5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Motivasi
1.1 Defenisi Motivasi Motivasi merupakan alat penggerak atau dorongan yang dapat
mengarahkan kepada suatu tujuan, dimana dengan adanya motivasi yang baik maka mahasiswa dapat mengarahkan dirinya untuk mencapai tujuan tersebut.
Sedangkan motivasi belajar adalah dorongan pada mahasiswa untuk mencapai tujuan belajarnya, dimana pada diri mahasiswa terdapat kekuataan mental yang
menjadi penggerak belajar, kekuataan penggerakan tersebut berasal dari berbagai sumber Slameto,2003. Mahasiswa belajar karena didorong oleh kekuatan
mentalnya, kekuatan mental itu berupa, keinginan, perhatian, kemauan atau cita- cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli
psikologi pendidikan yang menyebutkan kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar, motivasi dipandang sebagai
dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk prilaku belajar Dimyati,2006.
1.2 Teori Motivasi Beberapa teori motivasi menurut Swansburg 2001 dalam Nursalam,
2008 mengklasifikasi kedalam teori isi motivasi dan proses motivasi.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
b.Teori ERG Alderter’s ERG Theory Teori ERG existence,relatedness, and growth dikembangkan oleh
Clayton Alderfer. Dimana existence adalah mempertahankan kebutuhan dasar dan pokok manusia. Existence merupakan kebutuhan untuk
dihormati, relatedness adalah sifat manusia sebagai makluk sosial yang ingin berafiliasi, dihargai dan diterima dilingkungan sedangkan growth
lebih menekan kepada bertumbuh dan berkembang dalam mengalami kemajuan dikehidupan.
c. Teori Motivasi dua faktor Frederick Herzbeg’s two factor theory Ada dua faktor yang mendasari suatu motivasi sehingga mendapatkan
suatu kepuasan, pertama faktor pemeliharaan maintenance factor yang juga disebut dissatisffiers, hygiene factor,job content dan extrinsic factor.
Faktor ini meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan, kualitas pengawasan upah kondisi kerja dan status, kedua faktor pemotivasi
motivational factors meliputi dorongan berprestasi, pengenalan, kemajuan, work it self, kesempatan berkembang dan tanggung jawab
d. Teori motivasi berprestasi n-ach, oleh David McClelland Seseorang dapat berprestasi karena adanya suatu motivasi Menurut
Nurssalam 2008 terdapat tiga variable sebagai fungsi dari motivasi, yaitu 1 harapan untuk melakukan tugas dengan berhasil, 2 persepsi tentang
nilai tugas, dan kebutuhan untuk sukses. Kebutuhan berprestasi merupakan kebutuhan instrinsikdan relative stabil. Orang dengan n-ach tidak
menyukai pekerjaan yang mudah, menyukai tantangan dimana hasil dari
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan mereka akan dibandingkan dengan pekerjaan orang lain. Keberhasilan merupakan aspirasi untuk mengerjakan tantangan yang lebih
sulit. Sedangkan dengan n-ach yang rendah lebih menyukai pekerjaan yang mudah sedangkan pekerjaan yang sulit akan mengalami kegagalan
karena dari awal sudah memperkirakan suatu kegagalan. 1.2.2 Teori proses motivasi
a. Teori penguatan Skinner’s Reinforcement theory Skinner mengemukakan teori motivasi yang disebut
operant.. Pembelajaran timbul karena adanya suatu perilaku dimana perilaku
merupakan operant yang dapat diubah dengan adanya stimulasi berupa penghargaan ataupun hukuman. Perilaku positif harus diberi penguatan
berupa penghargaan untuk dapat meningkatkan kekuatan. b. Teori Pengharapan Victor H.Vroom’s Expectancy Theory
Kuatnya motivasi seseorang tergantung seberapa besar harapan bahwa suatu tindakan akan diikuti suatu hasil dan memiliki daya tarik pada
hasil tersebut . c. Teori keadilan Adam’s Equity Theory
Kepuasan seseorang terhadap apa yang dikerjakannya merupakan asumsi membandingkan input berupa usaha, pengalaman, skill dan
pendidikan dengan output hasil dari pekerjaan itu. 4. Teori penetapan Tujuan Edwin Locke’s Theory
Kejelasan suatu tujuan dapat mempengaruhi motivasi seseorang dalam mengerjakannya sehingga pekerjaan yang sulit sekalipun dapat
Universitas Sumatera Utara
dikerjakan dan hal ini akan menghasilkan prestasi yang meningkat asalkan tujuan pantas dan layak dicapai.
1.3 Fungsi Motivasi dalam Belajar Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya motivasi merupakan suatu mesin
penggerak bagi mahasiswa untuk dapat mencapai suatu prestasi belajar. Untuk lebih jelasnya menurut Hamalik 2004 fungsi motivasi adalah sebagai berikut :
1.3.1 Motivasi sebagai pendorong perbuatan 1.3.2 Motivasi Menentukan arah perbuatan
1.3.3 Motivasi sebagai penggerak suatu perbuatan, 1.4 Macam-macam yang mempengaruhi motivasi
Menurut Djamarah 2011 Motivasi Belajar terbagi atas 2 yaitu: 1.4.1 Motivasi Instrinsik
Motivasi Instinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Adapun kompenan dari motivasi instrinsik yaitu :
a.1 Hasrat Untuk Belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud
untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti
pada diri memang ada motivasi untuk belajar, sehingga hasilnya akan lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
a.2 Minat Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga
kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok maka mahasiswa akan cendrung menetap untuk memperhatiakan dan mngenang
beberapa aktivitas sehingga mahasiswa lebih bersemangat dalam melakukan aktivitasnya. Dalam proses belajar akan berjalan lancar
kalau disertai dengan minat. Minat dapat ditumbuhkan dengan cara membangkitkan adanya kebutuhan dan menghubungkan dengan
persoalan pengalaman yang lampau. a.3 Cita-cita Dan Aspirasi
Cita-cita dan aspirasi dapat menimbulkan keinginan yang besar bagi mahasiswa karena mahasiswa itu telah mengetahui arah dan tujuan
dalam proses belajarnya, dimana cita-cita yang sesuai dengan harapan akan memberikan semangat dari dalam diri mahasiswa.
Cita-cita juga dapat meningkatkan aktualisasi diri mahasiswa dan dapat membuat mahasiswa melakukan upaya lebih banyak seperti,
belajar yang lebih kreatif, tidak menyerah pada kegagalan yang pernah dialami, berusaha menguasai seluruh mata kuliah dan
menggap semua mata kuliah itu penting Dimyati, 2006
Universitas Sumatera Utara
1.4.2 Faktor Eksternal Motivasi eksternal adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena
adanya perangsang dari luar. a. Faktor Keluarga
a.1 Cara orang tua mendidik Orang tua merupakan sumber pertama anak dalam proses belajar.
Orang tua adalah role model bagi anak dalam membentuk karakter anak termasuk dalam belajar. Orang tua yang tidak
memperhatikan anak dalam segi pendidikan akan menyebabkan anak menjadi malas dalam berperan tidak aktif dalam
melakasanakan tugas sebagai seorang pelajar. Orang tua sangat berperan penting dalam memotivasi belajar sehingga anak
dimana disini
adalah mahasiswa
bersemangat dalam
menyelesaikan pendidikanya di perguruan tinggi. a.2 Suasana Rumah
Suasana Rumah yang dimaksud adalah bagaimana situasi atau kejadian yang terjadi didalam rumah. Dengan keadaan rumah
yang mendukung, penuh ketenangan dan juga bersahabat dapat membuat mahasiswa bersemangat untuk belajar karena
mendapatkan dukungan yang positif, dan sebaliknya mahasiswa yang mendapatkan tekanan dari rumah akan mempengaruhi
keadaan belajar mahasiswa sehingga mahasiswa menjadi tidak bersemangat dalam belajar.
Universitas Sumatera Utara
b. Faktor Fakultas b.1 Staf Pengajar
Staf pengajar atau sering disebut dosen di perguruan tinggi memiliki peranan yang besar dalam memberikan motivasi
dalam belajar bagi para mahasiswanya, bagaimana cara penyampaian informasi disampaikan oleh dosen dapat
diterima baik bagi mahasiswa sehingga mahasiswa dapat tertarik untuk mendengarkan dan mengikuti proses
pembelajaran. Dikelas juga dosen mempunyai peran sebagai demonstrator yang harus menguasai materi perkuliahan
yang disampaikan, pengelolah kelas yaitu dosen dapat mengatur jalannya perkuliahan dengan baik dan terarah,
mediator dan fasilitator dimana dosen dapat menjadi mediasi dan melengkapi dari proses belajar mahasiswa
Sabri, 2005. b.2 Metode Perkuliahan
Metode perkuliahan adalah bagaimana cara dosen menyampaikan informasi didalam kelas. Metode yang
paling sering digunakan dalam pembelajaran dikelas adalah metode ceramah. Metode ceramah sangat lama akan
membuat mahasiswa jenuh terhadap pembelajaran karena mahaiswa statis perannya dalam metode ini, ada baiknya
dosen memberikan metode lain dalam perkuliahan seperti
Universitas Sumatera Utara
media. Media merupakan suatu kompenan yang dapat menarik perhatian sehingga mahasiswa tertarik untuk
mengikuti pembelajaran seperti video pembelajaran, diskusi dalam kelas dan sebagainya Sabri, 2005
b.3. Ruang Kuliah Ruang kuliah merupakan salah satu kompenan dalam
memberikan motivasi belajar dimana ruang kuliah
kondusif dapat meningkatkan semangat belajar mahasiswa dimana dalam buku Nurhidayah 2009 menyatakan rasio
dosen dan mahasiswa yang ideal adalah 1 :15-20 orang, sehingga memungkin terjadinya diskusi antara dosen dan
mahasiswa. Ruang kuliah juga tidak terlalu besar agar penyampaian informasi dapat merata pada mahasiswa,
ruang kuliah yang terlalu besar juga tidak kondusif karena dapat menimbulkan panas dan keributan pada mahasiswa
b. 4 Perpustakaan Perpustakaan merupakan salah satu tempat mahasiswa
untuk mendapatkan pendukung dari proses perkuliahan. Lengkapnya sumber buku dalam perpustakaan dalam
meningkatkan niat belajar dan proses pembelajaran mahasiswa.
Universitas Sumatera Utara
c. Lingkungan Menurut Dimyati 2006 lingkungan merupakan bagian dari
kehidupan mahasiswa dimana mahasiswa melakukan aktivitasnya sehari-hari. Lingkungan dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa
dimana lingkungan yang memiliki pendidikan dan disiplin yang baik akan meningkatkan motivasi belajar yang tinggi dan sebaliknya
lingkungan yang buruk akan memuat motivasi belajar yang rendah. Dimana lingkungan disini antara lain adalah lingkungan mahasiswa
tinggal, lingkungan mahasiswa berteman ataupun bergaul dan lingkungan dimana mahasiswa menghabiskan waktunya.
2. Konsep Belajar