Panjang dan Kemiringan Lereng LS Indeks Pengelolaan Tanaman C Indeks Konservasi Tanah P Metode Perhitungan Debit Sedimen Melayang Berdasarkan

2.5. Indeks erodibilitas Tanah K

Erodibilitas tanah adalah nilai kepekan tanah terhadap erosi, yakni sifat mudah tidaknya tererosi. Menurut Bennet 1926 dalam Gunendro 1996:18, bahwa kepekaan tanah terhadap erosi pada masing-masing tanah yang berbeda akan berbeda pula. Besarnya nilai erodibiltas tanah ditentukan oleh tekstur, struktur, permeabilitas dan bahan organik tanah. a. Formula yang dikembangkan oleh Hammer 1978 dalam Arsyad 2006:369, untuk menghitung nilai K adalah sebagai berikut: K = …………. .……...2.9 Keterangan: K = indeks erodibilitas tanah M = debu+pasir sangat halus100-liat a = kelas kandungan bahan organik b = indeks stuktur tanah c = indeks permeabilitas tanah Nilai M untuk beberapa kelas tekstur dapat dilihat pada Lampiran 2.1 tabel. Penentuan kelas kandungan bahan organik dapat dilihat pada Lampiran 2.1 tabel. Penentuan indeks struktur tanah dapat dilihat pada Lampiran 2.1 tabel. Penilaian permeabilitas tanah dapat dilihat pada Lampiran 2.1 tabel.

2.6. Panjang dan Kemiringan Lereng LS

Panjang dan kemiringan lereng. LS adalah satu kesatuan dari faktor bentuk lahan dalam memperkirakan laju erosi yang akan terjadi. Formula yang diusulkan oleh Wischmeier dan Smith 1978 dalam Hardiyatmo 2006: 409 untuk menghitung LS sebagai berikut: LS = +0,065 2.10 Williams, 1965 dalam Hardiyatmo, 2006:409 Keterangan: s = kemiringan lereng = faktor panjang yang nilainya= Keterangan: L = panjang lereng dalam meter. m = nilai yang ditunjukkan pada Lampiran 2.1 tabel.

2.7. Indeks Pengelolaan Tanaman C

Indeks Pengelolaan Tanaman merupakan faktor penutup oleh tanaman dan pengelolaan tanaman tak berdimensi, yaitu perbandingan antara besarnya erosi dari suatu bidang tanah dengan tanaman penutup yang disertai pengelolaan tanaman tertentu terhadap besarnya erosi dari tanah yang identik tapi tanpa tanaman Hardiyatmo, 2006:400. Arsyad 1989 mengemukakan nilai indeks CP berbagai pengelolaan tanaman yang dapat dilihat pada Lampiran 2.1 tabel.

2.8. Indeks Konservasi Tanah P

Indeks Konservasi Tanah merupakan faktor praktis pengontrol erosi atau faktor tindakan khusus konservasi tanah tak berdimensi, yaitu perbandingan antara besarnya erosi dari suatu tanah yang diberi tindakan perlakuan konservasi, terhadap besarnya erosi dan tanah yang diolah searah lereng dalam kondisi yang identik Hardiyatmo, 2006:400.

2.9. Metode Perhitungan Debit Sedimen Melayang Berdasarkan

Lengkung Debit Sedimen. Lengkung sedimen melayang adalah grafik yang menggambarkan hubungan antara konsentrasi sedimen dengan debit atau hubungan antara debit sedimen melayang sesaat dengan debit Soewarno, 1991:751. Lengkung sedimen melayang dibutuhkan untuk mendapatkan debit sedimen harian, dengan menggunakan lengkung sedimen untuk perhitungan debit sedimen melayang akan dapat lebih menghemat penggunan tenaga, biaya, dan peraalatan serta waktu yang diperlukan. Kondisi aliran akan menghasilkan sedimen sedimen yang selalu berbeda konsentrasinya, untuk membuat lengkung sedimen dapat dilaksanakan menurut tahapan sebagai berikut Soewarno, 1991:753.: 1. Pengumpulan data konsentrasi sedimen hasil analisa laboratorium beserta data debitnya. 2. Apabila diinginkan lengkung sedimen itu merupakan hubungan antara debit sedimen dan debit, hitung debit sedimen dari setiap besaran konsentrasi. 3. Hitung persamaan lengkung sedimen dengan persamaan sebagai berikut: Qs = aQ b ……………………………………………………………2.11 Keterangan: Qs = debit sedimen tonhari Q = debit m 3 dtk a = konstanta b = konstanta

2.10. Kerangka Berpikir