c. Lingkungan Menurut Dimyati 2006 lingkungan merupakan bagian dari
kehidupan mahasiswa dimana mahasiswa melakukan aktivitasnya sehari-hari. Lingkungan dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa
dimana lingkungan yang memiliki pendidikan dan disiplin yang baik akan meningkatkan motivasi belajar yang tinggi dan sebaliknya
lingkungan yang buruk akan memuat motivasi belajar yang rendah. Dimana lingkungan disini antara lain adalah lingkungan mahasiswa
tinggal, lingkungan mahasiswa berteman ataupun bergaul dan lingkungan dimana mahasiswa menghabiskan waktunya.
2. Konsep Belajar
2.1 Defenisi.Belajar Belajar adalah serangan kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik
Djamarah,2011. Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan
dan meniru, belajar juga akan lebih baik, bila subjek belajar mengalami dan melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik Sardiman,2009. Belajar
merupakan suatu proses yang dilakukan seumur hidup melalui suatu interaksi dengan lingkungannya sehingga menimbulkan suatu perubahan dalam kognitif,
afektif, psikomotorik atau keseluruhan dalam kehidupan Slameto, 2003.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Teori Belajar Menurut Nursalam 2008 banyak teori yang menjelaskan mengenai teori-
teori belajar, ada beberapa ahli pendidkan yang mengelompokkan berdasarkan teori psikologi maupun berdasarkan nama ahli yang mengembangkan teori
tersebut. Namun demikian, tujuannya adalah untuk menyederhanakan dan mempermudah suatu pembahasan untuk dimengerti.
2.2.1 Teori Perilaku Perubahan dalam perilaku merupakan perubahan akibat stimulus dan
respon yang saling berinteraksi, pada kemampuan mahasiswa dalam berperilaku dengan cara yang baru. Menurut Thorndike yang merupakan
salah satu pelopor pendiri teori perilaku belajar merupakan proses interaksi antara stimulus berupa pikiran, perasaan, atau gerakan dan
respon yang juga bisa berbentuk pikiran, perasaan atau gerakan tetapi tidak bisa dijelaskan bagaimana cara mengukur berbagai prilaku yang
konkret itu teori ini juga disebutkan aliran”Koneksionis”, sedangkan menurut Clark Hull yang dipengaruhi teori Darwin dimana perilaku
digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup dimana kebutuhan biologis dan pemenuhan kebutuhan biologis berada pada posisi sentral
atau sebagai kebutuhan vital. 2.2.2 Teori Kognitif
Teori ini lebih mementingkan proses dari pada hasil belajar dimana belajar bukan hanya sekedar melibatkan stimulus dan respon melainkan
menggunakan proses berpikir yang sangat kompleks. Pada awalnya teori
Universitas Sumatera Utara
ini menjelaskan bagaimana suatu ilmu yang baru dapat berasimilasi yaitu proses penyatuan atau pengintegrasian informasi baru kedalam struktur
kognitif yang sudah ada dalam benak mahasiswa. Sebagaimana teori ini didukung oleh piaget bahwa belajar itu terdiri dari tiga tahapan yaitu:
asimilasi, akomodasi yaitu penyesuaian struktur kognitif kedalam situasi yang baru dan ekuilibrasi penyesuaian kesinambungan antara asimilasi
dan akomodasi. 2.2.3 Teori Humanistik
Pada penganut teori ini belajar harus berpusat pada manusianya sendiri. Teori ini lebih menekankan pada isi dari pada proses belajar, namun pada
kenyatannya teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuk paling ideal. Menurut Bloom dan Krathwohi
yang mungkin dipelajari oleh mahasiswa yang tercakup dalam tiga domain :
a. Kognitif terdiri dari enam tingkatan 1.Pengetahuan
mengingat,menghafal; 2.Pemahaman
menginteprestasikan; 3.Aplikasi menggunakan konsep untuk memecahkan suatu masalah ; 4.Analisa menjabarkan suatu
konsep; 5.Sintesis menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh; 6.Evaluasi membandingkan nilai-nilai, ide,
metode, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
b. Psikomotor terdiri atas lima tingkatan 1.Peniru meniru gerakan: 2.Penggunaan menggunakan konsep
untuk melakukan gerakan; 3.Ketepatan melakukan gerak dengan benar: 4.Perangkaian melakukan beberapa gerak sekaligus secara
benar: 5.Naturalisasi melakukan gerak secara wajar c. Afektif terdiri atas lima tingkatan
1.Pengenalan ingin menerima, sadar adanya sesuatu; 2. Merespon aktif berpartisipasi; 3. Penghargaan menerima nilai-nilai, setia
kepada nilai-nilai tertentu; 4. Pengorganisasian menghubung- hubungkan
nilai-nilai yang
dipercayai; 5.
Pengalaman menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup
2.2.4 Teori Sibernetik Teori berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu informasi
dimana dalam teori ini mementingkan proses hampir sama dengan teori kognitif tetapi teori ini menekankan pada sistem informasi
yang diproses. Menurut Landa ada dua macam proses berpikir, pertama berpikir algoritmik yaitu linier, konvergen dan lurus menuju
satu target tertentu, kedua cara berpikir heuristic yaitu cara berpikir divergen, menuju beberapa target sekaligus. Masing-masing teori ini
digunakan untuk mempermudah informasi yang didapat oleh mahasiswa misalnya bila mahasiswa keperawatan mempelajari cara
menginfus yang baik lebih menggunakan cara berpikir yang
Universitas Sumatera Utara
algoritmik karena sesuai dengan konsep, tetapi bila mahasiswa ingin berkomunikasi yang baik dapat menggunakan cara berpikir heuristic
2.3 Tujuan Belajar Tujuan belajar adalah hasil yang ingin dicapai dari pembelajaran sebagai
evaluasi. Melalui tujuan dapat diketahui apakah belajar itu sudah dilakukan secara optimal atau tidak. Tujuan belajar menurut Sardiman 2009 ditinjau secara umum
adalah : 2.3.1 Untuk mendapatkan pengetahuan
Melalui belajar diharapkan diperolehnya pengetahuan dan kemampuan berpikir. Untuk mendapatkannya dilakukan jenis interaksi yang
digunakan untuk kepentingan pada umumnya dengan model kuliah presentasi, pemberian tugas dan lainnya sehingga untuk menambah
pengetahuannya mahasiswa mencari dan mengembangkan cara berpikir dalam rangka memperkaya pengetahuan.
2.3.2 Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu
keterampilan. Keterampilan memang dapat didik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian
keterampilan itu akan menuruti kaidah-kaidah tertentu dan bukan semata-mata hanya menghafal atau meniru.
2.3.3 Pembentukan Sikap Pembentukan sikap mental dan perilaku mahasiswa, tidak terlepas dari
soal penanaman nilai-nilai transfer of value. Tujuan belajar intinya
Universitas Sumatera Utara
ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman sikap mental dan nilai-nilai. Pencapaian tujuan belajar berarti hasil belajar
yang berupa perubahan kognitif, afektif dan psikomotorik. 2.4 Ciri-ciri Belajar
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka menurut Djamarah 2011 akan terjadi perubahan tertentu yang dimasukkan kedalam ciri-ciri belajar
adalah : 2.4.1. Perubahan yang terjadi secara sadar
Mahasiswa akan menyadari terjadinya perubahan dalam dirinya misalnya pengetahuan yang bertambah, perubahan tingkah laku dan
kecakapan bertambah. 2.4.2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Hasil belajar didapatkan adanya perubahan terjadi terus menerus dan tidak bersifat statis. Suatu perubahan akan menyebabkan perubahan
yang baru dalam proses belajar. 2.4.3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam belajar terjadi perubahan yang selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan
yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi sendirinya, melainkan ada usaha mahasiswa tersebut.
a. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat permanen, berarti tingkah laku yang dipelajari terjadi akan bersifat menetap.
Universitas Sumatera Utara
b. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang ingin dicapai ,dan terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-
benar disadari c. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Jika seseorang belajar sesuatu sebagai hasilnya akan megalami hasil berupa perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam
sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan dan sebagainnya. 2.5 Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh mahasiswa dalam usaha belajar yang dilakukannya dan merupakan produk dari suatu proses, prestasi
belajar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau indeks prestasi yang diperoleh dari hasil pengukuran prestasi belajar Widyastuti Kuswardani,
2008. Bukti keberhasilan yang disebut prestasi belajar mahasiswa, pada umumnya bersifat dokumentatif berupa buku laporan kemajuan siswa, menurut
Abdullah berpendapat bahwa dokumen tersebut mempunyai fungsi: a sebagai indikator dari kualitas pengetahuan yang dimiliki, b sebagai lambang
pemenuhan keinginan, c sebagai perangsang untuk meningkatkan pengetahuan dan d sebagai indikator daya serap dan kecerdasan Harahap, 2007 atau
keberhasilan belajar didapatkan melalui evaluasi berupa penilaian terhadap keberhasilan program pembelajaran siswa, yang bertujuan untuk mengetahui
tingkat kemajuan yang telah dicapai siswa, dan berfungsi antara lain untuk menentukan posisi siswa dalam kelompoknya Syah, 2003.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Menurut Slameto 2003 belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu Faktor
Intrna dan Faktor eksterna 3.6.1
Faktor Interna a Intelegensi merupakan kecakapan yang terdidri dari dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan
cepat.b Bakat: Bakat merupakan kemampuan dalam belajar, dimana kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata
sesudah belajar atau berlatih, c Faktor Kesehatan Kesehatan berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya bebas dari
penyakit, karena kesehatan akan berpengaruh terhadap belajarnya. 2.6.2 Faktor Eksterna
Faktor yang mempengaruhi mahasiswa dari luar faktor lingkungan baik lingkungan alamia, lingkungan sosial faktor Instrumental kurikulum,
dosen pengajar, sarana.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN