gunungapi atau daerah dengan topografi berbentuk kubah. Berdasarkan SK Walikota Kepala Daerah Tingkat II Semarang No. 880.299294 menetapkan
peruntukan Sungai Babon di Kota Semarang adalah sebagai berikut : 1. Air Sungai Babon dari bagian hulu di Kelurahan Meteseh, Kecamatan
Tembalang sampai dengan Bendung Pucanggading ditetapkan sebagai air golongan B air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah
sebagai air minum dan keperluan rumah tangga. 2. Air Sungai Babon setelah melewati Bendung Pucanggading sampai dengan
Bendung Karangroto ditetapkan sebagai air golongan C air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
3. Air Sungai Babon setelah melewati Bendung Karangroto sampai dengan muara di pantai utara ditetapkan sebagai air golongan C air yang dapat
dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. Pemanfaatan Sungai Babon selama ini selain untuk pembuangan limbah,
juga untuk pengendalian banjir Kota Semarang melalui pembangunan saluran Banjir Kanal Timur, untuk irigasi, perikanan dan bahan baku air minum. Beberapa
permukiman padat membuang limbah rumah tangga ke saluran sungai.
4.3. Jenis Tanah
Berdasarkan data jenis tanah yang diperoleh dari Peta Tanah yang ada, menggambarkan bahwa jenis tanah yang terdapat di DAS Babon terdiri dari
aluvial hidromorf, asosiasi aluvial kelabu dan aluvial coklat kekelabuan, mediteran coklat tua, latosol coklat tua, latosol coklat kemerahan, regosol kelabu
dan grumusol kelabu tua BP-DAS Pemali-Jratun, 1991. Jenis tanah aluvial hidromorf terletak pada daerah dataran dengan bahan induk liat yang mempunyai
sifat tidak peka terhadap erosi atau termasuk dalam klasifikasi kepekaan tanah terhadap erosi yang sangat rendah. Jenis tanah asosiasi aluvial kelabu dan aluvial
coklat kekelabuan tersebar di daerah dataran rendah pada kecamatan-kecamatan Genuk dan Sayung dengan bahan induk liat dan pasir, yang mempunyai sifat tidak
peka terhadap erosi atau termasuk dala klasifikasi kepekaan tanah terhadap erosi yang sangat rendah.
Tanah dengan jenis mediteran coklat tua banyak dijumpai di wilayah Kecamatan Ungaran, Tembalang, Banyumanik dan Genuk, dengan jenis tanahnya
mempunyai sifat peka terhadap erosi atau termasuk dalam klasifikasi kepekaan tanah terhadap erosi sedang. Latosol coklat tua kemerahan banyak terdapat di
wilayah Kecamatan Ungaran dan Banyumanik dengan tingkat kepekaan tanah terhadap erosi sedang. Jenis tanah lainnya yang terdapat di DAS Babon adalah
regosol kelabu dan grumusol kelabu tua, yang tersusun dari bahan induk abupasir dan tuff intermediate serta memiliki sifat yang sangat peka terhadap erosi atau
dapat dikategorikan sebagai tanah dengan kepekaan tanah terhadap erosi tinggi. Kedua jenis tanah ini mempunyai penyebaran di Kecamatan Mranggen
dan Sayung, peta jenis tanah pada Lampiran Gambar 4.1. Berdasarkan analisis data fisik tanah yang diperoleh di lokasi penelitian
mempunyai tekstur dengan kandungan lempung 30,727, kandungan debu 58,775 dan kandungan pasirnya 8,928 sumber analisis data primer, sehingga
berdasarkan segitiga tekstur tanah menurut USDA Arsyad, 1989:345 tanah daerah penelitian termasuk dalam kelas pasir lempung berdebu.
Tabel 4.1 Luasan Jenis tanah DAS Babon No Jenis Tanah
Luas DAS Ha Persentase
1 Aluvial coklat kemerahan
6706,39 43,60
2 Latosol
3586,99 23,32
3 Mediteran coklat
1927,32 12,53
4 Regosol grumosol
2258,02 14,68
5 Alluvial hidromorf
902,90 5,87
Jumlah 15381,62
100,00 Sumber: BPDAS Pemali-Jratun, 2009
4.4. Kemiringan Lereng