2.1.3 Habitat dan Distribusi Lamun
Lamun hidup di perairan dangkal yang agak berpasir sering dijumpai di terumbu karang, umumnya membentuk padang yang luas di dasar laut yang masih
dapat di jangkau oleh cahaya matahari yang memadai bagi pertumbuhannya Nontji 1987. Hampir semua tipe substrat dapat ditumbuhi lamun, yaitu pada
substrat yang berlumpur sampai berbatu. Namun padang lamun yang khas lebih sering ditemukan pada substrat lumpur berpasir yang tebal di antara mangrove dan
terumbu karang Bengen 2001. Kelompok tumbuhan ini juga ditemukan tumbuh di rataan terumbu reef flat dan rataan pasir di perairan pantai yang dangkal
Knox Miyabara 1984. Kedalaman air, pengaruh pasang surut dan struktur substrat memengaruhi zona sebagian jenis lamun dan bentuk pertumbuhannya.
Lamun tersebar pada sebagian besar perairan pantai di dunia, hanya pada beberapa wilayah saja tumbuh-tumbuhan ini tidak ditemukan. Dari 12 marga yang
ada, 7 marga merupakan penghuni perairan tropik dan 5 marga lainnya pada perairan ugahari Kiswara Hutomo 1985. Menurut Kennish 1990, distribusi
lamun dipengaruhi oleh iklim, salinitas, cahaya, dan kekeruhan. Di perairan Indonesia padang lamun adalah ekosistem yang umum
terdapat dan tumbuh di daerah pasang-surut pulau-pulau utama dan pulau-pulau karang. Daerah yang paling penting bagi lamun adalah mintakat pasang-surut
intertidal bawah dan mintakat subtidal atas, dimana suatu vegetasi yang kompleks dapat terbentuk dari 7-8 jenis yang tumbuh bersama-sama vegetasi
campuran Hutomo et al. 1993. Mintakat pasang surut dicirikan oleh vegetasi pioner, yang umumnya didominasi oleh H. ovalis, C. rotundata dan H. pinifolia.
Di antara ketiga jenis ini H. ovalis mempunyai sebaran vertikal yang luas yaitu mulai dari mintakat pasang surut sampai kedalaman lebih dari 20 meter, terutama
tumbuh pada sedimen yang baru terganggu Kiswara 1999a. Zonasi sebaran dan karakteristik habitat lamun di perairan pesisir
Indonesia dapat dikelompokkan menurut: 1.
2. Genangan air dan kedalaman daerah dangkal yang selalu terbuka saat air
surut, daerah dengan kedalaman sedang atau di daerah pasang surut dan daerah yang dalam dan selalu tergenang air
Kecerahan air tempat tumbuhnya air yang jernih, keruh dan sangat keruh
3.
4.
5. Komposisi jenisnya pertumbuhan padang lamun dapat dikelompokkan atas
vegetasi tunggal dan vegetasi campuran Brouns 1985. Karakteristik tipe substratnya padang lamun yang tumbuh di perairan
Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 6 kategori, yaitu: lumpur, lumpur- pasiran, pasir, pasir-lumpuran, puing karang, dan batu karang.
Asosiasinya dengan ekosistem lain terumbu karang, mangrove dan muara sungai. Berdasarkan karakteristik habitat dan sebaran lamun maka dapat dikelompokkan
jenis lamun yang kosmopolitan dapat tumbuh di hampir semua kategori habitat, moderat tumbuh pada kategori habitat antara 50-75, dan jenis lamun yang terbatas
sebarannya tumbuh pada kategori habitat 50 Tabel 1 Kiswara 1997. Tabel 1 Sebaran dan komposisi jenis lamun berdasarkan karakteristik substrat
Kiswara 1997 Genangan
dan cadangan
Kecerahan air
Komposisi jenis
Tipe substrat Asosiasi
Jenis A B C
D E F G H I J K L M N O
E. acoroides x x - x x
x x x x x x x x x x
C. rotundata - x - x x
x x x x x x - - - x
C. serrulata - x - x x
x x x x x x - - x x
H. decipiens - x x
x - - x x
x x x - - x x H. minorovata
x x - x x x x x
x x x - - - x H. ovalis
- x x x x
x x x x x x - x x x
H. spinulosa - x x
x x x - - x x x - - - - H. pinifolia
x x - x x x x x
x x x - - x x H. uninervis
x x - x x x x x
x x x - - x x S. isoetifolium
- x x x x
- x x x x x - - - x
T. hemprichii x x x
x x x x x
x x x x x - x T. ciliatum
- - x x -
x x - - - x x x - -
Keterangan: A = Dangkal
E = Keruh I = Lumpur pasiran
M = Karang B = Sedang
F = Tunggal J = Pasir lumpuran
N = Mangrove C = Dalam
G = Campuran K = Pasir
O = Estuaria D = Jernih
H = Lumpur L = Koral
x= Ditemukan - = Tidak ditemukan
Penelitian sebaran lamun di Indonesia masih sangat langka. Data dan sebaran geografis lamun di Indonesia dapat dijumpai dalam Den Hartog 1970;
Soegiarto Polunin 1981, diacu dalam Hutomo et al. 1993; Kiswara dan Hutomo 1985. Di antara ke-12 jenis lamun, T. ciliatum mempunyai sebaran yang sangat
terbatas, umumnya hanya terdapat di Indonesia bagian timur, sebarannya yang paling barat dijumpai di Bali. Dua jenis lainnya sampai saat ini hanya tercatat pada beberapa
lokasi yang terbatas, yaitu H. spinulosa tercatat di lima lokasi yaitu Kepulauan Riau, Anyer Pulau Jawa, Baluran Utara Besuki, Lombok, dan Irian Jaya, serta
H. decipiens tercatat di empat lokasi, yaitu Teluk Jakarta, Sulawesi Selatan, Teluk
Moti-Moti Sumbawa, dan Kepulauan Aru Hutomo et al. 1993; Kiswara 1999a. Kekayaan jenis dan sebaran lamun di perairan Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2
berikut ini.
Tabel 2 Kekayaan jenis dan sebaran lamun di perairan Indonesia dimodifikasi oleh Hutomo 1985 dari Den Hartog 1970, diacu dalam Hutomo et al. 1993
Sebaran Suku Jenis
1 2 3 4 5 Enhalus acoroides
+ + + + + Halophila decipiens
─ + ─ ─
─ Halophila ovalis
+ + + + + Halophila minor
+ + + + + Halophila spinulosa
+ + ─
─ + Halophila beccarii
? ? ? ? ? Hydrocharitaceae
Thalassia hemprichii + + + + +
Cymodocea rotundata + + + + +
Cymodocea serrulata + +
─ ─ +
Halodule pinifolia + + + + +
Halodule uninervis + + + + +
Syringodium isoetifolium + + + + +
Cymodoceaceae Thalassodendron ciliatum
─ ─ + + +
Keterangan: + = ditemukan
2 = Jawa dan Bali - = tidak ditemukan
3 = Sulawesi ? = diduga dijunpai, tetapi belum tercatat
4 = Maluku dan Nusa Tenggara 1 = Sumatera
5 = Irian Jaya
2.1.4 Fungsi dan Manfaat Padang Lamun