Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

1.2. Permasalahan

Salah satu faktor yang menyebabkan erosi adalah hujan, aliran hujan akan membawa material terangkut menuju daerah tangkapan sungai yang akhirnya terendapkan. Beberapa penelitian untuk menduga besarnya sedimen telah banyak dilakukan antara lain dengan Metode MUSLE, permasalahannya apabila penerapan yang dihasilkan dari Negara lain seringkali tidak sesuai dengan daerah penelitian karena perbedaan karakteristik wilayahnya Hasil penelitian dari BP DAS Pemali Jratun menyatakan kekritisan lahan untuk wilayah DAS Babon memiliki lahan kritis sebesar 16,78 dari luas wilayah DAS Babon yaitu 24.583 ha. Perubahan tata guna lahan akan mempengaruhi debit aliran apabila hujan datang, curah hujan yang tinggi akan berasosiasi dengan hidrograf aliran yang tentunya akan berpengaruh terhadap debit sedimen di daerah tangkapan air. berdasarkan ketersedian data-data mengenai debit aliran sungai dalam discharge rating curve dan debit sedimen sungai dalam sediment rating curve yang terlebih dahulu dilakukan pengukuran lapangan bulan mei sampai oktober dan uji laboratorium mengenai massa sedimen sebagai data pembanding. Metode MUSLE Modified Universal Soil Loss Equation merupakan modifikasi metode USLE yang ditujukan untuk menghitung hasil sedimen yang disebaban kejadian hujan strom William, 1982 dalam Gunendro, 1996:2. Berdasarkan uraian permasalahan diatas batasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah. 1. Berapakah hasil sedimen sediment yield tiap kejadiana hujan pada DAS Babon?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Menghitung dan mengetahui hasil sedimen sediment yield yang dihasilkan oleh DAS Babon berdasarkan kejadian hujan dengan metode MUSLE.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi akademik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Beberapa manfaat penelitian ini adalah. 1. Hasil penelitian ini bagi pemerintah daerah Semarang dapat sebagai masukan dan informasi dalam rencana kebijakan dalam pengelolaan DAS dan keberlanjutan fungsinya DAS di daerah tangkapan air.

1.5. Penegasan Istilah