Kondisi Lingkungan Batam Kondisi Lingkungan Biofisik Batam
79 di Kota Batam. Keberadaan bakteri E.Coli dan Coliform juga teridentifikasi di
atas baku mutu, Dengan demikian, konsumsi air bersih tanpa melalui pengolahan lebih dahulu dapat membahayakan kesehatan manusia Bapedalda Kota Batam,
2007. Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan aktifitas pembangunan di Kota
Batam, menimbulkan timbunan sampah. Peningkatan ini tidak diiikuti dengan peningkatan sarana dan prasarana persampahan yang menjadi salah satu sumber
pencemaran di Kota Batam. Terbatasnya lahan dan kurang memadainya pengelolaaan di tempat pembuangan akhir TPA Punggur adalah permasalahan
yang dihadapi oleh Pemkot Batam. Permasalahan pada umumnya disebabkan oleh biaya operasional yang sangat tinggi untuk pengumpulan, pengangkutan, dan
pengolahan lebih lanjut. Anggaran yang terbatas menyebabkan pemerintah daerah tidak dapat membangun TPA yang memperhatikan aspek sanitasi dan lingkungan
sanitasi landfill sehingga sampah dibuang di tanah secara terbuka open dumping, sehingga sanitasi landfill tidak dapat dilaksanakan sebagaimana syarat
pengelolaan sampah. Disamping itu, budaya masyarakat untuk mensegregasi sampah dan merubah pola hidup menambah permasalahan sampah di Kota Batam.
Pada tahun 2005 Kota Batam menghasilkan sampah sejumlah 164.353,510 ton dan hingga bulan November 2006 jumlah sampah mencapai 143.775 ton
Bapedalda kota Batam, 2007. Seiring dengan laju pembangunaan yang pesat dan bertambahnya investasi di
bidang industri dan jasa, maka jumlah limbah B3 hazardous waste di Kota Batam juga meningkat yang dihasilkan dari kegiatan sektor industri, rumah sakit,
dan rumah tangga. Sampai tahun 2007 di KPB Batam terdapat 267 perusahaan penghasil limbah B3, sedangkan perusahaan pengangkut limbah B3 hanyalah 18
perusahaan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa limbah B3 yang dihasilkan belum banyak dikelola dengan baik.
Kualitas air laut di perairan Batam dipengaruhi oleh kegiatan reklamasi pantai, buangan limbah domestik dan industri yang dibawa aliran sungai ke arah lautan di
pesisir Batam. Bapedalda Batam 2007 menunjukkan bahwa beberapa parameter kualitas air, seperti BOD, Ammonia, dan TSS di atas baku mutu air laut; juga
teridentifikasi logam Cd, Cr, Mn, Fe, Zn, Ni, Cu, dan Na sehingga diprediksikan
80 akan berdampak terhadap ekosistem di perairan. Kualitas air di tiga pelabuhan,
yaitu Pelabuhan Sekupang, Sagulung, dan Batu Ampar sebagaimana disajikan pada Tabel 11 sampai dengan Tabel 13 menunjukkan hasil masih di bawah baku
mutu yang ditetapkan. Parameter kualitas air di tiga pelabuhan yang diambil contoh airnya menunjukkan bahwa kualitas air umumnya masih di bawah ambang
baku mutu yang ditetapkan. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh gelombang laut yang membawa bahan limbah dari daratan.
Kerusakan hutan di Kota Batam disebabkan oleh perubahan fungsi untuk pembangunan pusat jasa dan pemukiman, pembalakan liar, serta kebakaran hutan.
Degradasi hutan menimbulkan akibat lanjutan yang berpengaruh bagi kehidupan masyarakat dan memperluas kawasan kritis hutan. Peningkatan kebutuhan lahan
untuk kegiatan perumahan dan komersial telah banyak mengalihfungsikan hutan lindung sebagaimana disajikan pada Tabel 14.
Tabel 11. Parameter kualitas air di Pelabuhan Sekupang
Parameter Unit
Hasil Baku Mutu
Metode
- Odor - :
Odorless Odorless
Visual - Oil Layer
- : Nil
Nil Visual
- Total Suspended Solid mglt :
2.00 80.00
APHA-2540-D - Temperature
°C : 26.2
Nature APHA-2550-B
- pH - :
7.70 7.0 - 8.50
APHA-4500-H+ - Salinity
0 : 32.40
Nature APHA-2520-B
- Ammonia NH3-
N mglt :
0.04 0.3
APHA-4500-NH3- F
- Sulfide H2S
mglt : 0.01
0.03 APHA-4500-S-D
- Phenolic mglt :
0.001 0.002
APHA-5530-D - Detergent LAS as MBAS
mglt : 0.05
1 APHA-5540-C
- Oil Grease mglt :
0.20 5
APHA-5520-E - Mercury Hg
mglt : 0.0001
0.003 APHA-3500-Hg-B
- Cadmium Cd mglt :
0.001 0.01
APHA-3500-Cd-B - Copper
Cu mglt :
0.02 0.05
APHA-3500-Cu-B - Lead
Pb mglt :
0.008 0.05
APHA-3500-Pb-B - Zinc Zn
mglt : 0.01
0.01 APHA-3500-Zn-B
Standard Method APHA-AWWA, 21st edition 2005; Pengujian sampel air dilakukan di Laboratorium PT. Sucofindo, Batam Desember - 2005
81 Tabel 12. Parameter kualitas air di Pelabuhan Sagulung
Parameter Unit
Hasil Baku Mutu
Metode
- Odor - :
Odorless Odorless
Visual - Oil Layer
- : Positive
Nil Visual
- Total Suspended Solid mglt :
6.00 80.00
APHA-2540-D - Temperature
°C : 26.20
Nature APHA-2550-B
- pH - :
7.60 7.0 - 8.50
APHA-4500-H+ - Salinity
0 : 32.30
Nature APHA-2520-B
- Ammonia NH3-N mglt :
0.04 0.3
APHA-4500-NH3-F - Sulfide H2S
mglt : 0.01
0.03 APHA-4500-S-D
- Phenolic mglt :
0.001 0.002
APHA-5530-D - Detergent LAS as MBAS
mglt : 0.05
1 APHA-5540-C
- Oil Grease mglt :
0.21 5
APHA-5520-E - Mercury Hg
mglt : 0.0001
0.003 APHA-3500-Hg-B
- Cadmium Cd mglt :
0.001 0.01
APHA-3500-Cd-B - Copper Cu
mglt : 0.02
0.05 APHA-3500-Cu-B
- Lead Pb mglt :
0.008 0.05
APHA-3500-Pb-B - Zinc Zn
mglt : 0.02
0.01 APHA-3500-Zn-B
Standard Method APHA-AWWA, 21st edition 2005; Pengujian sampel air dilakukan di Laboratorium PT. Sucofindo, Batam Desember – 2008
Tabel 13. Parameter kualitas air di Pelabuhan Batu Ampar
Parameter Unit
Hasil Baku Mutu
Metode
- Odor - :
Odorless Odorless
Visual - Oil Layer
- : Nil
Nil Visual
- Total Suspended Solid mglt :
36.00 80.00
APHA-2540-D - Temperature
°C : 26.30
Nature APHA-2550-B
- pH - :
7.40 7.0 - 8.50
APHA-4500-H+ - Salinity
0 : 32.40
Nature APHA-2520-B
- Ammonia NH3-N mglt :
0.04 0.3
APHA-4500-NH3-F - Sulfide H2S
mglt : 0.01
0.03 APHA-4500-S-D
- Phenolic mglt :
0.001 0.002
APHA-5530-D - Detergent LAS as MBAS
mglt : 0.05
1 APHA-5540-C
- Oil Grease mglt :
0.13 5
APHA-5520-E - Mercury Hg
mglt : 0.0001
0.003 APHA-3500-Hg-B
- Cadmium Cd mglt :
0.001 0.01
APHA-3500-Cd-B - Copper Cu
mglt : 0.02
0.05 APHA-3500-Cu-B
- Lead Pb mglt :
0.008 0.05
APHA-3500-Pb-B - Zinc Zn
mglt : 0.01
0.01 APHA-3500-Zn-B
Standard Method APHA-AWWA, 21st edition 2005; Pengujian sampel air dilakukan di Laboratorium PT. Sucofindo, Batam Desember – 2008
82 Tabel 14. Perubahan hutan lindung di KPB Batam Bapedalda Batam, 2007
No Kawasan Hutan
Sk. Menteri Kehutanan
Luas ha
Pengalihan fungsi Perubahan
luas ha 1
Hutan Wisata
Muka Kuning No.427KPTS-II1992
2065,00 Perubahan,
komersial, kawasan OR,
525,00 2
Hutan Lindung Bukit Dangas
No.428KPTS 128,00
executive housing 8,00
3 Hutan Lindung
Sei Harapan No.428KPTS
738,00 Fasilitas umum
- 4
Hutan Lindung Tiban
No.428KPTS 1770,00
Perumahan Tiban Selatan dan muka
kuning 150,00
5 Hutan Lindung
Sei Ladi No.428KPTS
59,37 Top view garden
2,00 6
Hutan Lindung Tanjung Piayu
No.719KPTS 289,76
Perumahan -
7 Hutan Lindung
Batu Ampar I No.719KPTS
79,00 Perumahan
79,00 8
Hutan Lindung Batu Ampar II
No.719KPTS 158,00
Open space, perumahan
75,00 9
Hutan Lindung Batu Ampar III
No.719KPTS 243,00
Turis, golf 243,00
10 Hutan Lindung
Nongsa I No.202KPTS
308,40 Pariwisatagolf
30,00 11
Hutan Lindung Nongsa II
No.202KPTS 14295
Pariwisatagolf 125,00
12 Hutan Lindung
Baloi No.202KPTS
11960 Perumahan
komersial, TPU 50,00
13 Hutan Lindung
Duri Angkang No.202KPTS
6.075,00 Komersial,
perumahan, TPA 300,00
Jumlah 12.176,08
1.587,00
Perubahan alih fungsi tersebut berdampak terhadap keberlanjutan wilayah Batam. Kawasan hutan lindung di Batam selama ini berfungsi sebagai daerah
resapan air bagi sumber air di wilayah tersebut. Keterbukaan lahan land exposure yang makin tinggi meningkatkan laju erosi dan menyebabkan terjadinya
pendangkalan di waduk, misalnya pendangkalan waduk Sei akibat daerah tangkapan Bukit Tiban dialihfungsikan menjadi perumahan. Untuk itu Pemerintah
Kota Batam telah mengalokasikan kawasan tangkapan air berupa hutan lindung di sekitar waduk yang dialokasikan seluas 1.959 ha atau 1,89 dari luas daratan
Kota Batam yang saat ini telah mengalami penurunan dalam kualitas dan daya dukungnya. Hal ini disebabkan pembuangan limbah yang tidak terkontrol,
pembangunan rumah liar, pembakaran hutan, perambahan hutan di sekitar dan di dalam kawasan tangkapan air. Selain kawasan hutan lindung areal ruang terbuka
hijau banyak yang dialihfungsikan untuk penggunaan lain. Luas areal ruang
83 terbuka hijau kota secara keseluruhan di Kota Batam mencapai 11.584,85 ha atau
11,16 dari daratan Kota Batam. Perubahan alih fungsi lahan tersebut dapat meningkatkan laju erosi dan hilangnya unsur hara tanah Bapedalda kota Batam,
2007. Adanya pelanggaran terhadap peruntukan lahan berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan di Pulau Batam Tabel 15. menunjukkan beberapa
indikator lingkungan Kota Batam sebagai wilayah yang belum berkelanjutan yang disarikan dari uraian sebelumnya.
Tabel 15. Indikator lingkungan di Kota Batam
No Indikator
Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Keterangan 1
Sumberdaya Air • Kuantitas pasokan air di Batam berubah akibat penurunan luas
kawasan lindung yang dialihfungsikan untuk perumahan dan komersial;
• Kualitas air menurun akibat pembuangan limbah industri dan perumahan
2 Sampah rumah
tangga • Sampah rumah tangga belum tertangani dengan baik, karena
teknologi dan fasilitas pengolahan sampah belum memadai; 3
Limbah B3 • Jumlah limbah B3 lebih besar dari kapasitas industri pengolah
limbah B3 yang ada di Batam, sehingga diindikasikan masih banyak limbah B3 yang tidak diolah dan dibuang ke lingkungan
tanpa pengolahan lebih dulu; 4
Air laut • Pembuangan limbah domestik, industri, reklamasi lahan dibuang
ke laut dan menimbulkan pencemaran air laut; 5
Alih fungsi kawasan hutan lindung
• Perubahan ekosistem hutan lindung yang menurunkan fungsi resapan air hutan lindung dan meningkatkan keterbukaan lahan