Validasi Kinerja Model Pemodelan Sistem Pengendalian Pencemaran Perairan Pantai Kota 1. Identifikasi Sistem

80 - Submodel Pengolahan Limbah Cair Submodel pengolah limbah cair berupa instalasi pengolahan limbah cair kota yang mampu mengolah cair kota hingga memenuhi baku mutu. Beban pencemaran berasal dari berbagai kegiatan di darat seperti pemukiman, hotel dan industri pengolahan. Pada submodel pengolah limbah cair berinteraksi dengan submodel penduduk, submodel hotel dan sub model industri melalui prediksi limbah yang mencemari lingkungan perairan pantai kota.

4.5.2. Validasi Kinerja Model

Validasi merupakan tahap akhir dalam pengembangan pemodelan untuk memeriksa model dengan kesesuaian output model dengan sistem. Validasi terhadap perilaku dilakukan untuk menjawab apakah model konsisten terhadap realitas yang digambarkan dan konsisten dengan tujuan kegunaan dan hal yang dipermasalahkan. Pengujian validasi perilaku model difokuskan pada uji prediksi model di masa depan. Pengujian dilakukan untuk melihat kecenderungan peningkatan jumlah penduduk yang berpengaruh terhadap limbah domestik yang dihasilkan. Validasi kualitatif terhadap perilaku hasil simulasi terhadap submodel penduduk memperlihatkan kemiripan dengan kondisi sebenarnya Gambar 32. Berdasarkan hasil uji kalman filter Tabel 8, data hasil simulasi cukup akurat karena mempunyai tingkat kecocokan yang tinggi yaitu sebesar 0.497 81 Jml_Kmr Pert_Htl Pert_Pddk Part_Masy Lcp Fkj Sedia_Lhn Lhn_Terp Pemb_Lhn Tutup_I Fki Lch Flch Keb_Lhn Lhn_per_Ind Fkem Jml_Kj Peng_Pddk Rkm Jml_Htl Urb Jml_Pddk FPlimb Fkel Jml_Ind Jml_limb_direduk Jml_Limb Bangun_I FLcp Lci Perm_Lhn BL BM NP Fnp Kap_IPAL Limb_Ind LcI_IPAL Flci IPAL_Ind Fpi Gambar 31. Model sistem pengendalian pencemaran perairan pantai Kota Makassar Keterangan: Bangun I = Pembangunan industri BL = Beban limbah BM = Baku mutu FCOD = Fraksi limbah COD per kapita per tahun Fkel = Fraksi laju kelahiran penduduk per tahun Fkem = Fraksi laju kematian penduduk per tahun Fki = Fraksi pengurangan industri Fkj = Fraksi kunjungan hotel per tahun Flch = Fraksi limbah cair hotel Flci = Fraksi limbah cair industri FPlimb = Fraksi penduduk membuang limbah cair Fpi = Fraksi pertambahan industri per tahun 82 Fnp = Fraksi non point limbah cair IPAL ind = Kapasitas IPAL industri Jml Ind = Jumlah industri Jml Limb = Jumlah Iimbah cair keseluruhan Jml limb direduk = Jumlah limbah cair direduksi oleh IPAL Jml Kj = Jumlah kunjungan hotel per tahun Jml Kmr = Jumlah kamar per hotel Jml Pddk = Jumlah penduduk di daerah aliran beban limbah Kap IPAL = Kemampuan Instalasi pengolah limbah cair per tahun Koe Lhn = Koefisien pertambahan industri berdasarkan luas lahan Lch = Jumlah limbah cair yang berasal dari hotel Lci = Jumlah limbah cair yang berasal dari industri Lci IPAL = Jumlah cair industri yang diolah di IPAL Lcp = Jumlah limbah cair yang berasal dari penduduk Lhn = Kebutuhan lahan industri Lhn per ind = Kebutuhan lahan per industri Lhn Terp = Luas lahan industri yang terpakai Limb Ind = Limbah industri diolah atau tanpa pengolahan Pemb Lhn = Pembukaan lahan industri Peng pddk = Pengurangan penduduk oleh kematian Perm Lhn = Permintaan lahan industri Pert htl = Pertambahan jumlah hotel oleh pembangunan per tahun Pert Ind = Pertambahan jumlah industri oleh pembangunan per tahun Pert pddk = Pertambahan jumlah penduduk dari kelahiran dan urbanisasi Rkm = Rata-rata jumlah kamar per hotel Sedia Lhn = Luas lahan yang tersedia untuk industri Tutup I = Penutupan industri Urb = Urbanisasi Aktual y = 15995x + 1E+06 R 2 = 0.9738 1020000 1040000 1060000 1080000 1100000 1120000 1140000 1160000 1180000 1200000 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Simulasi y = 16129x + 1E+06 R 2 = 0.9999 1120000 1140000 1160000 1180000 1200000 1220000 1240000 1260000 1280000 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Gambar 32. Validasi kinerja submodel penduduk secara kualitatif 83 Tabel 8. Uji Statistik kalman filter pada submodel penduduk Keterangan Nilai Va = varian nilai aktual 1225984820 Vs=varian nilai simulasi 1214226442 KF = VsVs+Va 0.497 Setelah model dinyatakan valid, maka selanjutnya disimulasikan pada tiga tipologi aliran beban limbah Kota Makassar. Asumsi-asumsi model Dalam mengeksekusi model untuk melihat gambaran pola perubahan dimasa depan bebera asumsi yang digunakan yaitu: a. Periode simulasi dibatasi sampai 10 tahun yaitu periode jangka menengah pelaksanaan suatu kebijakan. b. Daerah yang dihitung dalam simulasi hanya daerah yang berada dalam wilayah Kota Makassar. c. Migrasi penduduk ke daerah lain tidak diperhitungkan dan dianggap nol d. Pertumbuhan penduduk mengikuti pola laju pertumbuhan pada setiap tipologi aliran beban limbah. e. Limbah yang berasal dari run off atau non point source dianggap stabil, besarnya sesuai tipologi aliran beban limbah. f. Parameter limbah yang digunakan adalah COD dengan nilai baku mutu sebesar 80 mgL.

4.6. Implementasi Model Sistem Pengendalian Pencemaran Perairan Pantai Kota