tes HTP menunjukan pintu dan jendela digambar tetapi dalam kondisi tertutup, hal ini merefleksikan bahwa sarana kontak dengan lingkungan disediakan tetapi tertutup.