LS = faktor topografi
C = faktor penutup lahan
P = faktor pengelolaan tanaman
2.2. Tebal Aliran Permukaan Karena Hujan Lebih
Dalam memprakirakan tebal aliran dari suatu DAS, metode yang dikembangkan oleh US. Soil Conversation Service atau juga dikenal sebagai
metode SCS paling banyak dimanfaatkan. Dengan mengetahui besarnya volume air larian total dalam waktu tertentu, maka dapat direncanakan bangunan
pengendali banjir dan bangunan-bangunan lain yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya air. Asdak 2005:182 dalam memperkirakan besarnya
volume runoff total dari suatu DAS, metode yang dikembangkan oleh US Soil Conservation Service atau dikenal sebagai Metode SCS. Metode SCS berusaha
mengaitkan karakteristik DAS seperti tanah, vegetasi, dan tataguna lahan dengan bilangan kurva air larian CN runoff curve number yang menunjukkan potensi air
larian untuk curah hujan tertentu. Persamaan yang berlaku untuk metode SCS adalah sebagai berikut:
Q = I-0,2 S
2
I+0,8 S…………………………………………..… 2.2 Keterangan
Q = tebal aliran permukaan mm I = curah hujan mm
S = perbedaan antara curah hujan dan air larian mm
Besarnya perbedaan antara curah hujan dan air larian S, berhubungan dengan angka kurva number CN dimana persamaannya adalah:
S = 25,400N - 254…………………………………………………2.3
N = bilangan kurva air larian CN, bervariasi dari 0 hingga 100. Angka CN curve number bervariasi dari 0-100 yang dipengaruhi oleh
kondisi grup hidrologi tanah AMC antecedent moisture content, penggunaan lahan dan cara bercocok tanam. Nilai CN pada Lampiran 2.1 tabel berasal dari
daerah beriklim sedang. Namun demikian, ia cukup memadai untuk digunakan sebagai pengganti apabila nilai CN untuk daerah setempat belum tersedia. Adapun
grup hidrologi tanah dibedakan atas A,B,C,D dan untuk kondisi AMC II rata- rata, dikategorikan menurut besarnya laju ilfiltrasi dan tekstur tanah, nilainya
disajikan dalem Lampiran 2.1 tabel. Kondisi AMCantecedent moisture content I kering dan III jenuh air angka CN diperoleh dari Lampiran 2.1 tabel.
didasarkan dari angka CN kondisi II. AMC dapat ditentukan secara sederhana dengan pendekatan yakni mendasarkan pada jumlah hujan yang jatuh selama 5
hari sebelum perhitungan CN dilakukan. Simulasi perhitungan aliran dengan metode curve number ditentukan berdasarkan AMC II, untuk menentukan indek
CN apabila kondisi AMC termasuk kelompok I atau II, rumus konvensinya sebagai berikut Arsyad, 1989:221.
CN I = ……………………...…………………………2.4
CN III = ………………………………………….………2.5
2.3. Debit Puncak qp