2.4. Sedimentasi yield
Sedimen merupakan material atau fragmen yang terangkut melalui proses suspensi maupun oleh air atau angin Chow, 1964 dalam Murtiono:2008.
Sedimen secara garis besar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: sedimen melayang suspended load dan sedimen dasar bed load. Sedimen melayang merupakan
partikel yang tersuspensi dalam air sungai, sedangkan sedimen dasar merupakan partikel yang merayap atau menggelinding di dasar sungai Asdak, 1995: 493.
Muatan sedimen timbul sebagai akibat adanya proses erosi, dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi adalah sama dengan
faktor-faktor yang berpengaruh pada muatan sedimen, sedimen yang berasal dari erosi disebut sedimen yield. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi produksi
sedimen dari sutai daerah tangkapan adalah iklim, jenis tanah, topografi dan kondisi diatas permukaan tanah seperti vegetasi. Proses pengangkutans sedimen
dalam alur sungai merupakan hal yang kompleks, sehingga pengukuran laju sedimen masih merupakan perkiraan terbaik terhadap besarnya hasil sedimen
yang terjadi pada suatu DAS Soemarto, 1987 dalam Gunendro, 1996:6. Williams 1982 dalam Gunendro 1996:7 telah memodifikasi metode
USLE yang ditujukan untuk menghitung hasil sedimen yang keluar dari DAS yang disebabkan oleh kejadian hujan. Model ini disebut dengan MUSLE
Modified Universal Soil Loss Equation. Persamaan rumus dari metode MUSLE secara umum dapat dijabarkan pada rumus 2.1.
2.5. Indeks erodibilitas Tanah K
Erodibilitas tanah adalah nilai kepekan tanah terhadap erosi, yakni sifat mudah tidaknya tererosi. Menurut Bennet 1926 dalam Gunendro 1996:18,
bahwa kepekaan tanah terhadap erosi pada masing-masing tanah yang berbeda akan berbeda pula. Besarnya nilai erodibiltas tanah ditentukan oleh tekstur,
struktur, permeabilitas dan bahan organik tanah. a.
Formula yang dikembangkan oleh Hammer 1978 dalam Arsyad 2006:369, untuk menghitung nilai K adalah sebagai berikut:
K = …………. .……...2.9
Keterangan: K
= indeks erodibilitas tanah M
= debu+pasir sangat halus100-liat a
= kelas kandungan bahan organik b
= indeks stuktur tanah c
= indeks permeabilitas tanah Nilai M untuk beberapa kelas tekstur dapat dilihat pada Lampiran 2.1
tabel. Penentuan kelas kandungan bahan organik dapat dilihat pada Lampiran 2.1 tabel. Penentuan indeks struktur tanah dapat dilihat pada Lampiran 2.1 tabel.
Penilaian permeabilitas tanah dapat dilihat pada Lampiran 2.1 tabel.
2.6. Panjang dan Kemiringan Lereng LS