Jenis dan Desain Penelitian

20 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

Metode penelitian memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian. Prosedur pelaksanaan suatu penelitian harus didasari dengan metode penelitian ilmiah agar hasil yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dan diterima secara objektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena memiliki makna penelitian tersendiri dan hasil yang tidak dapat diungkapkan melalui angka-angka tetapi memerlukan pendekatan kepada subjek untuk mencapai hasil yang ingin diungkapkan peneliti. Bogdan dan Taylor dalam Nurastuti, 2007: 90 mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif lebih menekankan kepada analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah Azwar, 2012: 5. Alasan menggunakan metode kualitatif yaitu karena dalam penelitian ini tidak berusaha untuk memanipulasi setting penelitian. Data dikumpulkan dari latar yang alami natural setting sebagai sumber data langsung. Selain itu, permasalahan yang akan dibahas tidak berkenaan dengan angka-angka seperti pada penelitian eksperimen maupun kuantitatif, melainkan melakukan studi secara mendalam terhadap suatu fenomena dengan mendeskripsikan masalah secara terperinci dan jelas berdasarkan data yang diperoleh sesuai dengan fokus penelitian. Adapun masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah faktor-faktor pemilihan orientasi seksual pada lesbian, dengan tujuan mendeskripsikan faktor-faktor orientasi seksual yang berkaitan dengan kriteria, penyebab, dan mengapa ia memilih menjadi seorang lesbian. Oleh karena itu, penelitian kualitatif ini diarahkan pada latar dan karakteristik individu tersebut secara menyeluruh sehingga individu atau organisasi dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan, bukan dikategorisasikan ke dalam variabel atau hipotesis. Hasil penelitian diarahkan dan ditekankan pada upaya memberi gambaran seobyektif dan sedetail mungkin tentang keadaan yang sebenarnya dari objek studi. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus case study. Studi kasus itu sendiri menurut Poerwandari 2007: 65 merupakan fenomena khusus yang hadir dalam suatu konteks yang terbatasi bounded context, meski batas-batas antara fenomena dan konteks tidak sepenuhnya tidak jelas. Kasusnya dapat berupa kasus individu, peran, kelompok kecil, organisasi komunitas, atau bahkan suatu bangsa. Penelitian ini menggunakan studi kasus karena peneliti berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti dan menguraikan suatu kasus secara terinci. Yin 2004: 46 menjelaskan empat desain studi kasus, yaitu 1 desain kasus tunggal holistik, 2 desain kasus tunggal terjalin embedded, 3 desain kasus multikasus holistik, dan 4 desain multikasus terjalin. Yin 2004: 47-49 menjelaskan bahwa studi kasus tunggal merupakan suatu desain yang cocok untuk beberapa keadaan. Pertama, kasus yang diteliti menyatakan kasus penting dalam menguji suatu teori yang telah disusun dengan baik. Kedua, kasus tersebut menyajikan suatu kasus ekstrem atau unik, dimana suatu luka atau kelainan spesifik demikian langka sehingga kasus tunggal cukup berharga untuk didokumentasikan dan dianalisis. Ketiga, kasus penyingkapan itu sendiri atau berkaitan dengan tujuan penyingkapan itu sendiri. Situasi ini muncul manakala peneliti mempunyai kesempatan untuk mengamati dan menganalisis suatu fenomena yang tak mengizinkan penelitian ilmiah. Studi kasus tunggal holistik merupakan desain yang digunakan jika studi kasus hanya mengkaji sifat umum program yang bersangkutan. Studi kasus tunggal terjalin merupakan desain yang digunakan bilamana di dalam kasus tunggal, perhatian diberikan kepada satu atau beberapa subunit analisis. Ringkasan dari paparan diatas, yakni penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain penelitian studi kasus tunggal holistik. Adapun kasus yang akan dikaji dalam penelitian ini yakni kasus mengenai wanita lesbian, memberikan gambaran mengenai latar belakang, hal-hal yang menyebabkan dan mempengaruhi seorang wanita memilih orientasi seksual lesbian dalam setting latar yang ilmiah dan dilihat dari sudut pandang subjek itu sendiri. Gejala khusus yang hendak dikaji akan digali dalam situasi dimana subjek mengalami pengalaman tersebut sehingga subjek dapat menggambarkan seperti yang sebenarnya terjadi.

3.2. Unit Analisis