3.4.8 Parameter Kualitas Perairan
Kualitas air merupakan refleksi dari perubahan lingkungan di sekitarnya pada waktu tertentu sehingga akan memengaruhi kondisi fisik, kimia dan biologi
perairan tersebut. Untuk menilai suatu ekosistem perairan apakah sudah tercemar atau kondisinya masih baik sesuai peruntukannya, tidak dapat didasarkan hanya
kepada satu parameter, tetapi ditentukan oleh banyak parameter. Hal ini dikarenakan kompleksnya ekosistem perairan itu sendiri dan responnya terhadap
perubahan lingkungan serta adanya hubungan antara satu parameter dengan parameter lainnya Kamal 2006.
Untuk mengetahui kondisi perairan di lokasi penelitian maka dilakukan penghitungan indeks kualitas air dengan menggunakan metode STORET
Storage and Retrieval of Water Quality Data System. Metode STORET merupakan salah satu metode untuk menentukan status mutu air yang umum
digunakan. Secara prinsip metode STORET adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air sesuai peruntukkannya. Data terdiri atas
parameter-parameter fisika dan kimia yang diambil secara spasial, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat tabel hasil pengukuran dan analisa parameter fisika dan kimia yang mencakup nilai maksimum, nilai minimum dan nilai rerata.
2. Pada tabel yang sama mencantumkan nilai baku mutu parameter fisika dan kimia untuk biota laut berdasarkan Kepmen Negara LH No. 51 Tahun 2004.
3. Membandingkan masing-masing nilai nilai maksimum, nilai minimum dan nilai rata-rata dengan nilai baku mutu.
4. Memberikan skor terhadap masing-masing parameter tersebut sebagai berikut: a. Skor 0, jika nilai-nilai parameter hasil pengukuran minimum, maksimum
dan rata-rata memenuhi baku mutu atau masih di bawah nilai baku mutu. b.
Skor -1sd-9, jika nilai-nilai parameter hasil pengukuran minimum, maksimum dan rata-rata telah melebihi nilai baku yang telah ditetapkan dan
jumlah contoh air yang diukur kurang dari 10. c. Skor -2sd-18, jika nilai-nilai parameter hasil pengukuran minimum
maksimum, dan rata-rata telah melebihi nilai baku yang telah ditetapkan dan jumlah contoh air yang diukur lebih dari atau sama dengan 10.
Tabel 6 Nilai yang diberikan untuk setiap parameter yang tidak memenuhi nilai baku mutu
Parameter Jumlah Contoh
Nilai Fisika Kimia Biologi
10 Minimum Maksimum
Rata-rata -1
-1 -3
-2 -2
-6 -3
-3 -9
≥ 10 Minimum
Maksimum Rata-rata
-2 -2
-6 -4
-4 -12
-6 -6
-18
Sumber: Canter 1977, diacu dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003
d. Setelah masing-masing parameter diberi skor, nilai skor dari seluruh parameter fisika dan kimia dijumlahkan dan dibandingkan dengan nilai berdasarkan EPA
Environmental Protection Agency“ seperti tercantum pada Tabel 7. Tabel 7 Klasifikasi mutu air berdasarkan EPA Environmental Protection
Agency Kelas
Jumlah Total Skor Mutu Air
A Memenuhi baku mutu
B -1 sd -10
Tercemar ringan C
-11 sd – 30 Tercemar sedang
D ≥ -31
Tercemar berat
Sumber: Canter 1977, diacu dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003
3.4.9 Sebaran Spasial Parameter Fisika-Kimia Perairan