Spesifikasi Model Analisis METODE PENELITIAN

37 1. Tingkat pendidikan rendah : masa sekolah = 6 tahun Tamat SD 2. Tingkat pendidikan sedang : 6,1 = masa sekolah = 9 tahun tamat SMP 3. Tingkat pendidikan tinggi : 9,1 = masa sekolah.

4.3 Spesifikasi Model Analisis

Dalam spesifikasi model dilakukan tiga tahap aktivitas, yaitu : pertama, penentuan peubah tak bebas dan peubah bebas peubah penjelas, kedua penentuan suatu harapan yang bersifat a priori mengenai tanda dan ukuran dari parameter yang diduga, dan ketiga menentukan bentuk hubungan matematik dari model Koutsoyianis, 1978. Lebih jauh dalam memilih model persamaan permintaan lengkap, Teklu dan Johnson 1986 dalam Daud 1986 menyatakan bahwa harus pula dipertimbangkan hal-hal berikut : 1. Model permintaan yang dipilih harus konsisten dengan teori permintaan konsumen. 2. Persamaan tersebut harus cukup fleksibel dalam parameternya, sederhana, dan mudah dalam pendugaan serta harus sesuai dengan kondisi data di Indonesia. 3. Struktur teori model permintaan dugaan harus mampu membangun hubungan yang konsisten antara sistem permintaan pasar dan sistem permintaan individu. Dalam penelitian ini digunakan dua asumsi. Pertama konsumen diasumsikan akan mengalokasikan pendapatannya untuk barang-barang konsumsi secara bertahap. Pada tahap pertama konsumen mengalokasikan pendapatannya untuk pengeluaran makanan food dan bukan makanan non food, lalu tahap 38 kedua konsumen mengalokasikan porsi pengeluaran untuk makanan ke dalam kelompok bahan-bahan makanan seperti padi, ikan, daging, sayur-sayuran, buah- buahan, dan sebagainya. Tahap ketiga, konsumen mengalokasikan porsi pengeluaran buah-buahan ke dalam pengeluaran sejumlah komoditi yang lebih spesifik, misalnya buah pisang, jeruk, pepaya, atau semangka. Kedua, diasumsikan terdapat keterpisahan lemah weak separability baik antara jenis buah, maupun antara kelompok komoditi buah-buahan dengan sayuran, ikan, daging, dan kelompok makanan lainnya. Sehingga implikasi dari adanya asumsi ini ialah konsumen dapat mengurutkan to rank preferensinya antara satu jenis buah dengan buah lainnya.

4.3.1 Model Almost Ideal Demand System AIDS

Model matematika yang akan digunakan adalah aproksimasi linier dari model AIDS LAAIDS, Linier ApproximationAlmost Ideal Demand System, yaitu sebagai berikut : Wi = a i + ∑ j Y i j log p j + ß i log p x + ? log S + d log Ed + e log Exp Untuk i, j = 1,2,3 yang masing- masing menunjukkan kelompok jeruk, pisang, dan pepaya. Keterangan : W i = shareproporsi pengeluaran komoditi ke-i terhadaptotal pengeluaran untuk buah-buahan, dimana i = 1,2,…, n. a, ß, dan Y = parameter regresi, berturut-turut untuk intersep, pengeluaran dan harga agregat dari masing- masing komoditi. 39 ?, d, dan e = parameter regresi berturut-turut untuk jumlah anggota rumah tangga, tingkat pendidikan kepala rumahtangga, dan pengeluaran total rumah tangga. p j = Harga agregat dari komoditi ke-j, dengan j = 1,2, …, n. p x = pengeluaran untuk buah-buahan dibagi dengan indeks stone. S = jumlah anggota rumah tangga orang Ed = tingkat pendidikan kepala rumah tangga tahun Exp = pengeluaran total rumah tangga Rpbulan Untuk menjamin asumsi maksimisasi kepuasan agar terpenuhi, maka terdapat tiga restriksi yang harus dimasukkan ke dalam model, yaitu restriksi penjumlahan adding up, restriksi homogenitas dan simetri. Berturut-turut ketiga restriksi tersebut ialah : Adding up : ∑ i a i = 1, ∑ i Y ij = 0, ∑ i ßi = 0 Homogenitas : ∑ j Y ij = 0 Simetri : Y ij = Y ji

4.3.2 Perhitungan Nilai Elastisitas

Besaran elastisitas permintaan untuk harga dan pengeluaran dihitung dari rumus yang diturunkan dari fungsi permintaan Rumus perhitungan elastisitas adalah sebagai berikut : a. Elastisitas harga langsung = e ii = Wi Yii - 1 b. Elastisitas harga silang = e i j = Wi Yij i ? j c. Elastisitas pengeluaran = n i = 1 + Wi i β 40

4.3.3 Pembentukan Harga Agregat dan Indeks Stone

Harga agregat dari masing- masing komoditi diperoleh sebagai rata-rata tertimbang dari masing- masing komoditi tersebut, yang diperoleh dari hasil pembagian antara total pengeluaran rumah tangga untuk komoditi i dalam rupiah dengan jumlah total jumlah komoditi i yang dikonsumsi.tersebut dalam kg. Dimana dalam hal ini, rumah tangga yang diperhitungkan adalah rumah tangga yang mengkonsumsi komoditi i tersebut. Untuk memperoleh nilai Indeks Stone digunakan rumus sebagai berikut : Log p = ? W k log p k Dimana : p = indeks stone W k = proporsi pengeluaran komoditi k terhadap total pengeluaran untuk buah-buahan p k = Harga agregat dari komoditi k.

4.4 Prosedur Pendugaan dan Pengujian Restriksi