Analisis Stakeholders TINJAUAN PUSTAKA

43 sumberdaya alam berkelanjutan. Sebagai contoh : a tanggung-jawab yang tinggi akan meningkatkan insentif yang diberikan; dan b pelaksana swasta memiliki hak dan pendapatan dari pengelolaan sumberdaya alam tetapi memiliki beban tanggung-jawab rendah atau tanggung-jawab terhadap publik yang kurang. Hubungan diantara stakeholders dianalisis dengan memperhatikan : a kualitas hubungan misalnya : baik, sedang, atau terjadi konflik; b kekuatan hubungan, berkaitan dengan frekuensi dan intensitas kontak diantara stakeholders; c formalitas hubungan, berkaitan dengan tipe hubungan yang bersifat formal atau informal; serta d ketergantungan dependence antar stakeholders IIED, 2005. 44 45

III. METODOLOGI

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di KPB Batam selama 13 tiga belas bulan mulai Bulan April 2008 sampai April 2009. Lokasi penelitian tertera pada Gambar 4. Gambar 4. Lokasi penelitian

3.2. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data, sumber data, teknik analisis data, dan keluaran yang diharapkan dari tiap tujuan penelitian disajikan pada Tabel 1. 46 Tabel 1. Jenis data, sumber data, teknis analisis data dan keluaran yang diharapkan dari tiap tujuan penelitian No Tujuan Penelitian Jenis Data Sumber Data Teknik Analisis Data Keluaran Output yang Diharapkan 1 Mengetahui tingkat keberlanjutan kawasan KPB Batam saat ini. • Data indikator ekonomi , lingkungan, dan sosial Batam • Data sekunder yang diambil dari instansi terkait di tingkat pusat dan daerah : Bea Cukai, Otoritas Batam, Pemerintah Kota Batam, Badan Pengendalian Lingkungan • Deskriptif,AHP dan Rafish • Informasi tentang keberlanjutan wilayah KPB Batam 2 Mengetahui efektifitas kebijakan dan peraturan perundang-undangan dalam pengembangan KPB Batam dalam kaitannya dengan pengendalian lingkungan di kawasan tersebut • Undang-undang terkait dengan KPB Batam • Peraturan Pemerintah terkait KPB Batam • Peraturan dan Kebijakan Pengendalina Lingkungan di Batam • Data kualitas lingkungan di Batam • Data sekunder yang diambil dari instansi terkait di tingkat pusat dan daerah : Bea Cukai, Otoritas Batam, Pemerintah Kota Batam, Badan Pengendalian Lingkungan • Critical Approach • Diketahuinya efektifitas kebijakan pengendalian lingkungan di KPB berdasarkan perbandingan dengan kondisi kualitas lingkungan di Batam 3 Mengetahui peranan pemangku kepentingan stakeholders terkait dalam pelaksanaan sistem pengendalian lingkungan di KPB Batam • Wawancara • Uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing pihak dalam pengendalian lingkungan di KPB Batam • Hasil wawancara dan pengisian kuesioner dengan para pemangku kepentingan yang berkepentingan dengan pengendalian lingkungan di Kota Batam • Pendekatan 4R • Diketahuinya peranan masing-masing pemangku kepentingan menurut haknya, tanggung-jawab, manfaat yang diperolehnya, dan hubungan antar pemangku kepentingan 4 Menyusun arahan kebijakan pengendalian lingkungan yang sesuai dengan pengembangan KPB Batam. • Kuesioner dan wawancara langsung • Pengisian kuesioner dengan para pihak yang dianggap mengetahui permasalahan pengendalian lingkungan di Batam • AHP • Diketahuinya prioritas kebijakan yang harus dilaksanakan dalam pengendalian lingkungan di KPB Batam 44 47 3.3. Rancangan Penelitian 3.3.1. Analisis Keberlanjutan KPB Batam Penelitian ini bertujuan untuk menilai kondisi keberlanjutan wilayah KPB. 3.3.1. Metode Pengumpulan Data Jenis data yang diperlukan dalam analisis keberlanjutan KPB Batam adalah data primer berupa atribut-atribut yang terkait dengan tiga dimensi keberlanjutan, yaitu dimensi lingkungan, dimensi ekonomi, dan dimensi sosial. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuisioner lampiran 45 oleh responden yaitu pakar terpilih dan stakeholders, serta hasil pengamatan langsung di lapangan. Metode pengumpulan data dalam menganalisis keberlanjutan KPB Batam dilakukan melalui wawancara, diskusi, kuisioner, dan survei lapangan dengan 26 responden di wilayah studi yang terdiri dari pakar dan stakeholders yang memahami dan terkait dengan topik penelitian. 3.3.2. Analisis Data Analisis keberlanjutan KPB Batam dilakukan dengan pendekatan Multidimensional Scaling MDS yang disebut dengan pendekatan Rap- KAPERBA Rapid Appraisal Kawasan Perdagangan Bebas Batam yang merupakan pengembangan dari metode Rapfish yang didisain untuk menilai status keberlanjutan perikanan tangkap. Analisis keberlanjutan dinyatakan dalam Indeks Keberlanjutan KPB Batam Si-Batam, Sustainability Index of Batam. Tahapan analisis yang dilakukan yaitu a menentukan atribut keberlanjutan Batam yang meliputi dimensi lingkungan, ekonomi, dan sosial; b penilaian atribut dalam skala ordinal berdasarkan kriteria keberlanjutan setiap dimensi; serta c menyusun indeks dan status keberlanjutan KPB Batam. Atribut keberlanjutan untuk setiap dimensi disusun dengan mengacu pada penelusuran pustaka sebagaimana disajikan pada Tabel 2. Setiap atribut pada masing-masing dimensi diberikan skor berdasarkan scientific judgement dari pembuat skor. Selang skor antara 0-3 yang diartikan mulai dari yang buruk 0 sampai baik 3.