Tabel 4.13 Hasil Koefisien Determinasi Parsial
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Correlations
B Std. Error
Beta Zero-
order Partial
Part 1
Constant 15.995
2.390 6.693
.000 Disiplin Kerja
.385 .119
.285 3.237
.002 .529
.319 .253
Lingkungan Kerja .268
.083 .335
3.247 .002
.412 .202
.136 Kualitas
Kehidupan Kerja .258
.090 .264
2.868 .005
.402 .192
.126
umSumber: Data primer yang diolah, 2013 Dari hasil koefisien determinasi parsial memperlihatkan, kontribusi
variabel disiplin kerja dalam mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 0,319, variabel lingkungan kerja dalam mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 0,202,
dan variabel kualitas kehidupan kerja dalam mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 0,192. Dari ketiga variabel bebas tersebut yang paling besar pengaruhnya
terhadap kinerja karyawan adalah variabel disiplin kerja. Kontribusi pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dihitung dengan
rumus r
2
x 100. Besarnya kontribusi pengaruh tersebut adalah sebagai berikut: a. Disiplin Kerja
0,319
2
x 100 =10,17 b. Lingkungan Kerja
0,202
2
x 100 = 4,08 c. Kualitas Kehidupan Kerja
0,192
2
x 100 = 3,68
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Positif Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Disiplin kerja pada dasarnya memiliki peranan tinggi dalam meningkatkan kinerja karyawan. Disiplin kerja yang tinggi harus selalu dijaga, bahkan harus
ditingkatkan guna lebih baik. Karyawan yang memiliki disiplin kerja yang baik
diharapkan akan mampu berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal bagi
perusahaan. Karyawan yang disiplin cenderung tepat waktu dalam melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan dan memiliki tanggung jawab yang tinggi.
Hal ini berkaitan dengan teori disiplin kerja menurut Soejono 1986: 65 yang menyatakan bahwa Disiplin yang baik yakni mencerminkan besarnya rasa
tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal tersebut dapat mendorong timbulnya peningkatan kinerja serta tercapainya tujuan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Dengan kata lain, disiplin kerja merupakan modal utama yang amat menentukan terhadap tingkat kinerja
karyawan. Indikator disiplin kerja dalam penelitian ini adalah ketaatan pada peraturan
dan kesadaran pribadi. Ketaatan pada peraturan meliputi ketepatan waktu, serta pelaksanaan prosedur yang telah ditentukan. Ketepatan waktu adalah bentuk
disiplin kerja karyawan dengan datang tepat waktu, tertib, dan teratur. Pelaksanaan prosedur yang telah ditetapkan menunjukkan bahwa karyawan
memiliki disiplin kerja yang baik. Kesadaran pribadi meliputi tingkat kerapian berpakaian di tempat kerja, memiliki tanggung jawab tinggi, serta tingkat kualitas
yang dihasilkan. Berpakaian rapi di tempat kerja merupakan salah satu indikasi adanya disiplin kerja. Pekerjaan yang dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung
jawab, maka kualitas yang dihasilkan pun akan memuaskan karena sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya disiplin kerja yang baik maka akan menghasilkan kinerja karyawan yang baik, sebaliknya
apabila disiplin kerja kurang baik akan menghasilkan kinerja karyawan yang kurang baik pula. Penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan
oleh Zesbendri dan Ariyanti 2005 yang menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
4.2.2 Pengaruh Positif Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan