error ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas varian dari residual tidak homogen.
Selain itu, heteroskedastisitas juga dapat dilihat melalui grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak
membentuk pola tertentu yang teratur, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.7.3 Metode Analisis Regresi Berganda
Regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen terikat, bila dua atau lebih variabel independen
bebas sebagai faktor prediktor dinaikkanditurunkan nilainya Sugiyono, 2006: 210. Berikut adalah rumus yang digunakan dalam penelitian ini:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
Dimana: a
= Konstanta
b
1,
b
2
dan b
3
= Koefisien Regresi
Y =
Kinerja Karyawan X
1
= Disiplin Kerja
X
2
= Lingkungan Kerja
X
3
= Kualitas Kehidupan Kerja
3.7.3.1 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk membuktikan atau memperjelas dari tujuan semula yaitu apakah ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel
terikat.
Uji t Parsial
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas independen terhadap variabel terikat dependen secara parsial. Pengambilan
keputusan berdasarkan perbandingan nilai t hitung dan nilai kritis sesuai dengan tingkat signifikan yang digunakan yaitu 0,05. Pengambilan keputusan didasarkan
nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
a Jika probabilitas 0,05 maka variabel independen secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
b Jika probabilitas 0,05 maka variabel independen secara individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
c Nilai probabilitas dari uji t dapat dilihat dari hasil pengolahan dari program
SPPS pada tabel COEFFICIENT kolom sig atau significance. H1 : Diterima apa
bila nilai sig. ≤ Level signifikan 5 artinya terdapat pengaruh langsung Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
H2 : Diterima apabila nilai sig. ≤ Level signifikan 5 artinya terdapat
pengaruh langsung Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. H3 : Diterima apabila
nilai sig. ≤ Level signifikan 5 artinya terdapat pengaruh langsung Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan.
3.7.3.2 Koefisien Determinasi Parsial r
2
Dalam uji regresi linier berganda dianalisis pula besarnya koefisien regresi R
2
keseluruhan. R
2
digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari
analisis berganda. Jika R
2
mendekati satu 1 maka dikatakan semakin kuat variasi variabel bebas dalam menerangkan terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R
2
mendekati 0 nol maka semakin lemah variasi variabel bebas menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi R
2
ini menunjukkan seberapa besar variabel terikat bisa dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya.
Ghozali 2011: 97 berpendapat bahwa nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir seluruh informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel terikat. Angka dari R square didapat dari pengolahan data melalui program SPSS yang bias dilihat pada tabel model SUMMARY kolom
R square. Koefisien determinasi parsial dalam penelitian ini digunakan untuk melihat pengaruh parsial masing-masing variabel bebas yaitu disiplin kerja,
lingkungan kerja, dan kualitas kehidupan kerja terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan.
58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
4.1.1 Karakteristik Responden Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan keadaan atau
kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk memahami hasil penelitian. Responden dalam penelitian ini yaitu sejumlah 100
karyawan dari total 563 karyawan. Berikut ini adalah Tabel 4.1 mengenai deskripsi responden dirinci menurut rentang usia dan jenis kelamin, Tabel 4.2
deskripsi responden dirinci menurut masa kerja dan jenis kelamin, dan Tabel 4.3 mengenai deskripsi responden deskripsi responden dirinci menurut pendidikan
terakhir dan jenis kelamin.
Tabel 4.1 Responden Dirinci Menurut Rentang Usia dan Jenis Kelamin
Rentang Usia Pria
Wanita
21-25th 2
6 26-30th
3 1
31-40th 11
13 41-55th
44 20
Jumlah
60 40
Sumber: Data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
dengan usia 41-55 tahun sejumlah 64 karyawan dengan rincian karyawan pria 44 orang dan wanita 20 orang. Sedangkan usia 26-30 tahun hanya sebanyak 4
karyawan dengan rincian karyawan pria 3 orang dan wanita 1 orang. Usia