Kegunaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan Penelitian
kelompok kecilnya masing-masing, banyak siswa yang kurang aktif bertanya dan mengungkapkan pendapat dalam diskusi kelompok, dan ada siswa yang
sering marah apabila pendapatnya tidak diterima dalam kelompoknya. Guru Bimbingan konseling yang berperan sebagai konselor sekolah memiliki
kewajiban untuk membantu siswa dalam menangani setiap permasalahan yang dialami oleh siswa, begitu juga dengan permasalahan interaksi sosial.
Masalah-masalah yang dapat diselesaikan dalam bimbingan konseling meliputi empat bidang, yaitu bidang pribadi, sosial, belajar dan karir. Interaksi
sosial siswa yang rendah merupakan salah satu masalah yang dialami siswa di bidang sosial. Salah satu layanan bimbingan dan konseling adalah layanan
konseling kelompok. Kegiatan peyelenggaraan konseling kelompok yang membahas aspek-aspek
perkembangan sosial peserta didik menurut Giyono 2015:68, berkenaan dengan:
a. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif, dan produktif
b. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dirumah, sekolah, masyarakat dengan menjunjung tinggi tata krama, norma, dan
nilai-nilai agama, istiadat dan kebiasaan yang berlaku. c. Hubungan dengan teman sebaya
d. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah e. Pengenalan dan pengalaman pola hidup yang sederhana yang sehat dan
bergotong royong
Giyono 2015:68 memjelaskan bahwa layanan konseling kelompok dalam bidang sosial dapat membantu siswa mengatasi permasalahan interaksi sosial
dalam kelas karena didalam layanan konseling kelompok, masing-masing anggota kelompok akan mengungkapkan pendapat, bertukar pikiran dan
berkontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pemecahan masalah yang ada, dalam menyampaikan pendapat dan bertukar pikiran inilah
terjadi interaksi sosial antara anggota kelompok dengan anggota kelompok, anggota kelompok dengan pemimpin kelompok maupun pemimpin kelompok
dengan anggota kelompok sehingga interaksi sosial diharapkan dapat ditingkatkan menggunakan layanan konseling kelompok.
Pola pikir demikian dapat dituliskan dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Gambar 1.1. Skema Kerangka Berfikir Pada gambar 1.1 menggambarkan bahwa interaksi sosial yang rendah
misalnya siswa yang kurang terlibat dalam kelompok dan kurang berani mengemukakan pendapatnya setelah diberikan layanan konseling kelompok
siswa tersebut mampu melibatkan diri dalam kegiatan di kelas dengan lebih aktif. Sehingga layanan konseling kelompok dapat dipergunakan untuk
meningkatkan keterampilan interaksi sosial dalam kelas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandar Lampung tahun ajaran 20152016.
Keterampilan interaksi sosial
meningkat Keterampilan
interaksi sosial rendah
Konseling Kelompok