9
1.6. Kebaruan Novelty
Kebaruan novelty penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Melakukan penilaian keberlanjutan KPB Batam dengan analisis MDS
Rap-KAPERBA Multi Dimensional Scaling Rapid Apraisal Kawasan Perdagangan Bebas. Analisis tersebut merupakan pengembangan dari
metode Rapfish yang didesain untuk menilai status keberlanjutan perikanan tangkap;
b. Mengembangkan metode analisis stakeholders 4 Rs sebagai instrumen analisis tentang peranan para pihak yang terkait dengan kinerja KPB
Batam yang menyangkut analisis tentang rights, responsibilities, return dan relationship diantara para pihak. Analisis stakeholders 4Rs
sebelumnya dikembangkan dan digunakan untuk menganalisis peranan stakeholders di dalam pengembangan masyarakat di sekitar areal hutan.
10
11
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perdagangan Bebas dan Lingkungan
Perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antar negara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas
dasar suka rela dan saling menguntungkan dengan harapan akan terbangunnya kemakmuran dan perbaikan distribusi pendapatan melalui sistem perdagangan
bebas Modjo, 2003; Muhsin, 2007. Perdagangan internasional tersebut dipengaruhi oleh : a kemampuan suatu negara dalam memproduksi barang atau
jasa yang terbatas; b adanya manfaat yang diperoleh dari adanya perbedaan harga; c adanya perbedaan produksi yang dimiliki masing-masing negara; d
perbedaan sosial budaya; e perbedaan selera masyarakat; serta f adanya sarana komunikasi dan transportasi Muhsin, 2007.
Konsep perdagangan bebas pertama kali dirumuskan oleh Adam Smith yang kemudian dikembangkan oleh David Ricardo tahun 1887. Masa itu adalah
zaman negara-negara Eropa melakukan penjajahan dan ahli-ahli ekonomi di negara tersebut sedang berdebat sengit antara pro dan kontra tentang peran
pemerintah dalam perdagangan. Ricardo adalah salah seorang ekonom yang tidak menyetujui kebijakan pemerintah dalam pembatasan perdagangan. Menurut
Ricardo alasan utama yang mendorong perdagangan internasional adalah perbedaan keunggulan komparatif relatif antar negara dalam menghasilkan suatu
komoditas. Suatu negara akan mengekspor komoditas yang dihasilkan lebih murah dan mengimpor komoditas yang dihasilkan lebih mahal dalam penggunaan
Teori perdagangan dunia menyatakan bahwa setiap negara memiliki keunggulan komparatif absolut dan
relatif dalam menghasilkan suatu komoditas dibandingkan negara lainnya. Suatu negara akan mengekspor komoditas yang memiliki keunggulan komparatif lebih
tinggi dan mengimpor komoditas yang keunggulan komparatifnya lebih rendah Yusdja, 2004. Lebih lanjut Yusdja 2004 menyebutkan bahwa adanya
perdagangan antar negara akan membawa dunia pada penggunaan sumberdaya langka secara lebih efisien dan setiap negara dapat melakukan perdagangan bebas
yang menguntungkan dengan melakukan spesialisasi produksi sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya.