serta pemeriksaan atas keabsahan data yang terkumpul. Setelah itu, peneliti melakukan penghalusan data yang diberikan informan untuk selanjutnya dibuat
laporan.
3.3 Setting Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tentang manajemen bimbingan dan konseling tanpa alokasi jam pembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang maka
setting penelitian ini adalah di SMA Negeri 3 Semarang yang beralamatkan di Jl. Pemuda No. 149, Semarang. Pemilihan SMA Negeri 3 Semarang sebagai setting
penelitian karena SMA Negeri 3 Semarang memenuhi kriteria dalam penelitian ini yaitu 1 tidak memiliki alokasi jam BK di dalam jam pembelajaran, 2 salah satu
sekolah RSBI di Semarang, dan 3 manajemen BK di SMA Negeri 3 Semarang dirasa peneliti cukup baik. Selain itu, lokasi SMA Negeri 3 Semarang yang
strategis mempermudah peneliti untuk mencari data penelitian.
3.4 Subjek dan Objek Penelitian
3.4.1 Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah semua personel yang terlibat dalam manajemen bimbingan dan konseling tanpa alokasi jam pembelajaran meliputi 1
kepala sekolah, 2 wakil kepala sekolah, 3 konselor sekolah, 4 staf tata usaha, 5 wali kelas, 6 guru mata pelajaran, dan 7 siswa.
Subjek penelitian yang pertama adalah kepala sekolah karena kepala sekolah merupakan orang inti dibalik semua manajemen yang ada di suatu sekolah
termasuk manajemen bimbingan dan konseling. Wakil kepala sekolah dipilih
menjadi subjek penelitian karena menjadi orang kedua yang berkuasa setelah kepala sekolah dan bimbingan dan konseling merupakan organisasi yang dibawahi
oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Subjek penelitian selanjutnya adalah konselor sekolah sebagai pelaku dari
semua kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Staf TU, wali kelas dan guru mata pelajaran adalah pihak-pihak yang sering berkoordinasi dengan konselor
sekolah. Subjek penelitian terakhir adalah siswa yang terdiri dari siswa kelas X, XI, dan XII karena siswa merupakan pihak yang diberikan layanan bimbingan dan
konseling oleh konselor sekolah.
3.4.2 Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan manajemen bimbingan dan konseling tanpa alokasi jam pembelajaran. Penelitian
ini mengacu pada pengimplementasian aspek-aspek manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian atau pengawasan
di SMA Negeri 3 Semarang. Secara operasional, pengimplementasian manajemen bimbingan dan konseling tanpa alokasi jam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan planning yaitu implementasi fungsi manajemen bimbingan dan
konseling tanpa alokasi jam pembelajaran dalam merencanakan program bimbingan dan konseling dengan tidak adanya alokasi di dalam jam
pembelajaran dan menyesuaikan dengan tujuan sekolah. Perencanaan ini meliputi 1 analisis kebutuhan permasalahan siswa, 2 analisis situasi dan
kondisi sekolah, 3 penentuan tujuan, 4 penentuan jenis, teknik, dan strategi
kegiatan, 5 penentuan waktu dan tempat, dan 6 penentuan fasilitas dan anggaran.
b. Pengorganisasian organizing adalah implementasi fungsi manajemen
bimbingan dan konseling tanpa alokasi jam pembelajaran dalam mengorganisasikan semua personel sekolah agar terlaksananya kegiatan
bimbingan dan konseling. Pengorganisasian ini meliputi 1 sosialisasi cara kerja yang dilakukan petugas bimbingan dan konseling, 2 pembagian antar
petugas bimbingan dan konseling, 3 pelibatan dan koordinasi dengan stakeholder dalam kegiatan bimbingan dan konseling, dan 4 menciptakan
kerjasama dengan stakeholder. c.
Pelaksanaan actuating adalah implementasi fungsi manajemen bimbingan dan konseling tanpa alokasi jam pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan
bimbingan dan konseling sesuai dengan rencana dan dapat mencapai tujuan bimbingan dan konseling yang telah ditentukan. Pelaksanaan meliputi
pelaksanaan sembilan layanan bimbingan dan konseling dan pelaksanaan enam kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
d. Evaluasi controlling adalah implementasi fungsi manajemen bimbingan dan
konseling tanpa alokasi jam pembelajaran dalam memantau hasil kerja dan kinerja petugas bimbingan dan konseling sesuai dengan tujuan bimbingan dan
konseling yang ditetapkan serta mencari solusi untuk perencanaan kedepannya.
3.5 Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan fokus penelitian yaitu manajemen bimbingan dan konseling tanpa alokasi jam
pembelajaran. Menurut Afifudin dan Saebani 2009: 119, data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh
dalam bentuk verbal atau kata-kata dan perilaku dari subjek informan, dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator konselor
sekolah, guru mata pelajaran yang dipilih, konselor sekolah, wali kelas, dan beberapa siswa. Sedangkan data sekunder adalah data yang didapat dari dokumen
dan foto kegiatan yang mencerminkan kegiatan manajemen bimbingan dan konseling tanpa alokasi jam pembelajaran. Data sekunder merupakan data
pelengkap dari data primer. Penetapan sumber data informan dalam penelitian ini menggunakan
teknik snowball sampling, dimana sumber data akan berkembang sesuai dengan kebutuhan peneliti di lapangan. Bogdan dan Biklen dalam Sugiyono 2011: 302
menyatakan bahwa snowball sampling technique adalah unit sampel yang dipilih semakin lama semakin terarah sejalan dengan terarahnya fokus penelitian.
Sugiyono 2011: 400 menyatakan, “sumber data tahap awal memasuki lapangan dipilih orang yang memiliki power dan otoritas pada objek yang diteliti,
sehingga mampu membukakan pintu kemana saja peneliti akan melakukan pengumpulan data.” Maka pada penelitian ini, peneliti menetapkan kepala sekolah
sebagai informan pertama yang kepala sekolah akan menujuk informan lain yang akan disesuaikan dengan perkembangan penelitian yang sedang berjalan.
3.6 Instrumen Penelitian