2.2 Parameter Kualitas Perairan
Parameter kualitas perairan yang penting memengaruhi distribusi dan pertumbuhan padang lamun, yaitu:
2.2.1 Suhu
Walau secara geografis padang lamun dapat tersebar secara luas, hal ini mengindikasikan bahwa adanya kisaran toleransi yang luas terhadap suhu, tetapi
pada kenyataannya jenis lamun di daerah tropik mempunyai toleransi yang rendah terhadap perubahan suhu. Menurut Dahuri 2003, suhu optimal yang dibutuhkan
lamun berkisar 28
o
C - 30
o
C. Bagi lamun suhu dapat memengaruhi proses-proses fisiologis seperti fotosintesis, laju respirasi, pertumbuhan dan reproduksi. Apabila
berada di luar kisaran optimal tersebut maka proses fisiologis dapat menurun dengan tajam.
2.2.2 Salinitas
Jenis lamun memiliki toleransi yang berbeda terhadap salinitas, tetapi sebagian besar memiliki kisaran yang lebar, yaitu antara 10 dan 40
gkg dengan
nilai optimum 35 gkg
Dahuri 2003
.
Penurunan salinitas akan menyebabkan laju
fotosintesis dan pertumbuhan lamun menurun dan dapat berpengaruh terhadap proses perkecambahan dan pembentukan bunga McRoy McMillan 1977, diacu
dalam Erina 2006. Menurut Nontji 1987, sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: pola sirkulasi air, penguapan, curah hujan, dan
aliran sungai.
2.2.3 Kecerahan
.
dan Kekeruhan
Kecerahan perairan ditunjukkan dengan kemampuan cahaya menembus lapisan air sampai pada kedalaman tertentu. Pada perairan alami, kecerahan
sangat penting karena erat kaitannya dengan proses fotosintesis. Distribusi dan kelimpahan lamun juga dibatasi oleh ketersediaan cahaya hal ini dapat dilihat dari
sebarannya yang terbatas pada daerah yang masih dapat ditembusi cahaya matahari Berwick 1983, diacu dalam Erina 2006. Den Hartog 1977, diacu
dalam Kiswara dan Utomo 1985, menyatakan bahwa Halophila telah ditemukan sampai kedalaman 90 meter, tetapi batas kedalaman sebagian besar jenis lamun
adalah 10 sampai 12 meter.
Kekeruhan merupakan gambaran sifat optik dari suatu perairan yang
ditentukan berdasarkan banyaknya sinar yang dipancarkan dan diserap oleh partikel-partikel yang ada di dalam perairan tersebut APHA 1989. Kekeruhan
menyebabkan terhalangnya penetrasi cahaya matahari ke dalam kolom air. Kekeruhan dapat disebabkan oleh adanya partikel-partikel tersuspensi, zat-zat
koloid, bahan-bahan organik, dan plankton. Semakin tinggi kekeruhan perairan maka penetrasi cahaya ke dalam air semakin dangkal. Lamun dapat menurunkan
kekeruhan air karena mampu meredam atau mengurangi kecepatan arus melalui padang lamun, akibatnya partikel tersuspensi di kolom air akan jatuh ke dasar
perairan. Fluktuasi kekeruhan berkaitan erat dengan tipe sedimen, kedalaman air dan keadaan cuaca Hamid 1996.
2.2.4 Kecepatan Arus