Debit Puncak qp LANDASAN TEORI

2.3. Debit Puncak qp

Debit puncak merupakan puncak dari laju aliran permukaan, jika suatu hujan dengan intensitas tertentu telah berlangsung selama masa tersebut maka air dari semua tempat dalam daerah aliran telah mencapai tempat keluar pada waktu bersamaan dan laju aliran aliran permukaan akan mencapai puncaknya. Puncak laju aliran permukaan dihitung berdasarkan persaman rasional Pilgrim, 1087 dalam Gunendro, 1997:14. Metode rasional dalam menentukan laju puncak alliran permukaan memperhitungkan masa konsentrasi waktu. Metode ini digunakan dengan asumsi hujan yang terjadi merata di seluruh DAS dengan durasi hujan sama dengan waktu konsentrasi, luas DAS tidak berubah selama hujan berlangsung, luas DAS kurang dari 100 km 2 Suhartadi Martono, 2005:31 dalam Anam, 2008:20. Metode ini lebih mudah dipahami, sederhana dan memberikan hasil yang masih dapat diterima Susanto Suroso, 2007:77 dalam Anam, 2008:20. Persamaan matematik metode rasional untuk memprakirakan besarnya air larian adalah: qp = 0,278 C I A……………………………………………………………...2.6 Keterangan qp = debit puncak m 3 dt C = koefisien runoff I = intensitas hujan mmjam A = luas wilayah DAS ha Koefisien runoff didasarkan pada faktor-faktor daerah pengalirannya seperti: jenis tanah, kemiringan, keadaan hutan penutupnya dan besar kecilnya banjir, intensitas hujan selama time of concentration dan luas daerah pengaliran. Intensitas hujan didapat dari persamaan: I = R24.24Tc 23 …………………………………………………2.7 Keterangan I = intensitas hujan selama time of concentration mmjam R = hujan sehari mm Tc = time of concentration Waktu konsentrasi time of concentration adalah waktu perjalanan yang diperlukan oleh air dari tempat yang paling jauh hulu DAS sampai ke titik pengamatan air outlet. Salah satu teknik untuk menghitung Tc yang paling umum dilakukan adalah persamaan matematik yang dikembangkan oleh Kirpich 1940 dalam Asdak 2005:189: Tc = 0,0195xL 3 0,385 H………………………………………………2.8 Keterangan L = panjang sungai utama Km 2 H = beda tinggi antara titik tertinggi dengan titik terendah pada cathment area. Besarnya koefisien runoff C didasarkan pada keadaan daerah pengaliran seperti pada Lampiran 2.1 tabel. Daerah bervegetasi umumnya mempunyai C kecil, sedang pada daerah pembangunan dengan sebagian besar tanah beraspal atau bentuk permukaan tanah yang kedap air impervisous lainnya mempunyai C besar. Lampiran 2.1 tabel menunjukkan berbagai nilai C untuk pemakaian model metode rasional.

2.4. Sedimentasi yield