c. Nilai koefisien regresi untuk variabel lingkungan kerja pada persamaan regresi menunjukkan nilai positif sebesar 0,268 X
2
, dapat diartikan bahwa jika lingkungan kerja meningkat dan variabel bebas lainnya tetap, maka kinerja
karyawan akan meningkat sebesar 0,268 X
2
. d. Nilai koefisien regresi untuk variabel kualitas kehidupan kerja pada persamaan
regresi menunjukkan nilai positif sebesar 0,258 X
3
, dapat diartikan bahwa jika kualitas kehidupan kerja meningkat dan variabel bebas lainnya tetap, maka
kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,258 X
3
.
4.1.5 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk membuktikan atau memperjelas dari tujuan semula yaitu apakah ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel
terikat.
Uji Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas independen terhadap variabel terikat dependen secara parsial. Pengambilan
keputusan berdasarkan perbandingan nilai t hitung dan nilai kritis sesuai dengan tingkat signifikan yang digunakan yaitu 0,05. Pengambilan keputusan didasarkan
nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS.
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
15.995 2.39
6.693 .000
Disiplin Kerja .385
.119 .285
3.237 .002
Lingkungan Kerja .268
.083 .335
3.247 .002
Kualitas Kehidupan Kerja
.258 .090
.264 2.868
.005
Sumber: Data primer yang diolah, 2013 1. Uji Hipotesis 1
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilal t hitung untuk variabel Disiplin Kerja sebesar 3,237 dengan taraf signifikansi
0,002 0,05 maka Ho ditolak dan H1 yang menyatakan terdapat pengaruh langsung Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan diterima.
2. Uji Hipotesis 2 Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai t
hitung untuk variabel Lingkungan Kerja adalah 3,247 dengan hasil
signifikansinya 0,002 0,05 maka Ho ditolak dan H2 yang menyatakan
terdapat pengaruh langsung Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
diterima.
3. Uji Hipotesis 3 Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai t
hitung untuk variabel Kualitas Kehidupan Kerja adalah 2,868 dengan hasil
signifikansinya 0,005 0,05 maka Ho ditolak dan H3 yang menyatakan
terdapat pengaruh langsung Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan diterima.
Tabel 4.13 Hasil Koefisien Determinasi Parsial
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Correlations
B Std. Error
Beta Zero-
order Partial
Part 1
Constant 15.995
2.390 6.693
.000 Disiplin Kerja
.385 .119
.285 3.237
.002 .529
.319 .253
Lingkungan Kerja .268
.083 .335
3.247 .002
.412 .202
.136 Kualitas
Kehidupan Kerja .258
.090 .264
2.868 .005
.402 .192
.126
umSumber: Data primer yang diolah, 2013 Dari hasil koefisien determinasi parsial memperlihatkan, kontribusi
variabel disiplin kerja dalam mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 0,319, variabel lingkungan kerja dalam mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 0,202,
dan variabel kualitas kehidupan kerja dalam mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 0,192. Dari ketiga variabel bebas tersebut yang paling besar pengaruhnya
terhadap kinerja karyawan adalah variabel disiplin kerja. Kontribusi pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dihitung dengan
rumus r
2
x 100. Besarnya kontribusi pengaruh tersebut adalah sebagai berikut: a. Disiplin Kerja
0,319
2
x 100 =10,17 b. Lingkungan Kerja
0,202
2
x 100 = 4,08 c. Kualitas Kehidupan Kerja
0,192
2
x 100 = 3,68
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Positif Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Disiplin kerja pada dasarnya memiliki peranan tinggi dalam meningkatkan kinerja karyawan. Disiplin kerja yang tinggi harus selalu dijaga, bahkan harus
ditingkatkan guna lebih baik. Karyawan yang memiliki disiplin kerja yang baik