Narasumber Penelitian FAKTOR FAKTOR PEMILIHAN ORIENTASI SEKSUAL (Studi Kasus Pada Lesbian)

keluarga 2. interaksi sosial dalam masyarakat 3. interaksi sosial dengan sesama pelaku lesbian V V V V V

3.3. Narasumber Penelitian

Cara pemilihan narasumber dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sample. Hal tersebut sesuai dengan Moleong 2005: 224 yang mengatakan bahwa pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan purposive sample. Berdasarkan pada fokus kajian penelitian yaitu faktor-faktor orientasi lesbian, maka responden sebagai narasumber yang diambil dalam penelitian ini adalah pelaku lesbian yang memiliki karakteristik dan pertimbangan tertentu mengingat tidak semua pelaku lesbian yang bersedia dan senang kehidupannya diekspos untuk dijadikan bahan penelitian. Penelitian dilakukan terhadap dua orang pelaku lesbian yang memiliki karakteristik tertentu yaitu lesbian yang pernah menjalin hubungan berpacaran dengan lelaki. Alasan pengambilan narasumber berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang telah disesuaikan dengan tema penelitian dimana responden merupakan mahasiswi pada sebuah perguruan tinggi di Semarang yang pernah menjalin hubungan dengan lelaki. Subjek yang pertama bernama SS. Ia berusia 21 tahun dan saat ini sedang menempuh pendidikan S-1 di salah satu Universitas Swasta di kota Semarang. Perannya dalam berhubungan dengan kekasih perempuannya adalah sebagai femme. Saat ini ia sudah 3 kali berganti kekasih perempuan. Subjek yang kedua bernama AR. Ia berusia 23 tahun. Saat ini menjadi mahasiswi di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Kota Semarang. Dalam hubungan percintaannya dengan kekasih perempuannya, ia berperan menjadi butchi atau lesbian laki-laki. Pemilihan responden dilakukan dengan cara menggunakan studi pendahuluan terhadap pelaku lesbian di Semarang, kemudian memilih responden sesuai dengan kriteria yang merupakan pelaku homoseksual lesbian. Informasi atau data yang diperoleh juga berasal dari informan yang dapat memberikan informasi seputar fokus kajian penelitian yang berhubungan dengan responden penelitian. Informan yang dapat diambil informasinya sebagai data pendukung sesuai dengan kondisi subyek yang sebenarnya adalah individu yang memiliki hubungan kedekatan serta mengenal dekat subyek. Informan pertama bernama OS, OS adalah teman dekat SB semenjak duduk di bangku SMP. Tetapi mereka berpisah di SMA dan baru bertemu lagi setelah kuliah di Semarang. Walaupun mereka tidak satu Universitas, tetapi mereka masih sering bertemu dan bermain bersama. Diharapkan dengan kedekatan mereka OS dapat memberikan informasi yang lengkap dan mendalam. Informan kedua bernama EM. EM adalah teman satu kos AA, walaupun AA dan EM tidak satu kamar, tetapi AA kerap bercerita mengenai masalah pribadinya dengan EM. EM lebih muda 4 semester dibawah AA. EM diharapkan dapat memberikan informasi dan data yang lengkap mengenai AA.

3.4. Metode dan Alat Pengumpul Data