Perhitungan Debit Puncak qp Metode Rasional Indeks Erodibilitas Tanah

4.12. Perhitungan Debit Puncak qp Metode Rasional

Persamaan debit puncak metode Rasional tersebut didasarkan pada asumsi Hujan yang jatuh mempunyai intensitas yang seragam dan merata di seluruh DAS, durasi hujan saman dengan waktu konsentrasi dan efek genangan diabaikan. Dalam metode ini perlu diperhatikannyan nilai koefisien aliran C. Penentuan nilai koefisien aliran untuk masing-masing penggunaan lahan daerah penelitian dapat dilihat pada tabel Tabel 4.7 dan perhitungan debit puncak pada Tabel 4.10 Penentuan Nilai C untuk berbagai Penggunaan Lahan pada DAS Babon No Penggunaan Lahan Luasan ha C CA 1 2 1×2 3 1 hutan 10556,41 0,05 211,13 2 semak belukar 778,31 0,29 225,71 3 sawah 393,77 0,18 70,88 4 tegalan 1290,52 0,2 258,10 5 pemukiman 2361,08 0,5 1180.54 Jumlah 15381,62 1,19 1946,36 Nilai Tertimbang Jumlah 3:1 = 0,126539 Sumber: Analisis Data dengan lampiran tabel 2..1. Analisis hujan yang dipakai dalam penelitian ini adalah hujan yang mempunyai lama hujan sama atau lebih besar dari waktu konsentrasi Time Consentration, Tc pada persamaan 2.3 pada obyek penelitian. Tc penelitian adalah: Panjang sungai utama: 33,76 Km Kemiringan rata-rata sungai utama: 0.58 Maka Tc berdasarkan rumus Kirpich adalah. Tc = 0,0195 x L 0,77 S -0,385 Tc = 0,0195 x 34.00 0,77 0,58 -0,386 Tc = 1 jam 22 menit Tabel 4.11 Debit Puncak Setiap Kejadian Hujan pada DAS Babon Hulu dengan Metode Rasional Sumber: Analisis data tahun 2010, lampiran 4.4.

4.13. Indeks Erodibilitas Tanah

Nilai indeks erodibilitas tanah diperlukan untuk menghitung besarnya hasil sedimen dengan menggunakan pendekatan MUSLE. Nilai ini ditentukan berdasarkan karakteristik tanah seperti tekstur tanah, kandungan bahan organik, struktur tanah dan permeabilitas tanah. Karakteristik tanah ditentukan berdasarkan Tanggal Konstanta Koefisien Runoff C Intensitas Hujan mm I Luas DAS Km 2 A Debit Puncak m3dt 1 2 3 4 1×2×3×4 5 19 Mei’10 0,278 0,127 4,53 15,38 2,45 20 Mei’10 0,278 0,127 2,96 15,38 1,60 23 Mei’10 0,278 0,127 2,81 15,38 1,52 24 Mei’10 0,278 0,127 0,24 15,38 0,13 26 Mei’10 0,278 0,127 0,54 15,38 0,29 27 Mei’10 0,278 0,127 3,32 15,38 1,80 8 Juni’10 0,278 0,127 3,47 15,38 1,88 9 Juni’10 0,278 0,127 7,55 15,38 1,88 6 Sept’10 0,278 0,127 3,77 15,38 4,08 7 Sep’10 0,278 0,127 1,81 15,38 2,04 8 Sep’10 0,278 0,127 3,77 15,38 0,98 12 Sep’10 0,278 0,127 2,26 15,38 2,04 13 Sep’10 0,278 0,127 1,21 15,38 0,08 15 Sep’10 0,278 0,127 1,15 15,38 1,23 16 Sep’10 0,278 0,127 3,62 15,38 0,65 17 Sep’10 0,278 0,127 7,55 15,38 0,62 25 Sep’10 0,278 0,127 4,23 15,38 1,96 26 Sep’10 0,278 0,127 5,88 15,38 4,08 30 Sep’10 0,278 0,127 2,05 15,38 2,29 01 Okt’10 0,278 0,127 0,75 15,38 3,19 27 Okt’10 0,278 0,127 0,69 15,38 1,11 28 Okt’10 0,278 0,127 3,62 15,38 0,41 9 Nov’10 0,278 0,127 8,45 15,38 0,38 10 Nov’10 0,278 0,127 3,62 15,38 1,96 15 Nov’10 0,278 0,127 2,57 15,38 1,39 16 Nov’10 0,278 0,127 3,93 15,38 2,12 analisis laboratorium dengan pengambilan sampel tanah masing-masing daerah penggunaan lahan. Analisis distribusi ukuran butir tanah tertimbang dari daerah penelitian sebagai berikut. Tabel 4.12 Kandungan Bahan Organik No Lokasi Kandungan Bahan Organik 1 Banyumanik pemukiman padat 30-50 2 Beji, Ungaran timur Hutan Agroforesty 30-50 3 Kebon batur tegalan 30-51 4 Leyangan pemukiman 30-52 5 Pudak payung tegalan 30-53 6 Tembalang kotaperumahan 20-30 7 Kebon batur sawah 30-50 8 Tembalang sawah 30-51 9 Banyumanik kebon sengon 30-50 10 pedurungan pemukiman 20-30 Jumlah rata-rata tertimbang Sumber: Analisis Laboratorium dengan Lampiran tabel 2.1 Tabel 4.13 Analisis Distribusi Ukuran Butir Tanah Tertimbang No Daerah Pengambilan sampel Fraksi dalam persen Krikil Pasir kasar Pasir Halus Debu Lempung Keterangan 1 Banyumanik pemukiman padat 5,24 75,13 12,75 2 Beji, Ungaran timur Hutan Agroforesty 7,9 67,07 25,04 3 Kebon batur tegalan 6,4 6,4 62,98 20,82 4 Leyangan pemukiman 10,11 49,17 40,72 5 Pudak payung tegalan 11,41 49,61 39,98 6 Tembalang kotaperumahan 7,19 60,76 32,05 7 Kebon batur sawah 8,64 58,51 32,84 8 Tembalang belukar 10,13 49,89 39,97 9 Banyumanik kebon sengon 13,6 54,35 32,04 10 pedurungan pemukiman 8,66 60,28 31,06 Jumlah 0,64 89,28 587,75 307,27 Rata-rata tertimbang 8,928 58,775 30,727 Lempung debuan Sumber: Analisis Laboratorium dengan Lampiran tabel 2.1. Tabel 4.14 Nilai Permeabilitas Tertimbang No Lokasi Nilai permeabilitas cmjam 1 Banyumanik pemukiman padat 0,00764577 2 Beji, Ungaran timur Hutan Agroforesty 0,00664937 3 Kebon batur tegalan 0,00889128 4 Leyangan pemukiman 0,00747919 5 Pudak payung tegalan 0,00731431 6 Tembalang kotaperumahan 0,00747919 7 Kebon batur sawah 0,00889128 8 Tembalang sawah 0,00783535 9 Banyumanik kebon sengon 0,0808298 10 pedurungan pemukiman 0,0698184 Jumlah 0,21283394 rata-rata tertimbang 0,021283394 Sumber: Analisis laboratorium dengan Lampiran tabel 2.1. Kandungan organik menurut lampiran tabel 2.1 tergolong tinggi dengan nilai 3. Indeks struktur tanah menurut hasil laboratorium termasuk bentuk block massif dengan nilai 4. Permeabilitas daerah sampel penelitian senilai 0,021283394, dalam kelas nilai permeabilitas masuk kelas 6 dengan keterangan sangat lambat Soewarno, 1991:771. K = Pada Tabel 4.12 disajikan besarnya nilai indeks erodibilitas tanah pada DAS Babon. Tabel 4.15 Nilai Indeks Erodibilitas Tanah DAS Babon secara Keseluruhan No Lokasi Tekstur M a b c K 1 DAS Babon Hulu Lempung berdebu 2830 4 2 3 0,269386 Sumber: Analisis Data Primer

4.14. Indeks Lereng