41
- Indeks Dominasi Jenis C
Untuk mengetahui indeks dominasi jenis makrozoobentos dipergunakan rumus Simpson Ludwig dan Reynold 1988 sebagai berikut:
C =
∑ niN
2
Keterangan: C = Indeks dominasi jenis
ni = Jumlah individu jenis N = Jumlah total individu
3.5.2. Sumber dan Beban Limbah, Kapasitas Asimilasi serta Tingkat Pencemaran Perairan Pantai
Sumber limbah dianalisis secara deskriptif, beban limbah yang berasal dari darat melalui sungai dan kanal yang menuju perairan pantai Makassar diukur
melalui perkalian debit sungai dan kanal m
3
det dengan konsentrasi limbah mgL.
Debit sungai Q diukur dengan persamaan Gordon et al., 1992 yaitu
Q = V.A Keterangan:
V = Kecepatan aliran sungaikanal mdet A = Luas penampang sungai atau kanal m
2
Beban limbah dihitung berdasarkan rumus berikut Mitsch dan Gosselink, 1993:
BL = Q x C Keterangan:
BL = Beban limbah yang berasal dari satu sungai kanal gramdet Q = Debit sungaikanal m
3
det C = Konsentrasi limbah mgL
Konversi beban limbah ke tonbulan dikali dengan 10
-6
x 3600 x 24 x 30 Perhitungan beban limbah dari kegiatan penduduk dilakukan antara
jumlah penduduk yang beraktivitas pada daerah aliran limbah dengan konstanta besaran limbah yang dihasilkan dalam satuan gkapitahari. Konstanta yang
digunakan adalah Kositrana et al. 1988:
Tanpa pengolahan : BOD
5
= 53, COD = 101,6, N = 22,7 dan P = 3,8 Diolah : BOD
5
= 12,6 COD = 24,2 N = 5,4 dan P = 0,9
42 Pendugaan kapasitas asimilasi perairan pantai dalam menampung limbah
menggunakan metode hubungan antara konsentrasi limbah dan beban limbah Dahuri, 1999. Nilai kapasitas asimilasi didapatkan dengan cara membuat grafik
hubungan antara konsentrasi masing-masing parameter limbah di perairan pantai dengan limbah parameter tersebut di muara sungai dan selanjutnya dianalisis
dengan cara memotongkan dengan garis baku mutu air laut. Pola hubungan tersebut konsentrasi limbah dan beban limbah disajikan pada Gambar 8.
Beban Limbah Konsentrasi
Pencemar
Baku mutu
Kapasitas asimilasi Gambar 8. Grafik hubungan antara beban limbah dan kualitas air Dahuri, 1999
Asumsi :
1. Nilai Kapasitas asimilasi hanya berlaku di wilayah perairan yang ditetapkan dalam penelitian
2. Nilai hasil pengamatan baik di perairan pantai dan di muara sungai atau kanal diasumsikan telah mencerminkan dinamika yang ada diperairan
tersebut. 3. Perhitungan beban limbah hanya berasal dari
land based , Kegiatan di perairan atau di laut tidak diperhitungkan.
43 Tingkat pencemaran perairan pantai Kota Makassar ditentukan
menggunakan metode Indeks Pencemaran IP berdasar Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 Lampiran II. Pada penelitian ini yang
digunakan hanya beberapa parameter lingkungan utama yaitu TSS, BOD, COD, DO, pH. Adapun persamaan yang digunakan:
ij i
j
L C
F IP
=
Keterangan: IP
j
= Indeks polusi bagi peruntukan air L
ij
= Baku peruntukan air C
i
= Konsentrasi parameter kualitas air Pada metode ini menggunakan berbagai parameter kualitas air, maka
pada penggunaannya dibutuhkan nilai rata-rata dari keseluruhan C
i
L
ij
acuan polusi. Merangkum indeks polusi beberapa parameter digunakan rumus
Numerow 1991 :
2
2 2
R ij
i M
ij i
ij
L C
L C
P +
=
Keterangan: C
i
L
ij R
: nilai rata-rata C
i
L
ij
C
i
L
ij M
: nilai maksimum C
i
L
ij
Untuk menentukan tingkat pencemaran digunakan indeks sebagai berikut: ≤ P
ij
≤ 1,0 → memenuhi baku mutu 1,0
≤ P
ij
≤ 5,0 → tercemar ringan 5,0
≤ P
ij
≤ 10 → tercemar sedang P
ij
1,0 → tercemar berat
3.5.3. Karakteristik Masyarakat dan Kerjasama Kelembagaan