Peranan Para Pihak dalam Pengendalian Lingkungan di KPB Batam

119 kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, dan menyampaikan informasi lingkungan kepada Bapedalda. Bentuk tanggung-jawab masyarakat, termasuk akademisi, berkaitan dengan pengendalian lingkungan di KPB Batam adalah memberikan masukan tentang kebijakan atau peraturan pengendalian lingkungan di KPB Batam, mematuhi dan melaksanakan perda terkait pengendalian lingkungan, serta turut mengawasi pelaksanaan perda pengendalian lingkungan di KPB Batam. Adapun legislatif DPRD memiliki tanggung-jawab dalam pengawasan pelaksanaan perda terkait pengendalian lingkungan dan sosialisasi program pelestarian lingkungan di kawasan tersebut. Pendapat tentang hak dan kewajiban dalam pengendalian lingkungan di KPB Batam dari masing-masing pemangku kepentingan disajikan pada Tabel 31. Pemerintah secara umum memiliki hak berkaitan dengan regulasi pengendalian lingkungan dan perlindungan kawasan di wilayah KPB Batam dari upaya-upaya yang mengarah pada degradasi sumberdaya alam dan lingkungan, termasuk melakukan proses pengawasan dan kepabeanan terhadap importasi barang-barang yang dianggap berbahaya bagi kelestarian lingkungan hidup di kawasan tersebut. Pemerintah Daerah Kota Batam berhak melakukan pengawasan untuk mengendalikan lingkungan terhadap ijin usaha yang telah dikeluarkannya secara sistematis, terprogram, dan terus-menerus. Kegiatan pemulihan dan rehabilitasi ekosistem yang terdegradasi menjadi program yang harus dilakukan. Pendapat hak dunia usaha dan masyarakat relatif sama, yaitu memperoleh lingkungan hidup di KPB Batam yang sehat, hijau, aman, nyaman, dan bebas pencemaran. Untuk itu dunia usaha mulai menyadari akan pentingnya pembangunan investasi berwawasan lingkungan dan pengelolaan limbah padat, cair, dan B3 yang aman bagi lingkungan. Masyarakat merasa bahwa kewajiban untuk menaati dan melaksanakan peraturan terkait pengendalian lingkungan perlu ditingkatkan, termasuk peransertanya dalam iuran kebersihan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Batam. Pendapat kalangan legislatif tentang haknya dalam perlindungan lingkungan di KPB Batam adalah mengawasi dan mengusulkan kawasan bebas polusi. Selain 120 itu juga berkewajiban untuk peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan di KPB Batam yang makin kompleks penanganannya. Tabel 31. Pendapat, hak dan kewajiban pengendalian lingkungan di KPB Batam No Pemangku Kepentingan Hak dan Kewajiban Pengendalian Lingkungan Hak Kewajiban 1 Pemerintah • Regulasi pengendalian lingkungan di Batam • Penindakan pelanggaran prosedur kepabeanan tentang importasi barang atau limbah B3 • Regulasi perlindungan kawasan • Wajib memproses sesuai kepabeanan terhadap importasi barang-barang yang dianggap berbahaya bagi lingkungan 2 Pemerintah Daerah • Pengawasan pengendalian lingkungan • Ijin HO, UKLUPL • Pengawasan pengelolaan lingkungan di Batam secara terprogram, sistematis, dan terus menerus. • Rehabilitasi ekosistem, misalnya di lahan tidurkritis. 3 Dunia Usaha • Hak mendapatkan lingkungan usaha yang nyaman, aman, dan bebas pencemaran • Pembangunan investasi berwawasan lingkungan • Pengelolaan limbah padat, cair, dan limbah B3 4 Masyarakat • Lingkungan yang sehat dan bebas polusi • Informasi pengendalian lingkungan • Menaati dan melaksanakan peraturan terkait pengendalian lingkungan • Partisipasi dalam iuran kebersihan 5 Legislatif • Mengawasi dan mengusulkan kawasan bebas polusi • Peduli dan peka terhadap permasalahan lingkungan dan pengendaliannya Sumber : Pengolahan Data Primer Upaya pengendalian lingkungan di KPB Batam menurut pendapat responden akan memberikan manfaat langsung dan tidak langsung Tabel 32. Pemerintah merasakan bahwa manfaat dari pengendalian lingkungan adalah diperolehnya lingkungan yang bersih, sehat, dan indah; air baku tersedia dengan baik; serta berkurangnya tingkat pencemaran di wilayah tersebut. Semakin baiknya kualitas lingkungan akan menunjang produktifitas dan kualitas kerja instansi pemerintah. Kualitas lingkungan yang makin baik meningkatkan minat investasi ke KPB Batam karena tidak ada gejolak isu lingkungan. Pengendalian lingkungan di KPB Batam memberikan manfaat bagi pemerintah daerah dalam menjaga kualitas lingkungan yang lebih baik, sehingga tingkat kesehatan masyarakat pun meningkat. Pemerintah Kota Batam akan merasakan manfaatnya secara tidak langsung dari keberhasilan pengendalian 121 lingkungan berupa berkembangnya industri berwawasan lingkungan dan image bagi Kota Batam sebagai kota berwawasan lingkungan. Pengendalian lingkungan di KPB Batam bagi dunia usaha memberikan manfaat dalam menumbuhkembangkan gairah investasi yang berwawasan lingkungan, karena lingkungan hidup yang terpelihara baik menjadi jaminan bagi keberlanjutan usaha dalam jangka waktu panjang. Kegairahan investasi berbasis lingkungan tentunya akan meningkatkan peluang kerja dan pendapatan bagi masyarakat di KPB Batam. Selain itu bagi masyarakat, lingkungan yang terpelihara baik meningkatkan keasrian wilayahnya yang dapat dijadikan sebagai obyek wisata. Pendapat legislatif tentang manfaat dari kegiatan pengendalian lingkungan relatif sama dengan dunia usaha dan masyarakat, yaitu menyangkut daya tarik investasi, perekonomian wilayah, terhindar dari rawan bencana, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Interaksi antar pemangku kepentingan disajikan pada Tabel 33. Rata-rata interaksi antar pemangku kepentingan berdasarkan hasil analisis terhadap data kuesioner yang dilakukan menunjukkan tingkat interaksi sedang nilai 2. Nilai interaksi sedang ini menunjukkan bahwa pemahaman dan interaksi antar pemangku kepentingan terhadap pentingnya pengendalian lingkungan relatif baik, sehingga perumusan dan pelaksanaan kebijakan pengendalian lingkungan dapat terprogram dengan baik. Kelembagaan pengendalian lingkungan yang ada selama ini dirasakan cukup baik, tetapi koordinasi pengendalian lingkungan belum berjalan optimal. Hal ini disebabkan belum terbangunnya sikap dan komitmen dari setiap stakeholders bahwa kelestarian lingkungan di Batam sebagai tanggung-jawab bersama. 122 Tabel 32. Bentuk manfaat pengendalian lingkungan di KPB Batam No Pemangku Kepentingan Bentuk Manfaat Manfaat Langsung Manfaat Tidak Langsung 1 Pemerintah • Didapatnya lingkungan yang bersih, sehat dan indah • Tersedianya air baku yang bersih dan sehat sesuai standar yang di persyaratkan • Lingkungan nyaman baik ditinjau dari sisi kualitas air dan udara • Tidak terjadi banjir • Kualitas kehidupan di lingkungan KPB Batam akan lebih bagus dalam arti terhindar dari polusi-polusi yang ada • Dengan lingkungan sehat tentu akan menunjang produktifitas dan kualitas kerja instansi • Masyarakat dapat meningkatkan pendapatan akibat tingginya minat investor dalam berinvestasi karena tidak ada gejolak isu lingkungan 2 Pemerintah Daerah • Terjaganya kualitas lingkungan hidup yang baik • Terjaganya kesehatan masyarakat dari penyakit degradasi lingkungan • Terkelolanya limbah domestik dan limbah B3 • Berkembangnya industri berwawasan lingkungan • Image Batam sebagai kotayang berwawasan lingkungan 3 Dunia Usaha • Bebas pencemaran dan polusi • Bebas banjir • Kesehatan dan Kenyamanan terjamin • Terciptanya ecogreen sehingga memberikan dampak lingkungan yang baik bagi masyarakat dan perusahaan,maka image perusahaan yang mengelola limbah B3 menjadi baik di mata masyarakat • Bergairahnya dunia investasi • Menciptakan lapangan pekerjaan • Kenyamanan dan keamanan dalam bermasyarakat • Daya dukung lingkungan terjamin 4 Masyarakat • Peningkatan Kesehatan • Keindahan Kota • Kebersihan • Pelestarian lingkungan hidup • Peningkatan ekonomi • Peningkatan wisatawan lokal dan mancanegara • Tidak hengkangnya penanam modal • Tumbuh dan berkembangnya budaya lokal dan nasional 5 Legislatif • Terjaganya kelestarian ekosistem • Meningkatnya daya tarik investasi daerah • Tumbuhnya perekonomian daerah • Terhindar dari rawan bencana alam • Timbulnya kepercayaan investor untuk berinvestasi • Tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat 123 Tabel 33. Tingkat interaksi antar pemangku kepentingan Pemerintah Pemerintah Kota Dunia Usaha Masyarakat Legislatif Pemerintah 2 2 2 2 Pemerintah Kota 2 2 2 Dunia Usaha 2 2 Masyarakat 2 Legislatif Keterangan: 3 = Baik; 2 = Cukup Baik; 1 = TidakKurang Baik Oleh karena itu, beberapa upaya untuk memperkuat kelembagaan dalam pengendalian lingkungan di Batam adalah: a. Membangun komitmen bersama diantara stakeholders, baik pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha di Batam untuk mengendalikan lingkungan hidup di Batam; b. Melibatkan stakeholders di Batam dalam : - Perencanaan program pengendalian lingkungan di Batam secara partisipatif; - Pelaksanaan program pengendalian lingkungan di Batam; - Pengawasan kegiatan yang berdampak negatif terhadap lingkungan; - Koordinasi pengendalian lingkungan di Batam

4.4. Arahan Kebijakan Pengendalian Lingkungan di KPB Batam

Penilaian keberlanjutan berdasarkan hasil analisis MDS dengan menggunakan Rap-KAPERBA menunjukkan bahwa KPB Batam termasuk kategori buruk, sehingga upaya pengendalian lingkungan di KPB Batam perlu dilakukan. Upaya pengendalian lingkungan dilakukan dengan merumuskan alternatif kebijakan pengendalian lingkungan di KPB Batam. Rumusan alternatif kebijakan pengendalian lingkungan di KPB Batam disusun dengan memperhatikan Faktor yang mempengaruhi pengendalian lingkungan di KPB Batam, Aktor yang berperan dalam mengendalikan permasalahan lingkungan di KPB Batam, Tujuan pengendalian lingkungan di KPB Batam, serta Alternatif 124 kebijakan untuk mengendalikan permasalahan kebijakan lingkungan di KPB Batam. Pengendalian Lingkungan di KPB Batam Daya Tarik Investasi 0,483 Perlindungan Ekosistem 0,276 Pertumbuhan Ekonomi Wilayah 0,141 Konflik Masyarakat dan KPB 0,101 Pemerintah 0,376 Legislatif 0,085 Pemerintah Daerah 0,276 Pelaku Usaha 0,161 Masyarakat 0,105 Perlindungan Ekosistem KPB Batam 0,536 Peningkatan Daya Tarik Investasi KPB Batam 0,301 Pertumbuhan Ekonomi Wilayah secara Berkelanjutan 0,163 FOKUS FAKTOR AKTOR TUJUAN Gambar 18. Hirarki kebijakan pengendalian lingkungan KPB Batam Urutan prioritas faktor yang mempengaruhi pengendalian lingkungan di KPB Batam adalah: daya tarik investasi 0,483, perlindungan ekosistem 0,276, pertumbuhan ekonomi wilayah 0,141, serta konflik antara masyarakat dan KPB 0,101. Urutan prioritas tersebut menunjukkan bahwa dalam mengendalikan permasalahan lingkungan, faktor daya tarik investasi memiliki peranan penting dalam menerapkan strategi skenario 3 Gambar 19. Gambar 19. Urutan prioritas faktor yang mempengaruhi pengendalian lingkungan di KPB Batam 125 Faktor daya tarik investasi di KPB Batam berkaitan erat dengan banyaknya kegiatan ekonomi internasional yang telah lama berjalan di kawasan tersebut. Dalam hal ini pertimbangan-pertimbangan lingkungan hidup telah menjadi salah satu kepedulian utama dalam praktek perdagangan internasional. Salah satu konvensi internasional yaitu The Basel Convention on the Control of Transboundary Movements of Hazardous Wastes and their Disposal Konvensi Basel membatasi perdagangan internasional limbah bahan berbahaya Beracun B3 yang dianggap membahayakan lingkungan hidup. Oleh karena itu, pertimbangan pengendalian lingkungan di KPB Batam akan lebih efektif apabila didorong oleh pertimbangan daya tarik investasi. Pengendalian lingkungan yang baik di KPB Batam menjadi daya tarik tersendiri bagi investor untuk menanamkan investasinya seiring dengan makin menguatnya pertimbangan lingkungan dalam sistem perdagangan internasional. Peningkatan status keberlanjutan KPB Batam terkait dengan upaya-upaya perlindungan ekosistem kawasan tersebut. Peningkatan kebutuhan lahan di KPB Batam telah mengubah sebagian ekosistem hutan lindung menjadi areal perumahan, perkantoran, dan kawasan industri akibat meningkatnya kebutuhan lahan. Perubahan tutupan lahan hutan ini meningkatkan laju erosi dan aliran permukaan, sehingga tata hidrologis kawasan terganggu. Selain itu, banyaknya industri dan perumahan telah meningkatkan volume limbah yang menyebabkan terjadinya pencemaran air, udara, laut akibat limbah domestik dan industri. Limbah industri sebagian menghasilkan limbah B3 bahan berbahaya dan beracun yang dapat mengancam kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, ekosistem yang terlindungi dengan baik selain memberikan manfaat jasa lingkungan yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya, juga meningkatkan fungsi pengendalian lingkungan di kawasan tersebut. Pertumbuhan ekonomi wilayah akan berjalan secara berkelanjutan apabila mampu berjalan sinergis dengan pengendalian lingkungan. Hal ini dikarenakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan terganggu atau berhenti apabila daya dukung dan daya tampung lingkungan terdegradasi. Dengan ditetapkannya Batam sebagai KPB, Octaveria 2003 memprediksi pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut akan mencapai 8 dengan kontribusi pajak terhadap pemerintah pusat mencapai 1