Perhitungan Debit Sedimen Berdasarkan Lengkung Debit Sedimen

sungai beberapa saat setelah terjadi hujan sehingga tidak berpengaruh terhadap kejadian banjir sungai.

4.10. Perhitungan Debit Sedimen Berdasarkan Lengkung Debit Sedimen

Discharge Sediment Rating Curve Hasil sedimen pengukuran lapangan ini diawali dengan pengembilan sampel sedimen per kejadian hujan terpilih di outlet DAS Babon yaitu di Bendungan Pucang gading. Setelah konsentrasi kadar muatan suspense diperoleh dari analisis laboratorium, maka debit suspensi dapat dihitung. Untuk mengetahui hubungan debit aliran dengan debit suspensi maka dilakukan pengukuran debit aliran dan pengambilan sampel air pada outlet DAS. Pengukuran debit dan pengambilan air dilaksanakan beberapa kali pengukuran pada saat tinggi muka air yang berbeda, sehingga akan diperoleh kurva hubungan debit dengan debit suspensi suspended rating curve. Hasil persamaan untuk debit suspensi pada DAS Babon dinyatakan sebagai berikut: Qs = 0,00145Q0,06522 r = 0,880 Sumber Analisis Data Primer, Lampiran 4.3 Tabel. Suspended rating curve yang diperoleh dipergunakan untuk mengetahui debit suspensi, kejadian hujan tertentu yang mempunyai TMA tertentu pada outlet daerah tangkapannya akan menghasilkan debit suspensi yang dapat diketahui berdasarkan kurva tersebut, sehingga bila terjadi hujan yang telah diketahui rekaman data tinggi muka air pada outlet DAS dan lamanya banjir akan dapat diketahui sedimen yang keluar dari DAS yang disebabkan oleh kejadian hujan. Hasil perhitungan banyaknya sedimen yang keluar dari DAS Babon pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Debit Sedimen DAS Babon No Tanggal Total Sedimen yang keluar dari DAS kg 1 19- 20 Mei’10 0,233 2 23- 24 Mei’10 0,32567 3 26 Mei’10 0,40048 4 27- 28 Mei’10 0.43089 5 8- 9 Juni’10 0,3359 6 6-7 Sept 0,4589 7 8-9 Sept 0,38520 8 12-13 Sept 0,34581 9 15-16 Sept 0,6254 10 16-17 Sept 0,43119 11 25-26 Sept 0,3362 12 30 Sept 01 Okt’10 0,03551 13 27- 28 Okt’10 0,492313 14 9-10 Nov’10 0,54156 15 15-16 Nov 0,37744 Jumlah 5,755 Sumber: Analisis data hitungan. Lampiran 4.3.

4.11. Perhitungan Tebal Aliran Langsung Q berdasarkan Metode SCS