71 “Iya  semua  kegiatan  itu  wajib  mbak,  terutama  sholat  berjamaah.
Biasanya kita satu kamar ada presensi kegiatan. Semisal ada yang tidak ikut berjamaah, ketika nanti belajar wajib kan bersama-sama nah disitu
terlihat jika dia semisal tidak ikut kegiatan berjamaah, mengaji atau apa,
berarti  di  kenakan  sanksi  berdiri  15  menit”  wawancara  tanggal  20 Agustus 2015.
Dengan  menerapkan  evaluasi  pendidikan  karakter,  diharapkan  adanya timbal  balik  guna  memperbaiki  kekurangan-kekurangan  dalam  penanaman
nilai-nilai  karakter  di  Pondok  Pesantren  Askhabul  Kahfi  Semarang  tersebut sehingga  dapat  meningkatkan  keberhasilan  pendidikan  karakter  pada  masa
yang akan datang.
3. Peran Kyai dalam Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Askhabul
Kahfi Semarang
Kyai  merupakan  salah  satu  komponen  penting  di  dalam  pondok pesantren. Kyai dianggap sebagai figur sentral yang memiliki kekuasaan dan
kewenangan  yang  besar  bagi  kehidupan  pondok  pesantren.  Meskipun  dalam proses pembelajaran terdapat tenaga pendidik yang berkompeten, keberadaan
kyai  tidak  dapat  digantikan  atau  dihapuskan.  Pada  umumnya,  Kyai merupakan  pemilik  pondok  pesantren  tempat  beliau  mengajar  tersebut.
Kepemilikan  pondok  pesantren  itu  sendiri  dapat  berasal  dari  turun-temurun ataupun sebagai pendiri pertama.
Di dalam pondok pesantren, kyai juga berperan sebagai tenaga pendidik atau  pengajar,  dimana  kyai  juga  turut  andil  secara  langsung  dalam  kegiatan
belajar mengajar pada santri-santrinya. Selain sebagai pemilik dan pengajar di pondok  pesantren,  kyai  berperan  dalam  hal  membimbing,  membina  dan
72 mengarahkan santri-santrinya menjadi pribadi yang lebih baik. kyai dianggap
sebagai ulama yang dapat dimintai saran dan tempat bagi santri untuk berbagi cerita.  Berdasarkan  peran  sebagai  ulama  tersebutlah  kyai  biasanya
menanamkan  nilai-nilai  religius  pada  santri.  kyai  rutin  melakukan  dialog dengan  santri  dalam  membahas  permasalahan  yang  dihadapi  dalam  proses
pelaksanaan  pendidikan  di  pondok  pesantren  tersebut.  Oleh  karena  itu kedekatan antara santri dan sang kyai memang tidak dapat dipungkiri.
Gambar 4.13 Dokumentasi Pengajian Bersama Kyai
Sumber: Dokumentasi Pondok Pesantren Askhabul Kahfi Hal  tersebut  diperkuat  oleh  pendapat  Bapak  Nadirin  42  tahun  yang
mengatakan bahwa: “Oh  iya  jelas  mbak.  Bapak  Kyai  disini  kan  sebagai  pendiri  sekaligus
pemilik  pertama  kali  mbak,  belum  turun-temurun.  Jadi  Bapak  Kyai berperan  sebagai  ulama,  pendiri,  pengasuh,  pembina  di  pondok
pesantren ini. Semisal ketika semua santri dikumpulkan, disitu kita dan Bapak  Kyai  membahas  kegiatan  yang  kurang  atau  ada  masalah  apa
seperti  itu  sehingga  kita  juga  merasa  bahwa  kita  diperhatikan” wawancara tanggal 19 Agustus 2015.
73 Meskipun memiliki kedudukan yang tinggi di dalam pondok pesantren,
akan tetapi kyai tidak menggunakan kekuasaannya secara sewenang-wenang. Beliau  juga  membebaskan  santri  dalam  beberapa  hal  seperti,  pemilihan
ekstrakurikuler,  pemilihan  ISPA  Ikatan  Santri  Pelajar  Askhabul  Kahfi ataupun dalam hal pemilu politik. Hal tersebut juga mengajarkan santri untuk
mampu bersikap mandiri dan bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Berikut  ini  hasil  wawancara  dengan  Hidayah  23  tahun  yang
menyatakan: “Kalau  disini  Bapak  Kyai  tidak  terlalu  membatasi  mbak.  Semisalnya
kalau  dalam  pemilu,  itu  kami  dibebaskan,  jadi  tidak  ditetapkan  harus memilih  satu  pilihan  atau  apa.  Kita  bebas  untuk  memilih  siapa  yang
kami anggap baik
” wawancara tanggal 19 Agustus 2015. Guna  meningkatkan  sikap  mandiri  dan  bertanggung  jawab  pada  diri
santri,  selain  memberikan  kebebasan  untuk  memilih,  kyai  biasanya  juga membantu santri untuk mempersiapkan masa depan mereka. Santri diberikan
bekal  ilmu  dan  wawasan  untuk  dapat  bersaing  ketika  terjun  dimasyarakat nantinya.  Selain  melalui  materi-materi  yang  bermanfaat  bagi  hidup  mereka
kelak,  santri  diajarkan  untuk  mampu  berbahasa  asing  baik  bahasa  Inggris maupun bahasa Arab. Hal tersebut dilakukan agar kelak santri dapat menjadi
generasi-generasi penerus bangsa yang cemerlang. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara, peranan  kyai  sangatlah
banyak dan penting. Kyai telah dianggap sebagai orang tua kedua bagi santri dalam  kehidupan  pondok  pesantren.  Meskipun  telah  disusun  peraturan  yang
sedemikian rupa, apabila tidak adanya sosok kyai di dalam pondok pesantren maka kehidupan santri akan menjadi tidak terarah. Oleh karena itu peran kyai
74 tidaklah  mudah  dan  dapat  diatasi  oleh  setiap  orang.  Dibutuhkan  mental  dan
kesabaran yang kuat serta intelektual yang memadai untuk membawa pondok pesantren menjadi lebih baik dan maju.
4. Kendala  yang  Dihadapi  dalam  Penerapan  Pendidikan  Karakter  di