Pengembangan Skenario Pengendalian Pencemaran Perairan Pantai

44 Legendre 1983 dan Johnson dan Wichern 1988. Untuk mengetahui parameter-parameter penciri pada masing-masing tipologi aliran. Analisis ini menggunakan program Excelstat

3.5.5. Validasi dan Simulasi Model

Setelah melakukan pemodelan terhadap sistem menggunakan powersim, selanjutnya dilakukan validasi. Validasi merupakan usaha menyimpulkan apakah model sistem yang dibuat merupakan perwakilan yang sah dari realitas yang dikaji, yang dapat menghasilkan kesimpulan meyakinkan Eriyatno, 1999. Validasi dilakukan terhadap struktur model dan keluaran model. Validasi struktur melalui studi pustaka dan keluaran model dibandingkan dengan data statistik pada periode 5 tahun 1999-2004. Untuk memverifikasi keluaran model dengan data statistik dilakukan uji KF Kalman Filter untuk mengetahui besarnya penyimpangan model. Tingkat kecocokan hasil simulasi dengan nilai aktual adalah 47,5 – 52,3 menggunakan persamaan: Va Vs Vs KF + = Keterangan: KF = Saringan Kalman Va = Varian nilai aktual Vs = Varian nilai simulasi Selanjutnya untuk melihat perilaku model sistem yang dibangun dilakukan simulasi. Menurut Manetch dan Park 1977 simulasi adalah suatu aktivitas dimana pengkaji dapat menarik kesimpulan tentang perilaku sistem, melalui penelaahan perilaku model yang selaras, dimana hubungan sebab akibatnya sama dengan atau seperti yang ada pada sistem sebenarnya.

3.6. Pengembangan Skenario Pengendalian Pencemaran Perairan Pantai

Pengembangan skenario pengendalian pencemaran perairan pantai dilakukan dengan analisis prospektif menggunakan software MS-Excel . Metode ini terdiri dari enam langkah yaitu: 1. Menentukan tujuan studi 2. Identifikasi faktor-faktor 3. Analisis pengaruh antar faktor Untuk melihat pengaruh antar faktor dalam sistem pada tahap pertama digunakan matriks pada Tabel 3 Treyer, 2000. 45 Tabel 3. Pengaruh langsung antar faktor dalam sistem pengendalian pencemaran perairan pantai Kota Makassar Dari Terhadap A B C D E F G H A B C D E F G H Sumber : Hatrisari 2002 Keterangan : A – F = faktor penting dalam sistem Pedoman Penilaian : Skor : Keterangan: 0 Tidak ada pengaruh 1 Berpengaruh kecil 2. Berpengaruh sedang 3 Berpengaruh sangat kuat Pedoman pengisian: 1. Faktor yang tidak ada pengaruhnya terhadap faktor lain, jika ya beri nilai 0 2. Faktor yang pengaruhnya sangat kuat, jika ya diberi nilai 3 3. Faktor yang pengaruhnya kecil = 1 dan yang pengaruhnya sedang = 2 Untuk menentukan faktor kunci yang akan memperlihatkan tingkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor di dalam sistem diperlihatkan pada Gambar 9 berikut: 46 Varibel Penentu INPUT Varibel Penghubung STAKES Varibel Bebas UNUSED Varibel Output TERIKAT Ketergantungan Pengaruh Gambar 9. Tingkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor 1. Membuat keadaan state suatu faktor Dari faktor-faktor dominan yang telah ditentukan dibuat keadaan state dengan ketentuan sebagai berikut: a. Keadaan harus mempunyai peluang yang sangat besar untuk terjadi bukan hayalan dalam suatu waktu di masa datang b. Keadaan bukan merupakan tingkatan atau ukuran suatu faktor seperti besarsedangkecil atau baikburuk tetapi merupakan deskripsi tetang situasi dari sebuah faktor c. Setiap keadaan harus didefenisikan secara jelas d. Bila keadaan dalam suatu aktor lebih dari satu, maka keadaan tersebut harus dibuat secara kontras e. Selanjutnya mengidentifikasi keadaan yang peluangnya sangat kecil untuk terjadi atau berjalan bersamaan mutual incompotible. 2. Membangun skenario yang mungkin terjadi Tahap-tahap dalam membangun skenario yang mungkin terjadi sebagai berikut: a. Skenario yang memiliki peluang lebih besar untuk terjadi di masa datang disusun 47 b. Skenario merupakan kombinasi, oleh sebab itu sebuah skenario harus memuat seluruh faktor, tetapi untuk setiap faktor hanya memuat satu keadaan dan tidak memasukkan pasangan keadaan yang saling bertolak belakang mutual incompotible. c. Setiap skenario mulai dari nama paling optimis sampai nama paling pesimis diberi nama. d. Langkah selanjutnya adalah memilih skenario yang paling mungkin terjadi. 3. Implikasi skenario Merupakan tahap akhir dalam analisis prospektif, meliputi: a. Skenario yang terpilih pada tahap sebelumnya dibahas kontribusinya terhadap tujuan studi b. Skenario tersebut didiskusikan implikasinya c. Membuat rekomendasi dari implikasi yang telah disusun Rekomendasi dari implikasi hasil analisis prospektif ini disusun strategi

3.7. Definisi Operasional